Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 27 September 2019 |
KalbarOnline,
Ketapang – Kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini masih terjadi di
Ketapang. Meski sudah diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, sejumlah
daerah di Ketapang masih terdapat titik panas (hotspot). Bahkan masih terdapat ratusan
titik panas. Sementara daerah lainnya di Kalbar, hampir semuanya sudah 0 titik
panas.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG pada Jumat (27/9/2019)
pagi, titik panas di Ketapang masih terpantau sebanyak 127 titik. Selain
Ketapang, titik panas juga terpantau di Melawi sebanyak 5 titik dan 3 titik di
Sintang. Selain masih banyaknya titik panas, Ketapang merupakan satu-satunya
daerah yang masih rawan terjadi karhutla. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
curah hujan di Ketapang jika dibandingkan dengan daerah lainnya.
Rendahnya curah hujan di Ketapang ditambah lagi masih banyaknya
titik api yang belum benar-benar padam, bisa berpotensi terjadinya kebakaran
kembali. Terlebih lagi kebakaran banyak terjadi di lahan gambut, sehingga api
sangat sulit dipadamkan. Hujan yang turun tidak merata di Ketapang menjadi
salah satu alasan masih tingginya jumlah titik panas.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Bandara Rahadi Oesman
Ketapang, Aqil Ihsan mengatakan, sejumlah daerah masih berpotensi terjadi hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Daerah yang berpotensi hujan tersebut di antaranya Sambas, Ketapang, Kubu Raya,
Kayong Utara, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sekadau, Sanggau dan Sintang.
Namun, untuk di Ketapang sendiri, hujan diperkirakan hanya
akan terjadi di Kecamatan Kendawangan, Manis Mata, Air Upas, Singkup, Simpang
Hulu, Simpang Dua dan Sungai Laur.
“Diperkirakan akan meluas ke Pemahan, Tumbang Titi dan Nanga
Tayap,” katanya, kemarin (27/9/2019).
Tingginya titik panas di Ketapang membuat kabut asap masih
menyelimuti sejumlah daerah di Ketapang. Pemda Ketapang pun melakukan
pengobatan penyakit ISPA gratis bagi masyarakat yang terkena ISPA akibat kabut
asap. Hal ini disampaikan oleh Asisten III Sekda Ketapang, Heronimus Tanam.
Tanam mengatakan, hingga saat ini sudah banyak masyarakat yang
terserang penyakit ISPA akibat kabut asap. Oleh karena itu, Pemda melalui Dinas
Kesehatan Ketapang telah melakukan langkah-langkah, salah satunya pengobatan
gratis bagi pasien ISPA.
“Sudah saya tanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan, katanya
sudah menginstruksi kepada unit pengobatan seperti Puskesmas, untuk kategori
ISPA pengobatannya sudah gratis,” kata Tanam, kemarin (26/9/2019).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami
mengatakan, sehubungan dengan kejadian masifnya karhutla di Ketapang, maka
pengobatan ISPA akibat karhutla di setiap balai pengobatan dan pelayanan dasar
(Puskesmas), gratis. Terlebih lagi hal ini merupakan salah satu tuntutan dari
mahasiswa Ketapang saat melakukan demo di Gedung DPRD Ketapang pada Kamis (26/9/2019).
(Adi
LC)
KalbarOnline,
Ketapang – Kebakaran hutan dan lahan hingga saat ini masih terjadi di
Ketapang. Meski sudah diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir, sejumlah
daerah di Ketapang masih terdapat titik panas (hotspot). Bahkan masih terdapat ratusan
titik panas. Sementara daerah lainnya di Kalbar, hampir semuanya sudah 0 titik
panas.
Berdasarkan data yang dirilis oleh BMKG pada Jumat (27/9/2019)
pagi, titik panas di Ketapang masih terpantau sebanyak 127 titik. Selain
Ketapang, titik panas juga terpantau di Melawi sebanyak 5 titik dan 3 titik di
Sintang. Selain masih banyaknya titik panas, Ketapang merupakan satu-satunya
daerah yang masih rawan terjadi karhutla. Hal ini disebabkan oleh rendahnya
curah hujan di Ketapang jika dibandingkan dengan daerah lainnya.
Rendahnya curah hujan di Ketapang ditambah lagi masih banyaknya
titik api yang belum benar-benar padam, bisa berpotensi terjadinya kebakaran
kembali. Terlebih lagi kebakaran banyak terjadi di lahan gambut, sehingga api
sangat sulit dipadamkan. Hujan yang turun tidak merata di Ketapang menjadi
salah satu alasan masih tingginya jumlah titik panas.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Bandara Rahadi Oesman
Ketapang, Aqil Ihsan mengatakan, sejumlah daerah masih berpotensi terjadi hujan
dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Daerah yang berpotensi hujan tersebut di antaranya Sambas, Ketapang, Kubu Raya,
Kayong Utara, Mempawah, Landak, Bengkayang, Sekadau, Sanggau dan Sintang.
Namun, untuk di Ketapang sendiri, hujan diperkirakan hanya
akan terjadi di Kecamatan Kendawangan, Manis Mata, Air Upas, Singkup, Simpang
Hulu, Simpang Dua dan Sungai Laur.
“Diperkirakan akan meluas ke Pemahan, Tumbang Titi dan Nanga
Tayap,” katanya, kemarin (27/9/2019).
Tingginya titik panas di Ketapang membuat kabut asap masih
menyelimuti sejumlah daerah di Ketapang. Pemda Ketapang pun melakukan
pengobatan penyakit ISPA gratis bagi masyarakat yang terkena ISPA akibat kabut
asap. Hal ini disampaikan oleh Asisten III Sekda Ketapang, Heronimus Tanam.
Tanam mengatakan, hingga saat ini sudah banyak masyarakat yang
terserang penyakit ISPA akibat kabut asap. Oleh karena itu, Pemda melalui Dinas
Kesehatan Ketapang telah melakukan langkah-langkah, salah satunya pengobatan
gratis bagi pasien ISPA.
“Sudah saya tanyakan kepada Kepala Dinas Kesehatan, katanya
sudah menginstruksi kepada unit pengobatan seperti Puskesmas, untuk kategori
ISPA pengobatannya sudah gratis,” kata Tanam, kemarin (26/9/2019).
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Ketapang, Rustami
mengatakan, sehubungan dengan kejadian masifnya karhutla di Ketapang, maka
pengobatan ISPA akibat karhutla di setiap balai pengobatan dan pelayanan dasar
(Puskesmas), gratis. Terlebih lagi hal ini merupakan salah satu tuntutan dari
mahasiswa Ketapang saat melakukan demo di Gedung DPRD Ketapang pada Kamis (26/9/2019).
(Adi
LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini