Sekadau    

MTAMT Sekadau Lanjutkan Maulid Tradisional Keliling ke Dusun Teluk Pasir

Oleh : Jauhari Fatria
Minggu, 17 November 2019
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

KalbarOnline, Sekadau

Majelis Taklim Albarzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau

kembali menggelar Maulid tradisional. Kali ini perayaan peringatan hari lahir

Nabi Muhammad ke-1441 Hijriah oleh MTAMT Sekadau ini dipusatkan di Masjid Al-Musyakirin,

Dusun Teluk Pasir, Desa Tanjung, Kecamatan Sekadau Hilir, Ahad (17/11/2019).

Hadir dalam kegiatan tersebut, Pengurus Cabang NU Sekadau, Ketua

PC. GP Ansor Sekadau, M.A Sidiq beserta pengurus, Ketua Umum Majelis Taklim

Maulid Tradisional (MTAMT) Sekadau, H. Abdul Bakar beserta pengurus dan seluruh

jamaah yang berasal dari berbagai desa di lingkungan Kecamatan Sekadau Hilir

yang sengaja hadir untuk memeriahkan perayaan Maulid Tradisional di Dusun Teluk

Pasir. 

Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar menuturkan, Maulid

Tradisional ini dilakukan selama empat bulan ke depan, yang mana dalam pelaksanaannya

dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten Sekadau dan

sekitarnya yang meliputi tiga zona.

“Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan Maulid Tradisional

di tempat ketiga yaitu di Masjid Al-Musyakirin Dusun Teluk Pasir, Desa Tanjung,

adapun dua tempat sebelumnya yaitu pada pembukaan kemaren di Desa Tanjung, dilanjutkan

ke Masjid Al-Zaitun, Desa Seberang Kapuas dan hari ini di Dusun Teluk Pasir,”

ujarnya.

Seperti diketahui, Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu

masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona

2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi

wilayah Belitang.

“Jadwal ini sudah kita susun dan rancang jauh sebelum

kegiatan peringatan Maulid ini dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan seluruh

pengurus Masjid. Jadi seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sekadau telah diberikan

jadwal dan sesuai jadwal kita laksanakan secara bertahap dimulai pada hari Sabtu

dan Minggu hingga selesai,” terangnya. 

Ia berharap, melalui kegiatan Maulid Tradisional ini dapat

menjadi kekayaan budaya dan penerapan ilmu agama di masyarakat.

“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting

rambut anak-anak dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan

dari Allah,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dusun Teluk Pasir, Meli menyampaikan

apresiasinya atas terselenggaranya pelaksanaan Maulid Tradisional oleh MTAMT

Sekadau. Menurut dia, kegiatan ini penuh dengan suasana silaturahmi di momen

yang penting yaitu peringatan hari lahir Nabi Besar Muhammad.

“Dengan kegiatan ini tentu kita bersama masyarakat sesama

muslim saling bersilaturahmi dan dalam momen ini juga diisi dengan gunting

rambut kepada 11 orang anak-anak balita. Selain itu juga, kegiatan ini dalam

rangka mengharapkan ridho dari Allah dan syafaat Nabi Muhammad di hari akhir

nanti,” tukasnya.

Pihaknya berterima kasih kepada MTAMT Sekadau yang telah

menjadwalkan pelaksanaan Maulid Tradisional di dusunnya itu.

“Kami ucapkan terima kasih banyak kepada MTAMT Sekadau dan

para jamaah lainnya yang telah hadir di sini. Semoga ini menjadi momen yang

baik bagi masyarakat muslim khususnya di Dusun Teluk Pasir. Semoga pelaksanaan

di tahun berikutnya semakin baik,” imbuhnya.

Pada perayaan Maulid Tradisional di Masjid Al-Musyakirin,

panitia menghadirkan Ketua Majelis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor Sekadau,

Ustadz Bagus Fitrianto sebagai penceramah. Dalam ceramahnya, Ustadz Bagus menyampaikan

dasar-dasar pelaksanaan Maulid dan manfaatnya.

“Pelaksanaan Maulid sebagai wujud silaturahmi, juga

merupakan bentuk pengamalan ajaran agama Islam yang bersumber dari kitab suci

Al-Quran yaitu doa yang ada dalam Surah Maryam ayat 33,” ucapnya.

Ia juga mengajak umat Islam untuk berbondong-bondong ke

masjid jika di tempatnya terdapat acara perayaan Maulid Tradisional.

“Silahkan jika di tempat bapak/ibu jamaah sekalian, jika ada

acara seperti ini untuk dihadiri, karena acara ini adalah warisan budaya yang

salah satu tujuannya adalah mengagungkan Baginda Nabi Muhammad SAW dan

melestarikan salah satu budaya yang pelaksanaannya hanya ada di Sekadau ini,

maka dari itu mari kita sama-sama jaga dan lestarikan,” tandasnya. (Mus)

Artikel Selanjutnya
Tanggapi Demo Warga Soal Tersus, Dewan Ketapang Minta Bupati Turun Tangan
Minggu, 17 November 2019
Artikel Sebelumnya
Bupati dan Wakil Bupati Sekadau Tutup Kegiatan Terekat ke-7 Paroki Nanga Taman
Minggu, 17 November 2019

Berita terkait