KalbarOnline, Sanggau – Bupati Sanggau, Paolus Hadi secara resmi menutup Pekan Gawai Dayak Daih Pompang’k ke-16 yang diselenggarakan masyarakat Sub Suku Dayak Pompang’k sejak 28-30 Juni 2019 kemarin di Rumah Betang Dusun Borang Kunyit, Desa Kambong, Kecamatan Kapuas, Senin (1/7/2019).
Dalam sambutannya, Bupati Paolus Hadi mengatakan, gawai merupakan silaturrahmi, kebersamaan dan ungkapan syukur masyarakat adat kepada sang penciptanya.
Untuk itu dirinya meminta agar masyarakat adat khususnya para tokoh adat, pemuka adat, temenggung adat maupun dewan adat harus mampu menjelaskan dan memberikan pemahaman tentang adat budaya gawai kepada masyarakat awam. Pasalnya, gawai acap kali dipandang negatif oleh sebagian orang yang tidak memahami gawai.
“Orang yang sok tahu dan tidak paham tentang adat budaya, sering mengungkapkan pandangan negatif tentang gawai. Gawai dikatakan pesta pora dan mabuk-mabukan. Inilah peran masyarakat adat, tokoh adat, pemuka adat, temenggung adat ataupun dewan adat untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat awam tentang gawai,” ujarnya.
Ia menegaskan, gawai yang terus dilaksanakan setiap tahunnya merupakan warisan leluhur dan sebagai jati diri masyarakat adat. Untuk itu, ia meminta masyarakat adat untuk terus mempertahankan dan melestarikan gawai agar tidak hilang dalam peradaban dunia.
Dalam kesempatan itu, ia berpesan kepada masyarakat adat untuk terus mempertahankan kebersamaan, komitmen dan solid demi kemajuan bersama agar mampu bersaing dengan masyarakat lainnya.
“Tunjukkan bahwa adat budaya yang dimiliki merupakan aset bangsa yang luar biasa dan teruslah berkarya untuk kemajuan bersama, semoga gawai mendatang lebih meriah dan hasil panen padi masyarakat melimpah,” harapnya.
Sementara Kades Kambong, Nuai menyampaikan bahwa Gawai Daih Pompang’k secara rutin dilaksanakan oleh Masyarakat Sub Suku Dayak Pompang’k dari 11 kampung yang ada secara bergiliran sebagai tuan rumah setiap tahunnya.
Adapun 11 kampung Daih Pompang’k di antaranya : Kambong, Borang, Tokang, Sungai Oba, Serosat, Lintang Kapuas, Lintang Pelaman, Jonti, Sungai Kodang, Penyelimau Soju dan Penyelimau Jaya. Yang mana para temenggung dari 11 kampung, beberapa Kades dan para kontingen hadir dalam kegiatan Gawai Daih Pompang’k tersebut.
Sementara Temenggung Agokng Pompang’k Raya, Yustinus Ogokng menyampaikan tujuh poin penting dari hasil musyawarah adat yang telah dirangkum, di antaranya: membuat database tiap kampung, membuat anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ketemenggung Pompang’k Raya, membuat buku panduan hukum adat Pompang’k Raya, iuaran per KK Rp.1000 per bulan, membuat dan menyampaikan kepada temenggung agokng Surat Keterangan Tanah (SKT) hutan tutupan masyarakat adat, pelaksanaan gawai daih Pompang’k ke-17 tahun depan sebagai tuan rumah kampung Sungai Oba, Desa Belangin dan pada Gawai Daih Pompang’k mendatang akan dilakukan pemilihan dan pelantikan temenggung Agokng Pompang’k Raya yang calonnya 16 temenggung kampung dan temenggung Agokng Domisioner.
Sementara Ketua Panitia pelaksana, Ripai Asan melaporkan bahwa kegiatan berlangsung baik dan lancar, dana dihimpun melalui swadaya masyarakat Pompang’k, iuaran masyarakat Pompang’k dan donatur lainnya. Gawai yang dilaksanakan diisi dengan berbagai kegiatan musyawarah adat dan beberapa perlombaan permainan rakyat.
Hadir pada penutupan gawai Daih Pompang’k, Kadis Dikbud Sanggau, Sudarsono, Kasatpol PP Sanggau, Victorianus, Kadisnakertrans Sanggau, Paulus Usrin, Forkopimka Kecamatan Kapuas dan tamu undangan lainnya. (WWP)
Comment