Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Minggu, 09 Oktober 2022 |
KalbarOnline, Ketapang - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dilanda banjir besar, pada Minggu (09/10/2022). Kecamatan Jelai Hulu menjadi salah satu lokasi yang paling parah terendam banjir. Ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto mengatakan, kalau bencana banjir yang terjadi kali ini lebih parah jika dibandingkan kejadian serupa pada bulan sebelumnya.
"Ini lebih parah, lebih besar dari banjir bulan lalu, hari ini air bahkan sudah merendam lokasi pos bencana banjir (yang kita bangun) bulan lalu, kalau bulan lalu lokasi itu tidak terendam, banjir kali ini lokasi itu sudah terendam," ujar Yunifar Purwanto, Minggu (09/10/2022).
Yunifar mengatakan, selain tingginya curah hujan, banjir kali ini juga diperparah karena bersamaan dengan pasang air laut. Hal ini mengakibatkan banyak daerah yang tenggelam, terutama di kawasan bantaran sungai.
[caption id="attachment_121371" align="alignnone" width="1080"]
Kondisi banjir di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti gedung milik pemerintah termasuk rumah ibadah. Banjir sudah mulai terjadi sejak Jumat (07/10/2022) malam lalu.
Selain jaringan telekomunikasi, akses jalan putus akibat luapan banjir juga menjadi salah satu kendala tim BPBD menjangkau lokasi. kendati demikian, petugas BPBD sudah ada yang berada di sejumlah desa yang terdampak banjir.
"Banjir melanda di Kecamatan Simpang Hulu, Kecamatan Laur sudah mulai naik, Sandai juga mulai naik, Kecamatan Tumbang Titi, Jelai Hulu, Manis Mata," papar Yunifar.
[caption id="attachment_121373" align="alignnone" width="720"]
Kondisi banjir di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Ia menambahkan, sebagian warga sudah ada yang memilih mengungsi. Namun banyak juga yang memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
"Senin besok, kita akan naikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat, karena sudah lebih dari dua kecamatan, sejauh ini telah ada enam kecamatan," tambah Yunifar.
Sementara ini, BPBD Kabupaten Ketapang baru mendirikan posko banjir di Desa Tumbang Titi, Kecamatan Tumbang Titi, termasuk menyiapkan dapur bersama untuk korban banjir.
"Kita terus mengumpulkan data dan kaji cepat, mengirim tim ke lapangan. Cuma di daerah tertentu, walaupun ada suplai logistik, kita tidak bisa menjangkau lokasi (banjir parah, red) karena (akses jalan) putus," tandasnya. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Sejumlah kecamatan di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, dilanda banjir besar, pada Minggu (09/10/2022). Kecamatan Jelai Hulu menjadi salah satu lokasi yang paling parah terendam banjir. Ketinggian air bahkan mencapai atap rumah warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwanto mengatakan, kalau bencana banjir yang terjadi kali ini lebih parah jika dibandingkan kejadian serupa pada bulan sebelumnya.
"Ini lebih parah, lebih besar dari banjir bulan lalu, hari ini air bahkan sudah merendam lokasi pos bencana banjir (yang kita bangun) bulan lalu, kalau bulan lalu lokasi itu tidak terendam, banjir kali ini lokasi itu sudah terendam," ujar Yunifar Purwanto, Minggu (09/10/2022).
Yunifar mengatakan, selain tingginya curah hujan, banjir kali ini juga diperparah karena bersamaan dengan pasang air laut. Hal ini mengakibatkan banyak daerah yang tenggelam, terutama di kawasan bantaran sungai.
[caption id="attachment_121371" align="alignnone" width="1080"]
Kondisi banjir di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Tak hanya merendam rumah warga, banjir juga merendam fasilitas umum, seperti gedung milik pemerintah termasuk rumah ibadah. Banjir sudah mulai terjadi sejak Jumat (07/10/2022) malam lalu.
Selain jaringan telekomunikasi, akses jalan putus akibat luapan banjir juga menjadi salah satu kendala tim BPBD menjangkau lokasi. kendati demikian, petugas BPBD sudah ada yang berada di sejumlah desa yang terdampak banjir.
"Banjir melanda di Kecamatan Simpang Hulu, Kecamatan Laur sudah mulai naik, Sandai juga mulai naik, Kecamatan Tumbang Titi, Jelai Hulu, Manis Mata," papar Yunifar.
[caption id="attachment_121373" align="alignnone" width="720"]
Kondisi banjir di Kecamatan Jelai Hulu, Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Ia menambahkan, sebagian warga sudah ada yang memilih mengungsi. Namun banyak juga yang memilih tetap bertahan di rumah masing-masing.
"Senin besok, kita akan naikkan status dari siaga menjadi tanggap darurat, karena sudah lebih dari dua kecamatan, sejauh ini telah ada enam kecamatan," tambah Yunifar.
Sementara ini, BPBD Kabupaten Ketapang baru mendirikan posko banjir di Desa Tumbang Titi, Kecamatan Tumbang Titi, termasuk menyiapkan dapur bersama untuk korban banjir.
"Kita terus mengumpulkan data dan kaji cepat, mengirim tim ke lapangan. Cuma di daerah tertentu, walaupun ada suplai logistik, kita tidak bisa menjangkau lokasi (banjir parah, red) karena (akses jalan) putus," tandasnya. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini