Pontianak    

Ciptakan Pelayanan yang Transparan dan Efisien, Midji Minta Seluruh OPD Berinovasi

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 28 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji meminta seluruh organisasi

perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalbar terutama yang

berkaitan langsung dengan pelayanan publik untuk melakukan inovasi atau

terobosan guna menciptakan suatu percepatan sekaligus menghadirkan efisiensi

dan efektifitas kinerja. Hal itu disampaikannya saat membuka rapat teknis

inovasi pelayanan publik yang dilangsungkan di Balai Petitih Kantor Gubernur

Kalbar, Rabu (27/11/2019) kemarin.

Pasalnya, kata dia, masih banyak OPD di lingkungan Pemprov

Kalbar yang belum mampu melakukan inovasi. Seperti misalnya, dalam penyusunan Rencana

Kerja Anggaran (RKA). Midji mengakui, memasuki tahun anggaran kedua dirinya

menjabat ini masih banyak OPD yang menyusun RKA tanpa melakukan inovasi.

“Saya sudah dua kali menghadapi RKA yang disusun, 90 persen

masih itu-itu aja. Gak ada model lain. Itulah karena tidak inovatif, akhirnya

ya itu tak itu jak programnya. Jadi program yang disusun itu sama tapi modelnya

beda, harusnya jangan hanya itu tak itu, harus ada inovasi secara menyeluruh,” tegasnya.

“Saya minta seluruh dinas, seluruh badan dan seluruh OPD di

jajaran Pemprov Kalbar lakukan inovasi secara terus menerus dan

berkesinambungan untuk kepentingan pelayanan publik yang lebih transparan,

murah, lebih cepat serta efisien,” timpalnya.

Orang nomor wahid di Bumi Tanjungpura ini berjanji akan

memberikan penambahan anggaran bagi OPD yang telah berhasil melakukan inovasi

sebagai bentuk reward terhadap OPD yang bersangkutan. Namun, dirinya juga tak

segan-segan melakukan evaluasi terhadap suatu OPD jika tidak dapat melakukan

terobosan-terobosan.

“Kalau mereka inovatif, anggarannya akan kita tambah. Kalau tidak

inovatif artinya percuma anggaran diberikan, seperti misalnya belanja di tahun

sebelumnya tidak bisa sesuai yang diharapkan,” tukasnya.

Mantan Wali Kota Pontianak ini menegaskan bahwa inovasi

jangan dianggap merestorasi seluruh program secara keseluruhan dan dadakan

melainkan perubahan-perubahan yang bertahap tapi mampu memberikan satu dampak

positif bagi pelayanan dan capaian-capaian program.

Menurutnya, banyak hal inovatif yang dapat dilakukan. Misalnya,

kata dia, membuat aset-aset daerah mendatangkan pendapatan bagi daerah untuk

biaya pembangunan. Kemudian, jelasnya lagi, melakukan integrasi antara satu

instansi dengan instansi lain secara cepat dengan yang dipadukan dengan teknologi.

“Misalnya, tanda tangan untuk disposisi dan sebagainya

menggunakan teknologi informasi (IT). Kemudian bagaimana mengintegrasikan data

secara cepat, itu semuanya perlu inovasi. Nah, setiap program itu harus dibuat

inovasi supaya lebih cepat dan menyentuh langsung masyarakat,” tandasnya.

Ke depan, dirinya juga meminta agar seluruh OPD mengintegrasikan

datanya ke data analytic room agar dapat diakses oleh masyarakat. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Dekranasda Dituntut Dapat Tingkatkan Produk Unggulan Daerah
Kamis, 28 November 2019
Artikel Sebelumnya
Kasus Korupsi Dana ADD DD Desa Tanjung Pasar Masuk Tahap Dua
Kamis, 28 November 2019

Berita terkait