Pontianak    

KKP Tangkap Tiga Kapal Pencuri Ikan Asal Vietnam di Perairan Laut Natuna Utara

Oleh : Jauhari Fatria
Kamis, 09 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Pontianak

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia melalui

Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan berhasil

menangkap tiga kapal ilegal asing (KIA) di perairan Laut Natuna Utara, Senin

(30/12/2019) lalu. Penangkapan terhadap ketiga kapal berbendera Vietnam lengkap

dengan 36 anak buah kapal (ABK) yang semuanya merupakan warga negara Vietnam.

Penangkapan terhadap tiga kapal asing itu dilakukan oleh

tiga kapal pengawas milik KKP, yakni Kapal Orca 3, Kapal Hiu Macan 01 dan Kapal

Hiu 011. Ketiga kapal tersebut dipimpin oleh tiga orang kapten berbeda, yaitu

M. Maruf (Kapten Kapal Orca 3), Samson (Kapten Kapal Hiu Macan 01) dan Slamet

(Kapten Kapal Hiu 011).

Berdasarkan cuplikan video yang ditunjukkan oleh KKP, pada

saat penangkapan ketiga kapal asing itu sempat melakukan perlawanan sengit saat

hendak ditangkap. Akibatnya, tiga kapal pengawas ikan dari KKP pun mengalami

kerusakan, bahkan Kapal Orca 3 mengalami kerusakan yang cukup parah.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo menerangkan bahwa

keberhasilan penangkapan tiga kapal asing ini bermula dari informasi yang

disampaikan masyarakat dan sistem deteksi dini melalui analisis data RADAR dan

AIS yang dilakukan oleh KKP. Informasi tersebut diperoleh pada tanggal 27

Desember dan beberapa saat setelahnya, KKP langsung menerjunkan tim untuk menuju

perairan Laut Natuna Utara.

“Kami dapat informasi sekitar tanggal 27 Desember kemudian

kami langsung kirim tim menuju lokasi. Dalam perjalanannya, kami tidak bisa

memantau karena mereka punya cara sendiri dalam pendeteksian. Ada yang

dimatikan CMS-nya karena memang mereka para pencuri ini luar biasa pintar.

Tetapi, alhamdulillah awak kita semuanya selamat dalam penangkapan tiga kapal

ini. Satu kapal ada yang berjumlah 5 ABK, ada yang 13 ABK dan ada yang 18 ABK,”

terangnya saat memimpin konferensi pers penangkapan Kapal Ilegal Fishing di

Laut Natuna Utara yang dilangsungkan di Stasiun PSDKP Pontianak, Kamis

(9/1/2020).

Edhy mengatakan, penangkapan terhadap tiga kapal asing di

perairan Laut Natuna Utara ini tidak terlepas dari peran TNI Angkatan Laut (AL)

dan Bakamla. Pasalnya, kedua lembaga tersebut juga ikut mengerahkan tiga unit

kapal guna membantu personel KKP dalam melakukan penangkapan. TNI AL

mengerahkan KRI Tjiptadi-381 dan KRI Teuku Umar, sementara Bakamla mengirimkan

KN. Tanjung Datu.

Edhy juga menjelaskan bahwa semenjak menjabat Menteri

Kelautan dan Perikanan pada Oktober 2019 lalu, KKP telah melakukan penangkapan

tujuh buah kapal asing ilegal di tiga lokasi berbeda, yaitu di Bitung, Selat

Malaka dan Laut Natuna Utara. Di tiga lokasi tersebut, KKP berhasil menangkap 3

kapal asing berbendera Filipina di perairan Bitung, 3 kapal asing berbendera

Vietnam di perairan Laut Natuna Utara dan 1 kapal asing berbendera Malaysia di

Selat Malaka.

“Ini bukti bahwa pemerintah selalu ada dalam setiap upaya

pencurian dan perlakuan ilegal apapun di negeri ini. Kami juga bersyukur karena

KKP selama ini selalu di-back up oleh TNI AL, Polri, AD, AU dan Bakamla. Ke

depan kami akan terus bahu-membahu melakukan penanganan dan penjagaan di laut

kita karena SDA kita terlalu besar untuk kita biarkan begitu saja diambil

orang. Karena itu, harus dipertahankan,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kelautan dan Perikanan

ini juga tidak lupa menyampaikan apresiasinya kepada tiga orang kapten kapal

yang memimpin operasi penangkapan kapal. Atas keberaniannya, mereka pun turut

dihadirkan pada saat konferensi pers serta diberi penghargaan oleh Edhy

Prabowo.

“Terima kasih atas keberanian kalian (tiga kapten kapal).

Kami akan memberikan apresiasi berupa penghargaan, baik berupa sertifikat

maupun yang lainnya. Karena, bagaimana pun keberanian mereka ini langka.

Apalagi, mereka ini sipil yang khusus kita latih untuk mempertahankan laut,”

tutupnya.

Turut hadir pada saat konferensi pers Asops Kasal, Kakor

Polairud, Gubernur Kalimantan Barat, Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura,

Danlantamal XII Pontianak dan Danlanud Supadio. Hadir pula pada kesempatan

tersebut Direktur Penindakan Pidana Tertentu Mabes Polri, Kajati Kalbar, Ketua

Pengadilan Tinggi Kalbar, Kepala SPKKL Bakamla Sambas, Plt. Dirjen PSDKP,

Dirjen Budi Daya KKP dan Kepala BKIPM KKP. (Fai)

Artikel Selanjutnya
Midji Kembali Usulkan Regulasi Perairan Tangkap Antar Provinsi ke Menteri KKP Baru
Kamis, 09 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Yusuf Pimpin Kecamatan Teluk Pakedai
Kamis, 09 Januari 2020

Berita terkait