Kisah Istri Korban Tenggelam di Perairan Pulau Hanyut Mega Timur

KalbarOnline, Kubu Raya – Juraidah menangis mengenang perjuangannya saat menyelamatkan dua buah hatinya ketika perahu mereka kandas di sungai perairan Desa Mega Timur, Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Jumat (21/6/2019) lalu.

Perahu tersebut oleng dan tenggelam sehingga putri pertama Juraidah meninggal dan sang suami, Eko Kusdianto, anggota Kodim Ketapang, hilang.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Malam itu kami berencana ke rumah keluarga di Parit Masigi, Desa Ambawang Kuala. Kami berangkat dari Desa Mega Timur menggunakan perahu kato,” cerita Juraidah kepada Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan yang membesuknya di RSI Yarsi Pontianak, Minggu (23/6/2019).

Juraidah mengisahkan awalnya semua berjalan dengan baik. Cuaca pun bersahabat. Namun, di tengah perjalanan suaminya, Eko, berpindah tempat duduk. Perpindahan secara tiba-tiba ternyata berakibat fatal. Perahu oleng dan kemudian tenggelam di tengah sungai.

Baca Juga :  Asal Cuan, Hiburan Malam "Opera Dining" Beroperasi di Sebelah Pesantren

“Saat itu saya langsung panik, tiba-tiba perahu tenggelam. Yang saya pikirkan hanya menyelamatkan dua anak saya yang kebetulan ada di dekat saya,” katanya.

Si kecil, Hafizah Khumairah, yang baru berumur dua tahun memang sudah dalam dekapan. Di tengah gelap dan kondisi hampir tenggelam, dirinya berusaha meraih anak pertamanya, Khairunisa Endah Nisa Kurnia (12).

“Setelah dapat, saya minta si kakak untuk memegang adiknya, sambil saya berusaha berenang memegang mereka berdua. Tapi karena arus cukup kuat, saya juga tidak terlalu kuat menahan mereka berdua dan akhirnya saya jadikan tubuh kakak sebagai pelampung adiknya sambil terus berusaha mendorong mereka ke tepi,” tuturnya.

Hampir 800 meter dan lebih dari 5 menit berusaha berenang ke tepi sambil mendorong tubuh putri pertama.

“Saya benar-benar panik dan terus berteriak minta tolong,” lanjut Juraidah.

Baca Juga :  Buka RAT KPRI Kubu Raya, Bupati: Mari Sama-sama Membangun dan Besarkan Koperasi Ini

Namun nasib berkata lain. Setelah mendapat pertolongan warga, Juraidah mendapatkan anak pertamanya sudah tewas. Ia juga tidak menemukan sang suami.

Sementara Bupati Muda Mahendrawan yang melihat langsung kondisi Juraidah dan anak keduanya di RSI Yarsi Pontianak menyatakan prihatin atas musibah yang menimpa keluarga tersebut.

“Saya berharap agar keluarga ini diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini. Mudah-mudahan suami dari Ibu Juraidah segera ditemukan dan kami dari Pemkab Kubu Raya menyampaikan duka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban,” kata Muda.

Pada kesempatan itu, Muda menyatakan Pemkab Kubu Raya akan menanggung semua biaya pengobatan Juraidah dan anaknya selama di RSI Yarsi Pontianak melalui Dinas Kesehatan Kubu Raya. (ian/rio)

Comment