Sekadau    

MTAMT Lanjutkan Perayaan Maulid Tradisional Keliling ke Desa Peniti

Oleh : Jauhari Fatria
Senin, 27 Januari 2020
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

Dihadiri anggota

Dewan putra asli Desa Peniti

KalbarOnline, Sekadau

Majelis Taklim Albarzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau

kembali menggelar maulid tradisional. Kali ini perayaan peringatan hari lahir

Nabi Muhammad oleh MTAMT Sekadau ini digelar di Masjid Jami’ Al-Muttaqin, Desa

Peniti, Kecamatan Sekadau Hilir.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum MTAMT Sekadau,

Haji Abdul Bakar serta sejumlah pengurus MTAMT Sekadau, Anggota DPRD Provinsi

Kalbar, Muhammad dan Anggota DPRD Sekadau, Abang Ramli yang merupakan putra

asli Desa Peniti serta seluruh jamaah yang berasal dari berbagai kecamatan di

Sekadau yang sengaja hadir untuk memeriahkan perayaan Maulid Tradisional di Desa

Peniti.

Dalam perayaan maulid ini turut ditampilkan kesenian Hadrah

Melayu dan gunting rambut balita yang merupakan anak dari warga setempat. Selain

itu juga dirangkai dengan mandi di sungai Kapuas dan menebar jala lima kali

sambil main lumpur di tepi sungai kapuas oleh sekelompok para pemuda Desa

Peniti.

Ketua MTAMT Sekadau, Abdul Bakar menuturkan, Maulid

Tradisional ini dilakukan selama empat bulan ke depan, yang mana dalam

pelaksanaannya dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten

Sekadau dan sekitarnya yang meliputi tiga zona.

“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan Maulid Tradisional

di Masjid Jami’ Al-Muttaqin. Ada rasa persatuan dan kesatuan yang terjalin.

Dari kegiatan ini memunculkan kembali semangat kebersamaan, kekeluargaan umat

Islam,” ujarnya.

Abdul juga Bakar mengucap syukur, melalui Maulid Tradisional

ini umat berkumpul mulai dari anak-anak hingga dewasa. Hal ini dilakukan untuk

mensyiarkan agama Islam. Untuk itu, Abdul Bakar berharap pelaksanaan Maulid

Tradisional ke depannya semakin baik lagi.

Seperti diketahui, Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu

masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona

2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi

wilayah Belitang.

“Jadwal ini sudah kita susun dan rancang jauh sebelum

kegiatan peringatan Maulid ini dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan seluruh

pengurus Masjid. Jadi seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sekadau telah

diberikan jadwal dan sesuai jadwal kita laksanakan secara bertahap dimulai pada

hari Sabtu dan Minggu termasuk hari libur hingga selesai,” terangnya.

Ia berharap, melalui kegiatan Maulid Tradisional ini dapat

menjadi kekayaan budaya dan penerapan ilmu agama di masyarakat.

“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting

rambut anak-anak dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan

dari Allah,” pungkasnya.

Anggota DPRD Kalbar, Muhammad dalam sambutannya mengapresiasi

dengan digelarnya Maulid Tradisional oleh MTAMT. Menurutnya, kegiatan ini sangat

positif dalam rangka membina iman keagaman umat muslim di Kabupaten Sekadau.

“Dengan kegiatan ini umat semakin dekat dengan Allah. Di samping

itu juga untuk membina Ukhuwah Islamiyah dan silaturahmi,” ujarnya.

Senada dengan Muhammad, Abang Ramli selaku anggota DPRD Sekadau turut

mengapresiasi digelarnya Maulid Tradisional ini.

“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting

rambut anak-anak dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan

dari Allah,” tukasnya.

Sementara salah seorang panitia kegiatan, Syahbudin menyampaikan

terima kasih dan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berpartisipasi

dalam kegiatan tersebut. Menurutnya, kegiatan ini semata-mata untuk

mengekspresikan tentang nilai-nilai akhlak dan budi pekerti Nabi Muhammad SAW

dalam kehidupan. Kemudian, kata dia, mencintai Nabi Muhammad SAW dengan

bershalawat melalui Maulid Tradisional yang digelar oleh MTAMT Sekadau.

“Ini merupakan Maulid Nabi Muhammad Saw ke-24 di zona satu Sekadau

oleh MTAMT. Sekali lagi kami apresiasi dan terimakasih kepada semua pihak dan

kepada yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya.

Sementara Ustadz Jimi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa

dalil perayaan Maulid Nabi Muhammad ini ada beberapa hadits yang menjelaskan.

“Salah satunya ketika para sahabat bertanya alasan

Rasulullah berpuasa di hari Senin dan Kamis. Kepada para sahabat, Rasulullah

menjawab bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin dan diangkat menjadi Rasul di

hari Kamis. Itu artinya Nabi memperingati hari kelahirannya dengan cara

berpuasa. Untuk generasi sekarang, merayakan peringatan Maulid dengan berpuasa

di hari Senin dan membaca riwayatnya,” tuturnya.

Menurut Ustadz Jimi, tak ada dalil yang melarang merayakan

hari kelahrian Nabi Muhammad, bahkan di dalam Al-Quran Surat Maryam, kata dia,

ada ucapan selamat hari kelahiran Nabi Musa sampai dua kali.

“Artinya Al-Quran saja membolehkan orang merayakan hari

kelahiran itu, apalagi kalau sekarang di dunia sudah memperingati maulid itu

hal yang bagus,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Janjikan Kelulusan CPNS, Oknum ASN di Pontianak Diringkus Polisi
Senin, 27 Januari 2020
Artikel Sebelumnya
Bupati Rupinus Serahkan Bantuan Logistik Untuk Korban Puting Beliung di Cuka Hilir
Senin, 27 Januari 2020

Berita terkait