KalbarOnline, Ketapang – Sebagai bentuk kepedulian terhadap dampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalbar yang menimbulkan kabut asap, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kalbar menggelar bakti sosial di beberapa tempat, Sabtu (21/9/2019).
Kegiatan bertajuk ‘Baksos Pengobatan Dampak Asap’ ini akan menyasar 700 masyarakat di sekitar Kecamatan Muara Pawan, Kabupaten Ketapang.
Koordinator Gapki Wilayah Ketapang, Riduan menjelaskan, kegiatan ini dilakukan di Kantor Kecamatan Muara Pawan, Jalan Ketapang-Siduk kilometer 17.
“Peserta yang kita targetkan sebanyak 700 orang untuk bisa mendapatkan layanan kesehatan ini. Tapi, bagi pasien yang tidak mendapatkan kupon, akan tetap dilayani. Layanan kesehatan ini dibatasi hingga pukul 16.00 WIB,” kata Riduan.
Dalam baksos tersebut, Gapki membawa tenaga medis masing-masing dari Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia sebanyak 3 dokter dan 3 apoteker, 2 dokter dan 4 perawat, dari perkebunan Sinar Mas.
Selanjutnya ada tenaga medis kecamatan sebanyak 1 dokter, 6 perawat, 3 bidan, 1 apoteker, 1 perwakilan tenaga medis dari PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) sebanyak 1 dokter dan 2 perawat.
Dalam kegiatan ini diharapkan mampu membantu masyarakat yang mengalami masalah kesehatan. Apalagi dalam peristiwa kabut asap kebakaran hutan dan lahan, masyarakat rentan menghirup partikel sangat kecil yang bisa menembus hingga ke dalam paru-paru yang dapat mengakibatkan gangguan pada sistem pernapasan.
“Kesehatan merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena akan mendasari peningkatan kualitas dan kuantitas hidup seseorang dalam bermasyarakat. Bagi seseorang yang memiliki penyakit tentu akan sangat sulit baginya untuk beraktivitas, apalagi di saat kondisi cuaca yang tidak sehat. Gapki peduli dengan hal tersebut dengan memberikan pelayanan kesehatan ini termasuk bisa dimanfaatkan masyarakat yang kesehatan terganggu karena asap,” tukas Riduan.
Camat Muara Pawan, Maisier mengucapkan terima kasih kepada Gapki Kalbar yang telah menempatkan kegiatan baksos pengobatan gratis di daerah Muara Pawan Ketapang. Dia menilai kegiatan ini sangat berguna bagi masyarakat oleh karena akibat kabut asap, kesehatan anak-anak bahkan para bapak ibu rentan terkena ISPA.
“Para bapak ibu, kesempatan ini tolong dimanfaatkan sebaiknya. Ada dokter di sini bisa konsultasi, tidak hanya untuk sakit sesak nafas, batuk. Kalau ada masalah sakit gigi juga bisa disampaikan. Karena selain kesehatan jasmani dan kesehatan rohani, kesehatan gigi juga sangat penting,” tuturnya.
Ia juga berpesan kepada seluruh warga yang hadir untuk menghindari membuka lahan dengan cara membakar apalagi yang dilakukan di musim kemarau.
“Itu ada UU yang melakukannya bisa kena hukuman. Jadi jangan main-main dengan api,” tandasnya.
Sementara VPA Perkebunan Sinar Mas Kalimantan Barat, Junaidi mengucapkan, terima kasih kepada Camat dan Kades di Muara Pawan yang mau menyertakan warganya berpartisipasi dalam Baksos Pengobatan Dampak Asap. Kegiatan ini diinisiasi oleh Gapki Kalbar yang didukung Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas, Sinar Mas Agribusiness and Food dan Bumitama Gunajaya Agro.
Dampak karhutla, lanjutnya merugikan semua pihak. Baik dari kesehatan, serta menghambat transportasi udara hingga laut. Bahkan aktivitas perdagangan juga terganggu.
“Izinkan kami memberikan perhatian pada kesehatan masyarakat di sini. Jika meminjam istilah dari Tzu Chi yang bilang kita ini berjodoh. Kami berbakti pada masyarakat, dan masyarakat mau dilayani oleh kami. Maka inilah bentuk cinta kasih. Semoga kegiatan ini bisa bermanfaat,” kata Junaidi.
Satu di antara warga Kecamatan Muara Pawan, Solha (42) mengaku dampak kabut asap memang sangat dirasakannya. Beberapa pekan ini, ia mengalami batuk begitu pula dengan sang suami. Keluhan masalah kesehatan ini kepada petugas medis di posko layanan kesehatan.
“Saya sampaikan juga sakit asam urat. Jadi tadi diberikan obat dan vitamin. Kalau bagi kami warga yang kurang mampu, kegiatan ini sangat membantu sekali. Terima kasih ada kegiatan ini dan semoga lebih sering,” ujar ibu lima anak ini.
Anwar (9), bocah kelas 4 SD N 02 Muara Pawan ini juga berpartisipasi bersama kedua orangtuanya memeriksakan kesehatan.
“Keluhan batuk pilek saja. Ini ada dikasi obat oleh dokter. Sudah beberapa hari tidak sekolah karena libur asap,” ujar anak ketiga dari tiga bersaudara ini.
Di hari yang sama Gapki Kalbar juga menggelar kegiatan pembagian 20 ribu masker di jalanan Kota Pontianak.
Kegiatan dipusatkan di areal Mesjid Mujahidin, perempatan lampu merah A Yani-Sultan Abdurahman, serta Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura dan di titik simpang Hotel Garuda Pontianak. (Adi LC)
Comment