Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 28 September 2020 |
KalbarOnline.com – Langkah Pemerintah mengubah strategi pembangunan kesehatan dari strategi kuratif menjadi promotif untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan. Peningkatan ini harus diimbangi implementasi yang efektif, efisien, dan konsisten.
“Langkah pemerintah ke depan untuk mengubah strategi pembangunan kesehatan dari kuratif menjadi promotif patut didukung. Namun harus dicermati pada tataran impelementasinya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam ketetangan tertulisnya, Senin (28/9).
Pernyataan Lestari itu menanggapi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Minggu (27/9), yang mengatakan, saat ini pemerintah mulai mengubah strategi pembangunan kesehatan dengan lebih mengutamakan langkah promotif dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Karena, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam setiap kebijakan yang ada di negeri ini seringkali lemah dalam implementasinya.
“Sebaik apa pun program dan strategi pembangunan, tanpa pelaksanaan dan pengawasan yang baik akan sia-sia,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 yang kita hadapi saat ini, jelas Legislator Partai NasDem itu, mengingatkan semua pihak, termasuk pemerintah, bahwa kesehatan itu sangat mahal.
Saat ini, tambah Rerie, semua pihak menyadari bahwa aspek pencegahan, lewat peningkatan kualitas kesehatan, jauh lebih penting daripada pengobatan.
Rerie berharap, perubahan kebijakan di sektor kesehatan juga harus lebih berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor obat-obatan dan alat kesehatan.
Secara umum, ungkap Rerie, di masa pandemi Covid-19 pemerintah harus mengubah beberapa target pembangunan nasional terutama pada sektor pembangunan manusia, yang saat ini lebih difokuskan pada penanganan Covid-19.
Padahal, tambahnya, aspek lain yang penting diperhatikan juga masih banyak. Antara lain, penanganan stunting, penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan Demam Berdarah (DBD) yang jumlah pengidapnya terus bertambah setiap tahun.
KalbarOnline.com – Langkah Pemerintah mengubah strategi pembangunan kesehatan dari strategi kuratif menjadi promotif untuk mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan. Peningkatan ini harus diimbangi implementasi yang efektif, efisien, dan konsisten.
“Langkah pemerintah ke depan untuk mengubah strategi pembangunan kesehatan dari kuratif menjadi promotif patut didukung. Namun harus dicermati pada tataran impelementasinya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat dalam ketetangan tertulisnya, Senin (28/9).
Pernyataan Lestari itu menanggapi Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Minggu (27/9), yang mengatakan, saat ini pemerintah mulai mengubah strategi pembangunan kesehatan dengan lebih mengutamakan langkah promotif dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
Karena, menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam setiap kebijakan yang ada di negeri ini seringkali lemah dalam implementasinya.
“Sebaik apa pun program dan strategi pembangunan, tanpa pelaksanaan dan pengawasan yang baik akan sia-sia,” ujarnya.
Pandemi Covid-19 yang kita hadapi saat ini, jelas Legislator Partai NasDem itu, mengingatkan semua pihak, termasuk pemerintah, bahwa kesehatan itu sangat mahal.
Saat ini, tambah Rerie, semua pihak menyadari bahwa aspek pencegahan, lewat peningkatan kualitas kesehatan, jauh lebih penting daripada pengobatan.
Rerie berharap, perubahan kebijakan di sektor kesehatan juga harus lebih berorientasi pada pemanfaatan sumber-sumber dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada impor obat-obatan dan alat kesehatan.
Secara umum, ungkap Rerie, di masa pandemi Covid-19 pemerintah harus mengubah beberapa target pembangunan nasional terutama pada sektor pembangunan manusia, yang saat ini lebih difokuskan pada penanganan Covid-19.
Padahal, tambahnya, aspek lain yang penting diperhatikan juga masih banyak. Antara lain, penanganan stunting, penanganan penyakit Tuberculosis (TB) dan Demam Berdarah (DBD) yang jumlah pengidapnya terus bertambah setiap tahun.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini