Pontianak    

Gandeng GAPKI, PWI Kalbar Gelar Seminar Pengembangan Industri Kelapa Sawit

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 12 September 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Barat menggelar

seminar peningkatan kompetensi wartawan dan humas pemerintahan mengenai industri

kelapa sawit Indonesia yang bertajuk ‘Pengembangan Industri Kelapa Sawit Menuju

Kemandirian Energi’

Seminar yang bekerjasama dengan Gabungan Pengusaha Kelapa

Sawit Indonesia (GAPKI) ini turut dihadiri Gubernur Kalimantan Barat,

Sutarmidji yang dilangsungkan di Hotel Golden Tulip Pontianak, Rabu (11/9/2019)

kemarin.

“Dari kegiatan ini, sesungguhnya kami ingin memberikan

pemahaman kepada rekan-rekan wartawan bahwa di era sekarang dan yang akan

datang, dunia akan mengalihkan sumber daya energi itu yang biasanya diambil

dari perut bumi, namun sekarang beralih ke tanaman sawit. Apalagi produsen

terbesar di dunia itu adalah Indonesia,” kata Ketua PWI Kalbar, Gusti Yusri

Ismail.

Ia mengatakan, produksi kelapa sawit, Kalbar merupakan

produsen terbesar di Indonesia dengan hasil sebesar 8 persen.

“Saya pikir hasil itu cukup fantastis, karena itu pada

giliranya nanti Kalbar akan mengembangkan industri biodiesel dengan bahan baku

CPO yang di hasilkan dari perkebunan kelapa sawit,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Abah ini menjelaskan bahwa selama ini

CPO yang dihasilkan dari perkebunan kelapa sawit di Kalbar ini paling hanya

untuk dijadikan minyak goring dalam skala kecil dan sebagian besar lainnya

di-ekspor. Oleh karena itu, melalui seminar ini dimaksudkan agar Kalbar

mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar.

“Makanya dalam seminar ini mengambil tema Pengembangan

Industri Kelapa Sawit Menuju Kemandirian Energi. Hal ini dimaksudkan agar

Kalbar mendapat timbal balik dari produksi CPO yang begitu besar di Kalbar. Hal

ini juga sudah diungkapkan oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji,” tegasnya.

Gusti Yusri turut mendesak pihak perusahaan kebun kepala

sawit terutama yang tergabung di GAPKI untuk selalu melibatkan rekan-rekan

wartawan. Dalam arti pihak perkebunan sawit ini lebih terbuka dan lebih

mempermudah kerja-kerja jurnalis terkait masalah di perkebunan sawit itu

sendiri.

“Melalui forum ini, saya sangat mengharapkan sekat-sekat

atau hambatan-hambatan yang terjadi selama ini dalam peliputan perusahaan kebun

sawit dapat cair. Artinya, untuk mendapat statement selama ini segala sesuatu

itu jangan lagi harus diputuskan oleh pusat. Karena itu yang biasa merupakan

alasan pihak perusahaan saat wartawan ingin mendapatkan informasi di perusahaan

bersangkutan,” tukasnya.

Dirinya turut mengharapkan kepada GAPKI Kalbar untuk dapat

memfasilitasi dan menjembatani kepentingan para jurnalis tersebut.

“Misalnya, bila para wartawan ini hanya perlu konfirmasi,

persoalan informasi data-data itukan saya nilai tidak pada tempatnya bila si

wartawan harus menghubungi pusat perusahaan tersebut. Jika hal ini terus

dibiarkan, maka kami di PWI dan kawan-kawan organisasi wartawan lain akan siap

untuk mendobrak keadaan ini. Maka harapan kita, pihak perkebunan sawit selalu

libatkanlah rekan-rekan wartawan lokal khususnya dalam pemberitaan,” tandasnya.

(Fai)

Artikel Selanjutnya
Kapolda Kalbar Turun Langsung Segel Lahan PT PSL di Ketapang
Kamis, 12 September 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati dan Wabup Sekadau Terima Silaturahmi Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional
Kamis, 12 September 2019

Berita terkait