Wakil Ketua DPRD Dorong Pemkab Kubu Raya Segera Carikan Solusi Konkret Atasi Banjir

KalbarOnline, Kubu Raya – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kubu Raya, Yuslanik angkat bicara mengenai permasalahan banjir yang merendam sebagian wilayah Kecamatan Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B. Yuslanik mendorong agar Pemkab Kubu Raya segera mencarikan solusi konkret atas masalah banjir yang sudah terjadi sejak dua pekan lalu tersebut.

“Setelah kita mendapatkan informasi dari kepala desa, bahwasanya seluruh KK yang ada di Pancaroba ini terdampak banjir. Kami juga menerima masukan atau aspirasi dari kades bahwasanya ada langkah-langkah yang perlu kami lakukan,” ujarnya usai menyalurkan bantuan kepada warga terdampak banjir di Desa Pancaroba, Kecamatan Sungai Ambawang, Sabtu (21/12/2019).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Legislator asal Partai Gerindra itu mengungkapkan bahwa, untuk mengatasi banjir di wilayah Sungai Ambawang ini, Pemkab Kubu Raya harus melakukan normalisasi sungai. Di samping itu, untuk mengurangi dampak banjir, Pemda didorongnya melakukan peninggian jalan agar aktivitas masyarakat pengguna jalan tidak terlalu terganggu.

Baca Juga :  Kodam XII/Tanjungpura Gelar Upacara Bendera Peringatan HUT Korpri ke-47

“Kami secara politik akan mengawal itu dan akan meminta kepada saudara bupati dan dinas terkait untuk bisa mengambil langkah-langkah konkret, khususnya untuk penggalian sungai atau normalisasi sungai. Kemudian, peninggian jalan agar tidak tampak lagi banjir seperti sekarang ini,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Kepala Desa Pancaroba, Marulian benar-benar berharap agar pemerintah daerah segera mencarikan solusi atas masalah banjir. Sebab kata dia, masalah banjir ini sudah menjadi bencana langganan yang rutin merendam wilayah Desa Pancaroba di setiap tahunnya.

Baca Juga :  Polisi Ringkus DPO Pelaku Pencurian Beras dan Kompor Gas di Kubu Raya

Marulian menyebut, banjir di tahun 2019 ini menjadi yang paling parah sejak tahun 2002 silam. Puncak banjir dikatakannya terjadi pada empat hari lalu dengan ketinggian air mencapai satu meter.

“Paling parah tahun ini. Pernah dulu tahun 2002 kondisinya juga kurang lebih seperti sekarang. Makanya harus ada solusi konkret karena bantuan sebanyak apapun tidak akan pernah cukup,” harapnya. (ian)

Comment