PWI Gelar Seminar Kelapa Sawit Berkelanjutan bersama Gapki Kalbar

KalbarOnline, Kubu Raya – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalbar mengadakan Seminar Industri Kelapa Sawit Berkelanjutan yang menghadirkan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalbar, Selasa 9 Juli 2024.

Peserta seminar dihadiri pengurus PWI Provinsi Kalbar periode 2024 – 2029 dengan menghadirkan narasumber dari Gapki Kalbar, yakni Sekretariat Gapki Kalbar, Juwita Yandi dan Landscape Manager UDH The Sustainable Trade Initiative, Social Expert di Southridge Utama Nusantara, GM PT Sempinur Bunga Energi, Lorensius, dengan moderator seminar yakni L Sahat Tinambunan.

IKLAN17AGUSTUSCMIDANBGA

Mengusung tema “Membangun Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan”, kegiatan seminar dipaparkan Juwita Yandi dengan materi “Pembangunan Pemahaman Komprehensif Tentang Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan”.

Baca Juga :  Febri Diansyah: Ruang Berkontribusi di KPK Semakin Sempit

“Mengenai Gapki Kalbar memiliki Visi mewujudkan kelapa sawit nasional yang berkelanjutan sebagai sumber kesejahteraan. Yang fungsinya sebagai representasi, wadah komunikasi, konsultasi, fasilitasi dan advokasi bagi anggota terhadap sawit berkelanjutan,” katanya.

“Peran strategis agro industri kelapa sawit sebagai penyedia lapangan kerja langsung dan tidak langsung, membuka isolasi daerah terpencil (remote area), fungsi konservasi, menumbuhkan pusat ekonomi baru, kontribusi dalam penerimaan devisa,” jelasnya menambahkan.

Sekretariat Gapki Kalbar, Juwita Yandi menyampaikan mengenai isu strategis kelapa sawit berkelanjutan pada aspek kekuatan antara lain dapat terbangunnya eksistensi dan peran serta Gapki cabang Kalbar sehingga memudahkan koordinasi dan sinergi sawit berkelanjutan.

Baca Juga :  KLB Mantan Pecatan PWI di Hotel Grand Paragon Dikecam, Para Inisiator Siap-siap Jalani Proses Hukum

“Komoditi kelapa sawit merupakan komoditi unggulan yang dapat di kembangkan dalam pembangunan daerah, kemudian perlunya dukungan pemerintah terkait dengan regulasi dan tata kelola yang komprehensif,” katanya.

“Serta diperlukan stabilitas untuk menjaga kondusifitas untuk memastikan berlangsungnya kegiatan investasi secara aman dan mendapatkan dukungan dari masyarakat sekitar wilayah perkebunan kelapa sawit,” sambung Juwita. (Jau)

Comment