Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 12 September 2019 |
KalbarOnline,
Pontianak – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat menggelar
seminar peningkatan kompetensi wartawan dan humas pemerintahan mengenai industri
kelapa sawit Indonesia yang bertajuk ‘Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju
Kemandirian Energi’
Seminar yang bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (GAPKI) ini turut dihadiri Gubernur Kalimantan Barat,
Sutarmidji yang dilangsungkan di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (11/9/2019)
kemarin.
“Dari kegiatan ini, sesungguhnya kami ingin memberikan
pemahaman kepada rekan-rekan wartawan bahwa di era sekarang dan yang akan
datang, dunia akan mengalihkan sumber daya energi itu yang biasanya diambil
dari perut bumi, namun sekarang beralih ke tanaman sawit. Apalagi produsen
terbesar di dunia itu adalah Indonesia,” kata Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri
Ismail.
Ia mengatakan, produksi kelapa sawit, Kalbar merupakan
produsen terbesar di Indonesia dengan hasil sebesar 8 persen.
“Saya pikir hasil itu cukup fantastis, karena itu pada
giliranya nanti Kalbar akan mengembangkan industri biodiesel dengan bahan baku
CPO yang di hasilkan dari perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abah ini menjelaskan bahwa selama ini
CPO yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit di Kalbar ini paling hanya
untuk dijadikan minyak goring dalam skala kecil dan sebagian besar lainnya
di-ekspor. Oleh karena itu, melalui seminar ini dimaksudkan agar Kalbar
mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar.
“Makanya dalam seminar ini mengambil tema Pengembangan
Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi. Hal ini dimaksudkan agar
Kalbar mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar di Kalbar. Hal
ini juga sudah diungkapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji,” tegasnya.
Gusti Yusri turut mendesak pihak perusahaan kebun kepala
sawit terutama yang tergabung di GAPKI untuk selalu melibatkan rekan-rekan
wartawan. Dalam arti pihak perkebunan sawit ini lebih terbuka dan lebih
mempermudah kerja-kerja jurnalis terkait masalah di perkebunan sawit itu
sendiri.
“Melalui forum ini, saya sangat mengharapkan sekat-sekat
atau hambatan-hambatan yang terjadi selama ini dalam peliputan perusahaan kebun
sawit dapat cair. Artinya, untuk mendapat statement selama ini segala sesuatu
itu jangan lagi harus diputuskan oleh pusat. Karena itu yang biasa merupakan
alasan pihak perusahaan saat wartawan ingin mendapatkan informasi di perusahaan
bersangkutan,” tukasnya.
Dirinya turut mengharapkan kepada GAPKI Kalbar untuk dapat
memfasilitasi dan menjembatani kepentingan para jurnalis tersebut.
“Misalnya, bila para wartawan ini hanya perlu konfirmasi,
persoalan informasi data-data itukan saya nilai tidak pada tempatnya bila si
wartawan harus menghubungi pusat perusahaan tersebut. Jika hal ini terus
dibiarkan, maka kami di PWI dan kawan-kawan organisasi wartawan lain akan siap
untuk mendobrak keadaan ini. Maka harapan kita, pihak perkebunan sawit selalu
libatkanlah rekan-rekan wartawan lokal khususnya dalam pemberitaan,” tandasnya.
(Fai)
KalbarOnline,
Pontianak – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat menggelar
seminar peningkatan kompetensi wartawan dan humas pemerintahan mengenai industri
kelapa sawit Indonesia yang bertajuk ‘Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju
Kemandirian Energi’
Seminar yang bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa
Sawit Indonesia (GAPKI) ini turut dihadiri Gubernur Kalimantan Barat,
Sutarmidji yang dilangsungkan di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (11/9/2019)
kemarin.
“Dari kegiatan ini, sesungguhnya kami ingin memberikan
pemahaman kepada rekan-rekan wartawan bahwa di era sekarang dan yang akan
datang, dunia akan mengalihkan sumber daya energi itu yang biasanya diambil
dari perut bumi, namun sekarang beralih ke tanaman sawit. Apalagi produsen
terbesar di dunia itu adalah Indonesia,” kata Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri
Ismail.
Ia mengatakan, produksi kelapa sawit, Kalbar merupakan
produsen terbesar di Indonesia dengan hasil sebesar 8 persen.
“Saya pikir hasil itu cukup fantastis, karena itu pada
giliranya nanti Kalbar akan mengembangkan industri biodiesel dengan bahan baku
CPO yang di hasilkan dari perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Abah ini menjelaskan bahwa selama ini
CPO yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit di Kalbar ini paling hanya
untuk dijadikan minyak goring dalam skala kecil dan sebagian besar lainnya
di-ekspor. Oleh karena itu, melalui seminar ini dimaksudkan agar Kalbar
mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar.
“Makanya dalam seminar ini mengambil tema Pengembangan
Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi. Hal ini dimaksudkan agar
Kalbar mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar di Kalbar. Hal
ini juga sudah diungkapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji,” tegasnya.
Gusti Yusri turut mendesak pihak perusahaan kebun kepala
sawit terutama yang tergabung di GAPKI untuk selalu melibatkan rekan-rekan
wartawan. Dalam arti pihak perkebunan sawit ini lebih terbuka dan lebih
mempermudah kerja-kerja jurnalis terkait masalah di perkebunan sawit itu
sendiri.
“Melalui forum ini, saya sangat mengharapkan sekat-sekat
atau hambatan-hambatan yang terjadi selama ini dalam peliputan perusahaan kebun
sawit dapat cair. Artinya, untuk mendapat statement selama ini segala sesuatu
itu jangan lagi harus diputuskan oleh pusat. Karena itu yang biasa merupakan
alasan pihak perusahaan saat wartawan ingin mendapatkan informasi di perusahaan
bersangkutan,” tukasnya.
Dirinya turut mengharapkan kepada GAPKI Kalbar untuk dapat
memfasilitasi dan menjembatani kepentingan para jurnalis tersebut.
“Misalnya, bila para wartawan ini hanya perlu konfirmasi,
persoalan informasi data-data itukan saya nilai tidak pada tempatnya bila si
wartawan harus menghubungi pusat perusahaan tersebut. Jika hal ini terus
dibiarkan, maka kami di PWI dan kawan-kawan organisasi wartawan lain akan siap
untuk mendobrak keadaan ini. Maka harapan kita, pihak perkebunan sawit selalu
libatkanlah rekan-rekan wartawan lokal khususnya dalam pemberitaan,” tandasnya.
(Fai)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini