Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 25 Desember 2019 |
KalbarOnline, Sekadau
– Majelis Taklim Al-Barzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau
melanjutkan Maulid Nabi Tradisional keliling. Peringatan hari lahir Nabi
Muhammad ke-1441 Hijriah oleh MTAMT Sekadau kali ini dipusatkan di Surau Al-Huda,
Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Rabu (25/12/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Majelis Taklim
Maulid Tradisional (MTAMT) Sekadau, H. Abdul Bakar serta pengurus MTAMT, Ketua
MABM Sekadau, Abdul Hamid, pengurus Surau Al-Huda, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda dan seluruh jamaah yang berasal dari berbagai kecamatan di Sekadau yang
sengaja hadir untuk memeriahkan perayaan Maulid Tradisional di Sungai Ringin.
Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar menuturkan, Maulid
Tradisional ini dilakukan selama empat bulan ke depan, yang mana dalam pelaksanaannya
dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten Sekadau dan
sekitarnya yang meliputi tiga zona.
“Alhamdulillah hari ini kita kembali melaksanakan Maulid
Tradisional, kali ini di Surau Al-Huda, Desa Sungai Ringin,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu
masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona
2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi
wilayah Belitang.
“Jadwal ini sudah kita susun dan rancang jauh sebelum
kegiatan peringatan Maulid ini dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan seluruh
pengurus Masjid. Jadi seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sekadau telah
diberikan jadwal dan sesuai jadwal kita laksanakan secara bertahap dimulai pada
hari Sabtu dan Minggu termasuk hari libur hingga selesai,” terangnya.
Ia berharap, melalui kegiatan Maulid Tradisional ini dapat
menjadi kekayaan budaya dan penerapan ilmu agama di masyarakat.
“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting
rambut anak-anak dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan
dari Allah,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris panitia kegiatan, Rustaman menyambut
baik digelarnya maulid tradisional yang digelar MTAMT. Karena bertujuan untuk
meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah antar sesama muslim. Selain itu juga untuk
menambah kecintaan kepada Rasulullah.
“Dalam kegiatan ini juga diisi dengan gunting rambut 17 orang
balita. Kegiatan ini juga dalam rangka mengharapkan ridho dari Allah dan
syafaat Nabi Muhammad di hari akhir nanti,” tuturnya.
“Nilai dari silaturrahim ini juga dapat mengangkat rasa
bersyukur secara lahiriyah. Sementara secara batiniah dapat melaksanakan ibadah
lebih khusuk dan tawadu’ dalam kebersamaan,” timpalnya.
Sementara salah satu pengurus MTAMT Sekadau, Edi Asnawi
berharap agar agenda maulid tradisional dapat menjadi momentum untuk penerapan
ilmu agama kepada umat muslim.
“Karena diisi dengan Berudat atau tari Melayu, Zikir, Syair,
kemudian ada gunting rambut dan berbagai kegiatan lain. Tentu ini bertujuan
untuk mengharapkan keberkahan dari Allah SWT,” tuturnya.
Maulid tradisional ini, kata dia, sudah berjalan hampir
setengah perjalanan.
“Insya Allah nantinya berakhir di Penanjung, Desa Munggu. Alhamdulillah,
selama maulid tradisional tidak kendala. Hanya kendala hujan, maklumlah di
akhir tahun ini,” tukasnya.
Untuk kendala lainnya, kata dia, adalah transportasi. Di mana
seringkali pihaknya mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk menyewa alat
transportasi seperti mobil. Oleh karena itu, ia berharap dinas terkait dapat
membantu alat transportasi bagi para jamaah MTAMT untuk berkeliling melaksanakan
Maulid.
“Proposal sudah kita masukkan ke Pemerintah Kabupaten
Sekadau. Mudah-mudahan ada respon. Mengingat jangkauan kita ini sampai ke
pedalaman Sekadau,” tandasnya.
Sementara Ustadz Jimi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa
dalil perayaan Maulid Nabi Muhammad ini ada beberapa hadits yang menjelaskan.
“Salah satunya ketika para sahabat bertanya alasan
Rasulullah berpuasa di hari Senin dan Kamis. Kepada para sahabat, Rasulullah
menjawab bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin dan diangkat menjadi Rasul di
hari Kamis. Itu artinya Nabi memperingati hari kelahirannya dengan cara
berpuasa. Untuk generasi sekarang, merayakan peringatan Maulid dengan berpuasa
di hari Senin dan membaca riwayatnya,” tuturnya.
Menurut Ustadz Jimi, tak ada dalil yang melarang merayakan
hari kelahrian Nabi Muhammad, bahkan di dalam Al-Quran Surat Maryam, kata dia, ada
ucapan selamat hari kelahiran Nabi Musa sampai dua kali.
“Artinya Al-Quran saja membolehkan orang merayakan hari
kelahiran itu, apalagi kalau sekarang di dunia sudah memperingati maulid itu
hal yang bagus,” tandasnya. (Mus)
KalbarOnline, Sekadau
– Majelis Taklim Al-Barzanji Maulid Tradisional (MTAMT) Kabupaten Sekadau
melanjutkan Maulid Nabi Tradisional keliling. Peringatan hari lahir Nabi
Muhammad ke-1441 Hijriah oleh MTAMT Sekadau kali ini dipusatkan di Surau Al-Huda,
Desa Sungai Ringin, Kecamatan Sekadau Hilir, Kabupaten Sekadau, Rabu (25/12/2019).
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Umum Majelis Taklim
Maulid Tradisional (MTAMT) Sekadau, H. Abdul Bakar serta pengurus MTAMT, Ketua
MABM Sekadau, Abdul Hamid, pengurus Surau Al-Huda, tokoh masyarakat, tokoh
pemuda dan seluruh jamaah yang berasal dari berbagai kecamatan di Sekadau yang
sengaja hadir untuk memeriahkan perayaan Maulid Tradisional di Sungai Ringin.
Ketua MTAMT Sekadau, H. Abdul Bakar menuturkan, Maulid
Tradisional ini dilakukan selama empat bulan ke depan, yang mana dalam pelaksanaannya
dilaksanakan secara keliling dari masjid ke masjid se-Kabupaten Sekadau dan
sekitarnya yang meliputi tiga zona.
“Alhamdulillah hari ini kita kembali melaksanakan Maulid
Tradisional, kali ini di Surau Al-Huda, Desa Sungai Ringin,” ujarnya.
Seperti diketahui, Kecamatan Sekadau Hilir dan Sekadau Hulu
masuk dalam zona 1 pelaksanaan Maulid Tradisional MTAMT Sekadau. Sementara zona
2 meliputi Kecamatan Nanga Taman dan Nanga Mahap. Sedangkan zona 3 meliputi
wilayah Belitang.
“Jadwal ini sudah kita susun dan rancang jauh sebelum
kegiatan peringatan Maulid ini dilakukan dan sudah berkoordinasi dengan seluruh
pengurus Masjid. Jadi seluruh masjid yang ada di Kabupaten Sekadau telah
diberikan jadwal dan sesuai jadwal kita laksanakan secara bertahap dimulai pada
hari Sabtu dan Minggu termasuk hari libur hingga selesai,” terangnya.
Ia berharap, melalui kegiatan Maulid Tradisional ini dapat
menjadi kekayaan budaya dan penerapan ilmu agama di masyarakat.
“Karena selain diisi dengan syair, dzikir juga ada gunting
rambut anak-anak dan doa bersama, tentu ini bertujuan mengharapkan keberkahan
dari Allah,” pungkasnya.
Sementara Sekretaris panitia kegiatan, Rustaman menyambut
baik digelarnya maulid tradisional yang digelar MTAMT. Karena bertujuan untuk
meningkatkan silaturahmi dan ukhuwah antar sesama muslim. Selain itu juga untuk
menambah kecintaan kepada Rasulullah.
“Dalam kegiatan ini juga diisi dengan gunting rambut 17 orang
balita. Kegiatan ini juga dalam rangka mengharapkan ridho dari Allah dan
syafaat Nabi Muhammad di hari akhir nanti,” tuturnya.
“Nilai dari silaturrahim ini juga dapat mengangkat rasa
bersyukur secara lahiriyah. Sementara secara batiniah dapat melaksanakan ibadah
lebih khusuk dan tawadu’ dalam kebersamaan,” timpalnya.
Sementara salah satu pengurus MTAMT Sekadau, Edi Asnawi
berharap agar agenda maulid tradisional dapat menjadi momentum untuk penerapan
ilmu agama kepada umat muslim.
“Karena diisi dengan Berudat atau tari Melayu, Zikir, Syair,
kemudian ada gunting rambut dan berbagai kegiatan lain. Tentu ini bertujuan
untuk mengharapkan keberkahan dari Allah SWT,” tuturnya.
Maulid tradisional ini, kata dia, sudah berjalan hampir
setengah perjalanan.
“Insya Allah nantinya berakhir di Penanjung, Desa Munggu. Alhamdulillah,
selama maulid tradisional tidak kendala. Hanya kendala hujan, maklumlah di
akhir tahun ini,” tukasnya.
Untuk kendala lainnya, kata dia, adalah transportasi. Di mana
seringkali pihaknya mengeluarkan biaya yang tak sedikit untuk menyewa alat
transportasi seperti mobil. Oleh karena itu, ia berharap dinas terkait dapat
membantu alat transportasi bagi para jamaah MTAMT untuk berkeliling melaksanakan
Maulid.
“Proposal sudah kita masukkan ke Pemerintah Kabupaten
Sekadau. Mudah-mudahan ada respon. Mengingat jangkauan kita ini sampai ke
pedalaman Sekadau,” tandasnya.
Sementara Ustadz Jimi dalam tausiyahnya menyampaikan bahwa
dalil perayaan Maulid Nabi Muhammad ini ada beberapa hadits yang menjelaskan.
“Salah satunya ketika para sahabat bertanya alasan
Rasulullah berpuasa di hari Senin dan Kamis. Kepada para sahabat, Rasulullah
menjawab bahwa beliau dilahirkan pada hari Senin dan diangkat menjadi Rasul di
hari Kamis. Itu artinya Nabi memperingati hari kelahirannya dengan cara
berpuasa. Untuk generasi sekarang, merayakan peringatan Maulid dengan berpuasa
di hari Senin dan membaca riwayatnya,” tuturnya.
Menurut Ustadz Jimi, tak ada dalil yang melarang merayakan
hari kelahrian Nabi Muhammad, bahkan di dalam Al-Quran Surat Maryam, kata dia, ada
ucapan selamat hari kelahiran Nabi Musa sampai dua kali.
“Artinya Al-Quran saja membolehkan orang merayakan hari
kelahiran itu, apalagi kalau sekarang di dunia sudah memperingati maulid itu
hal yang bagus,” tandasnya. (Mus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini