Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 07 Januari 2020 |
KalbarOnline, Kubu
Raya – Sedikitnya 500 orang putra dan putri dari seluruh Panti Asuhan di
Kubu Raya ikut menikmati produk perkebunan buah durian bersama Bupati Kubu
Raya, Muda Mahendrawan dan Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo serta Sekretaris
Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, di halaman Kantor Camat Sungai Kakap, Minggu
(5/1/2020) kemarin.
Bupati Muda berujar, kebun-kebun durian adalah satu di antara
aset berharga daerah. Terlebih Kubu Raya merupakan salah satu dari tiga daerah
pemilik durian unggul di Kalimantan Barat selain Sanggau dan Bengkayang.
“Kita harapkan terjaga, jangan sampai kebun-kebun durian di
Kubu Raya sama dengan di beberapa daerah lain di mana duriannya semakin
sedikit,” ujar Muda.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menuturkan, kegiatan
makan durian bersama merupakan langkah sederhana yang efektif dalam upaya
pelestarian kebun durian. Ia mengungkapkan, ada fenomena di masyarakat dimana
generasi selanjutnya dari pemilik kebun lebih cenderung menjual kebun dengan berbagai
alasan. Padahal kebun-kebun durian merupakan aset luar biasa.
“Nah, kegiatan ini sebenarnya berangkat dari suatu inisiatif
sederhana, tapi bisa mengalir menjadi suatu kekuatan untuk merawat kebun-kebun.
Kita khawatir kalau tidak dipertahankan kebun-kebun akhirnya bisa habis. Durian
ini merupakana aset luar biasa, ini magnet wisata kita yang di Kubu Raya sangat
unggul durian-duriannya,” tuturnya.
Muda menegaskan, sebagai salah satu pintu masuk Kalimantan
Barat dari udara, darat, dan air, Kubu Raya menjadi perlintasan mobilitas
orang. Karena itu, keberadaan kebun-kebun durian menjadi potensi aset wisata
yang harus dijaga.
“Ini menjadi aset wisata yang luar biasa. Kubu Raya ini kan
tempatnya orang datang dari luar. Mari kita bekerja sama dalam menjaga asetaset
alam yang ada baik buah durian, langsat, nagka, dan sebagainya. Ini akan
menjadi perhatian kami terkait tata ruang juga,” ajaknya.
Terkait acara makan durian bersama anak yatim, Bupati Muda
menyebut hal itu sebagai salah satu cara ibadah yang baik. Yakni memberikan
kebahagiaan kepada anak-anak yatim. Karena itu, ia mengajak para pemilik kebun
durian untuk dapat menggelar kegiatan serupa. Dirinya mengapresiasi komunitas
Sayang Kubu Raya dan Rumah Zakat Pontianak yang bekerja sama menginisiasi kegiatan.
“Mudah-mudahan menjadi doa supaya durian tetap terjaga
bahkan makin banyak di Kubu Raya. Semoga tiap tahun ini bisa diadakan dan tidak
hanya di sini. Yang punya kebun juga mengundang anak-anak yatim untuk makan
durian di kebunnya. Itu salah satu ibadah yang menyenangkan,” imbuhnya.
Sementara Wabup Sujiwo menyatakan, pemerintah daerah akan
melakukan upaya serius guna mencegah berkurangnya lahan-lahan pertanian
khususnya durian. Di antara upaya yang dilakukan yakni menyempurnakan Rencana
Tata Ruang Wilayah agar pemilik kebun tidak dengan mudah menjual lahannya.
“Kita berharap agar lahan-lahan kebun durian bisa
dipertahankan. Bahkan kalau bisa diperluas. Nah ke depan kan ada tata ruang
wilayah. Tata ruang tentang pemetaan wilayah. Nanti akan kita tetapkan mana
daerah industri, daerah hortikultura, daerah pergudangan, dan lain-lain. Itu
akan kita petakan,” terangnya.
Sementara Pimpinan Komunitas Sayang Kubu Raya, Juliansyah,
mengatakan komunitasnya punya atensi khusus pada anak yatim dan kaum duafa.
Untuk kegiatan makan durian bersama, komunitas menyiapkan 750 buah durian dengan
melibatkan sejumlah donatur.
“Dari rencana menghadirkan 500 anak yatim se-Sungai Kakap,
yang dapat hadir sejumlah 440 orang. Durian yang disiapkan adalah durian unggul
dari Sungai Pinang dan Sungai Parang. Kami hadir di sini untuk membahagiakan
adik-adik kita karena ke depannya di akhirat nanti merekalah yang membahagiakan
kita,” tandasnya. (ian)
KalbarOnline, Kubu
Raya – Sedikitnya 500 orang putra dan putri dari seluruh Panti Asuhan di
Kubu Raya ikut menikmati produk perkebunan buah durian bersama Bupati Kubu
Raya, Muda Mahendrawan dan Wakil Bupati Kubu Raya, Sujiwo serta Sekretaris
Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam, di halaman Kantor Camat Sungai Kakap, Minggu
(5/1/2020) kemarin.
Bupati Muda berujar, kebun-kebun durian adalah satu di antara
aset berharga daerah. Terlebih Kubu Raya merupakan salah satu dari tiga daerah
pemilik durian unggul di Kalimantan Barat selain Sanggau dan Bengkayang.
“Kita harapkan terjaga, jangan sampai kebun-kebun durian di
Kubu Raya sama dengan di beberapa daerah lain di mana duriannya semakin
sedikit,” ujar Muda.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini menuturkan, kegiatan
makan durian bersama merupakan langkah sederhana yang efektif dalam upaya
pelestarian kebun durian. Ia mengungkapkan, ada fenomena di masyarakat dimana
generasi selanjutnya dari pemilik kebun lebih cenderung menjual kebun dengan berbagai
alasan. Padahal kebun-kebun durian merupakan aset luar biasa.
“Nah, kegiatan ini sebenarnya berangkat dari suatu inisiatif
sederhana, tapi bisa mengalir menjadi suatu kekuatan untuk merawat kebun-kebun.
Kita khawatir kalau tidak dipertahankan kebun-kebun akhirnya bisa habis. Durian
ini merupakana aset luar biasa, ini magnet wisata kita yang di Kubu Raya sangat
unggul durian-duriannya,” tuturnya.
Muda menegaskan, sebagai salah satu pintu masuk Kalimantan
Barat dari udara, darat, dan air, Kubu Raya menjadi perlintasan mobilitas
orang. Karena itu, keberadaan kebun-kebun durian menjadi potensi aset wisata
yang harus dijaga.
“Ini menjadi aset wisata yang luar biasa. Kubu Raya ini kan
tempatnya orang datang dari luar. Mari kita bekerja sama dalam menjaga asetaset
alam yang ada baik buah durian, langsat, nagka, dan sebagainya. Ini akan
menjadi perhatian kami terkait tata ruang juga,” ajaknya.
Terkait acara makan durian bersama anak yatim, Bupati Muda
menyebut hal itu sebagai salah satu cara ibadah yang baik. Yakni memberikan
kebahagiaan kepada anak-anak yatim. Karena itu, ia mengajak para pemilik kebun
durian untuk dapat menggelar kegiatan serupa. Dirinya mengapresiasi komunitas
Sayang Kubu Raya dan Rumah Zakat Pontianak yang bekerja sama menginisiasi kegiatan.
“Mudah-mudahan menjadi doa supaya durian tetap terjaga
bahkan makin banyak di Kubu Raya. Semoga tiap tahun ini bisa diadakan dan tidak
hanya di sini. Yang punya kebun juga mengundang anak-anak yatim untuk makan
durian di kebunnya. Itu salah satu ibadah yang menyenangkan,” imbuhnya.
Sementara Wabup Sujiwo menyatakan, pemerintah daerah akan
melakukan upaya serius guna mencegah berkurangnya lahan-lahan pertanian
khususnya durian. Di antara upaya yang dilakukan yakni menyempurnakan Rencana
Tata Ruang Wilayah agar pemilik kebun tidak dengan mudah menjual lahannya.
“Kita berharap agar lahan-lahan kebun durian bisa
dipertahankan. Bahkan kalau bisa diperluas. Nah ke depan kan ada tata ruang
wilayah. Tata ruang tentang pemetaan wilayah. Nanti akan kita tetapkan mana
daerah industri, daerah hortikultura, daerah pergudangan, dan lain-lain. Itu
akan kita petakan,” terangnya.
Sementara Pimpinan Komunitas Sayang Kubu Raya, Juliansyah,
mengatakan komunitasnya punya atensi khusus pada anak yatim dan kaum duafa.
Untuk kegiatan makan durian bersama, komunitas menyiapkan 750 buah durian dengan
melibatkan sejumlah donatur.
“Dari rencana menghadirkan 500 anak yatim se-Sungai Kakap,
yang dapat hadir sejumlah 440 orang. Durian yang disiapkan adalah durian unggul
dari Sungai Pinang dan Sungai Parang. Kami hadir di sini untuk membahagiakan
adik-adik kita karena ke depannya di akhirat nanti merekalah yang membahagiakan
kita,” tandasnya. (ian)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini