Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Kamis, 19 Juni 2025 |
KALBARONLINE.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Ketapang sepanjang Rabu, 18 Juni 2025, hingga malam hari mengakibatkan banjir meluas di berbagai wilayah. Genangan air tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas masyarakat dan menyebabkan sejumlah kendaraan mogok.
Ketinggian air dilaporkan mencapai 50 hingga 70 sentimeter di beberapa titik. Kawasan terdampak paling parah meliputi Jalan Merdeka, Jalan R. Suprapto, kawasan Pawan 1, Pasar Baru, hingga lingkungan sekitar pendopo rumah jabatan Bupati Ketapang.
“Air mulai naik sejak sore dan makin tinggi pada malam harinya. Sekarang rumah kami sudah kebanjiran, perabotan banyak yang basah,” ujar Ani, warga Kelurahan Sampit, Kamis, 19 Juni 2025.
Sejumlah warga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah kerabat lantaran air telah masuk ke dalam rumah. Selain itu, banyak pengendara roda dua maupun roda empat yang terpaksa menghentikan perjalanan karena mesin kendaraan mati akibat nekat menerobos banjir.
Menurut warga, kondisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Hampir setiap musim hujan, banjir kerap melanda kawasan tersebut. Minimnya sistem drainase yang memadai dan kurangnya jalur resapan air disebut menjadi penyebab utama banjir cepat meluas.
“Kami sudah lelah. Setiap hujan deras, pasti banjir. Harusnya ini menjadi perhatian serius, bukan hanya sekadar kunjungan lalu tidak ada tindak lanjut,” ungkap Rudi, pengemudi ojek online.
Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang untuk segera mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir, mulai dari perbaikan sistem drainase, peninggian ruas jalan rawan genangan, hingga langkah antisipatif menghadapi musim hujan berikutnya.
Sementara itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang terlihat mulai melakukan pembersihan drainase yang tersumbat di sejumlah titik.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Ketapang terkait langkah tanggap darurat maupun rencana jangka panjang penanganan banjir. (Adi LC)
KALBARONLINE.com – Hujan deras yang mengguyur Kota Ketapang sepanjang Rabu, 18 Juni 2025, hingga malam hari mengakibatkan banjir meluas di berbagai wilayah. Genangan air tidak hanya merendam rumah-rumah warga, tetapi juga melumpuhkan aktivitas masyarakat dan menyebabkan sejumlah kendaraan mogok.
Ketinggian air dilaporkan mencapai 50 hingga 70 sentimeter di beberapa titik. Kawasan terdampak paling parah meliputi Jalan Merdeka, Jalan R. Suprapto, kawasan Pawan 1, Pasar Baru, hingga lingkungan sekitar pendopo rumah jabatan Bupati Ketapang.
“Air mulai naik sejak sore dan makin tinggi pada malam harinya. Sekarang rumah kami sudah kebanjiran, perabotan banyak yang basah,” ujar Ani, warga Kelurahan Sampit, Kamis, 19 Juni 2025.
Sejumlah warga bahkan terpaksa mengungsi ke rumah kerabat lantaran air telah masuk ke dalam rumah. Selain itu, banyak pengendara roda dua maupun roda empat yang terpaksa menghentikan perjalanan karena mesin kendaraan mati akibat nekat menerobos banjir.
Menurut warga, kondisi ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Hampir setiap musim hujan, banjir kerap melanda kawasan tersebut. Minimnya sistem drainase yang memadai dan kurangnya jalur resapan air disebut menjadi penyebab utama banjir cepat meluas.
“Kami sudah lelah. Setiap hujan deras, pasti banjir. Harusnya ini menjadi perhatian serius, bukan hanya sekadar kunjungan lalu tidak ada tindak lanjut,” ungkap Rudi, pengemudi ojek online.
Masyarakat mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ketapang untuk segera mengambil langkah konkret dalam penanganan banjir, mulai dari perbaikan sistem drainase, peninggian ruas jalan rawan genangan, hingga langkah antisipatif menghadapi musim hujan berikutnya.
Sementara itu, petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang terlihat mulai melakukan pembersihan drainase yang tersumbat di sejumlah titik.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Pemkab Ketapang terkait langkah tanggap darurat maupun rencana jangka panjang penanganan banjir. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini