Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 15 Februari 2020 |
KalbarOnline, Sekadau
– PengurusIkatan Wartawan
Online (IWO) Kabupaten Sekadau mengunjungi seorang kakek yang tinggal seorang
diri, Abang Sehansah (61) yang kesehariannya dipanggil Ayi Lolong, warga Desa Peniti,
Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (14/2/2020) siang.
Informasi ini berawal dari murid SMA Negeri 5 Peniti Sekadau
Hilir yang sempat mengunjungi Ayi Lolong dua hari lalu memberikan makanan
seadanya kepada Lolong. Selain itu karena rambutnya panjang dan lusuh, mereka juga
memotong rambut Ayi Lolong.

Atas informasi tersebut, Ikatan Wartawan Online Sekadau juga
mengunjungi Abang Sehansah (Ayi Lolong) ke pondoknya di Desa Peniti. Kedatangan
rekan-rekan IWO juga membawa sedikit bantuan makanan sehari-hari untuk Ayi Lolong.
Miris, sesampainya di lokasi, ternyata seorang kakek bernama
Abang Sehansah atau Ayi Lolong (61) warga Desa Peniti ini tinggal sendirian di
sebuah pondok yang tidak layak huni. Mirisnya lagi, pondok yang ditempati Ayi
Lolong selalin tidak layak huni, juga terletak di hutan.
Ditanya oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sekadau yang
mengunjunginya mengatakan, dirinya tinggal di pondok itu sejak tahun 2015.
“Saya tinggal di sini sejak 2015. Dulu, kami ada rumah tapi
sudah dibongkar,” ujarnya sambil mengusap air matanya dengan sebuah baju yang
terlihat kusut dan kusam.
Kepada wartawan, Ayi Lolong mengatakan, dulu dia pernah
punya keluarga, namun sudah lama pisah. Dia juga punya seorang anak laki-laki.
Ayi Lolong sempat mengeluarkan surat menyurat yang
disimpannya dalam sebuat karung plastik (bekas karung beras). Ternyata Ayi
Lolong pernah mengikuti ujian persamaan sekolah dasar (SD) di Kecamatan Meliau,
Kabupaten Sanggau tahun 1988.
Di konfirmasi kepada Kepala Desa Peniti, Petrus Manus
mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika ada warganya yang tinggal di pondok
tidak layak huni dan tinggal di hutan. Namun, ia mengatakan, pihak desa akan
memanggil keluarga dari Ayi Lolong yang juga warga Desa Peniti.
“Setelah itu, kalau keluarganya menyanggupi untuk mengurus
Ayi Lolong dan memenuhi syarat untuk dibantu, kita akan bantu. Karena informasi
ini baru kita ketahui, kita akan menyurati pihak Dinas Sosial Kabupaten Sekadau
supaya membantu mengurus Ayi Long,” jelasnya.
“Saya baru tahu tentang hal ini. Bukan berarti desa tidak
mau membantu, tapi saya baru kurang lebih dua bulan sebagai Kades Peniti.
Namun, kami akan mencari solusi untuk membantunya,” sambung Petrus. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– PengurusIkatan Wartawan
Online (IWO) Kabupaten Sekadau mengunjungi seorang kakek yang tinggal seorang
diri, Abang Sehansah (61) yang kesehariannya dipanggil Ayi Lolong, warga Desa Peniti,
Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalbar, Jumat (14/2/2020) siang.
Informasi ini berawal dari murid SMA Negeri 5 Peniti Sekadau
Hilir yang sempat mengunjungi Ayi Lolong dua hari lalu memberikan makanan
seadanya kepada Lolong. Selain itu karena rambutnya panjang dan lusuh, mereka juga
memotong rambut Ayi Lolong.

Atas informasi tersebut, Ikatan Wartawan Online Sekadau juga
mengunjungi Abang Sehansah (Ayi Lolong) ke pondoknya di Desa Peniti. Kedatangan
rekan-rekan IWO juga membawa sedikit bantuan makanan sehari-hari untuk Ayi Lolong.
Miris, sesampainya di lokasi, ternyata seorang kakek bernama
Abang Sehansah atau Ayi Lolong (61) warga Desa Peniti ini tinggal sendirian di
sebuah pondok yang tidak layak huni. Mirisnya lagi, pondok yang ditempati Ayi
Lolong selalin tidak layak huni, juga terletak di hutan.
Ditanya oleh Ikatan Wartawan Online (IWO) Sekadau yang
mengunjunginya mengatakan, dirinya tinggal di pondok itu sejak tahun 2015.
“Saya tinggal di sini sejak 2015. Dulu, kami ada rumah tapi
sudah dibongkar,” ujarnya sambil mengusap air matanya dengan sebuah baju yang
terlihat kusut dan kusam.
Kepada wartawan, Ayi Lolong mengatakan, dulu dia pernah
punya keluarga, namun sudah lama pisah. Dia juga punya seorang anak laki-laki.
Ayi Lolong sempat mengeluarkan surat menyurat yang
disimpannya dalam sebuat karung plastik (bekas karung beras). Ternyata Ayi
Lolong pernah mengikuti ujian persamaan sekolah dasar (SD) di Kecamatan Meliau,
Kabupaten Sanggau tahun 1988.
Di konfirmasi kepada Kepala Desa Peniti, Petrus Manus
mengatakan, dirinya tidak mengetahui jika ada warganya yang tinggal di pondok
tidak layak huni dan tinggal di hutan. Namun, ia mengatakan, pihak desa akan
memanggil keluarga dari Ayi Lolong yang juga warga Desa Peniti.
“Setelah itu, kalau keluarganya menyanggupi untuk mengurus
Ayi Lolong dan memenuhi syarat untuk dibantu, kita akan bantu. Karena informasi
ini baru kita ketahui, kita akan menyurati pihak Dinas Sosial Kabupaten Sekadau
supaya membantu mengurus Ayi Long,” jelasnya.
“Saya baru tahu tentang hal ini. Bukan berarti desa tidak
mau membantu, tapi saya baru kurang lebih dua bulan sebagai Kades Peniti.
Namun, kami akan mencari solusi untuk membantunya,” sambung Petrus. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini