Sambas    

Heboh OTT Mantan Bupati Sambas, Ini Faktanya

Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 18 Desember 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline,

Pontianak – Beredar sebuah video Operasi Tangkap Tangan (OTT) terhadap

kasus penyuapan di sebuah rumah makan. Video berdurasi 3 menit 7 detik itu

memperlihatkan petugas berpakaian bebas menggeledah tas seorang perempuan.

Dalam tas itu, ditemukan amplop yang berisi uang puluhan

juta. Setelah adanya barang bukti yang diduga terkait kasus penyuapan,

perempuan berjilbab tersebut digiring ke mobil petugas. Turut serta beberapa

lelaki yang duduk satu meja, diangkut petugas.

“Buka, tolong dibuka. Bawa. Tolong kooperatif dari pada

merugikan bapak ibu sendiri. Pak Kades juga ikut. Semua ikut. Handphone ambil.

Borgol, borgol,” begitu isi percakapan dalam video tersebut, pasca

penggeledahan tas.

Perempuan yang dalam tasnya terdapat barang bukti ini

disebut adalah Juliarti Djuhardi Alwi, mantan Bupati Sambas periode 2011 hingga

2016. Sontak, informasi ini menghebohkan warga Kalimantan Barat. Terutama warga

Sambas.

Video ini beredar dengan cepat di WAG (WhatsApp Group) semua

kalangan sejak Selasa (17/12/2019) pagi. Termasuk grup wartawan. Narasi yang

disebarkan menyertai video tersebut, sebagai berikut: “Mantan Bupati Sambas Ibu

Juliarty kena OTT,”.

Setelah dilakukan penelusuran oleh anggota Tim Hoax Crisis

Centre (HCC) Kalbar, faktanya video yang beredar ini bukan OTT terhadap

Juliarti Djuhardi Alwi, mantan Bupati Sambas.

“Jelas itu bukan mantan Bupati Sambas, Juliarti. Karena,

dari video yang beredar ini kita bisa melihat sendiri itu bukan terjadi wilayah

Kalimantan Barat. Mudah sekali, bisa dengar dialek dalam video itu, serta

melihat visual yang terekam. Seperti plat kendaraan misalnya,” jelas Reinardo

Sinaga, Ketua Umum HCC Kalbar dalam keterangan resminya, Selasa (17/12/2019).

Hasil penelusuran lainnya yang menguatkan OTT itu bukan di

Kalbar adalah, setelah ditemukan video yang sama di platform youtube. Kanal

Rafflesia Arnoldi Bengkulu yang menunggah video itu 30 Juli 2019.

Video berjudul ‘Detik-detik penangkapan (OTT) Oknum LSM yang

diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala Desa’ itu sudah ditonton 1.800 kali.

Dalam unggahannya, kanal ini menuliskan deskripsi: ‘Detik-detik

penangkapan (OTT) Oknum LSM yang diduga melakukan pemerasan terhadap Kepala

Desa di Rumah Makan Setia Utama Pasar Kepahiang, Selasa (30/7/2019). Jaksa

berhasil mengamankan barang bukti uang tunai sebanyak Rp30 juta,”.

Dengan demikian, kata pria yang akrab disapa Edo ini, konten

yang disebarkan adalah disinformasi kategori false context.

“Kesimpulannya, si penyebar video disertai narasi berusaha

membangun premis bahwa mantan Bupati Sambas terjaring OTT dengan tujuan

tertentu,” tegasnya.

Maka dari itu, Edo berharap, masyarakat dapat bijak dalam

menggunakan media sosial dan internet.

“Di era media digital saat ini, mari kita cerdas sebagai

pengguna internet, saring sebelum sharing dan jangan kalah otak dengan jempol,”

imbau pria yang aktif di Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) ini.

Tak hanya ini, Juliarti pun sudah memberikan bantahannya

melalui rekaman video yang diterima Tim HCC Kalbar.

“Saya Juliarti. Saya ingin mengklarifikasi video yang

beredar, yang seakan-akan mengatasnamakan saya melakukan hal-hal seperti yang

diungkap dalam video itu. Saya ingin menjelaskan, bahwa Alhamdulillah, saya

masih dalam lindungan Allah. Apa yang ada di video itu tidaklah benar. Kalau

kita screenshot dengan baik, sangat beda wajah dalam video dengan wajah saya.

Kacamatanya beda, pipi saya tembem,” tegasnya.

Ia mengaku terharu dengan video yang beredar ini justru

mendapat banyak perhatian dari keluarga dan kerabat.

“Saya tegaskan, video yang beredar bukanlah saya. Insya

Allah, kita selalu mendoakan satu sama lain. Dan, kita semua mendapatkan

lindungan dari Allah SWT. Yuk kita saling mendoakan dan berfikir positif,

bersama-sama memajukan Kabupaten Sambas menjadi lebih baik,” tutupnya. (*/Fai)

Artikel Selanjutnya
Reses ke Seraras, Dewan Kalbar Tampung Sejumlah Aspirasi
Rabu, 18 Desember 2019
Artikel Sebelumnya
Heboh OTT Mantan Bupati Sambas, Ini Faktanya
Rabu, 18 Desember 2019

Berita terkait