Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Jumat, 13 Maret 2020 |
Anak-anak suka menggigit, khususnya balita. Penelitian membuktikan hal tersebut. Namun, terkadang kebiasaan menggigit bisa melukai dirinya maupun orang lain. Mungkin ini yang menjadi kekhawatiran Mums.
Banyak orang tua yang tidak tahu alasan di balik mengapa anak suka menggigit. Kalau anak Mums termasuk yang punya kebiasaan menggigit, maka Mums perlu membaca informasinya di bawah ini!
Menggigit adalah kebiasaan di masa kanak-kanak. Anak menggigit untuk mencoba hal-hal baru atau mengekspresikan perasaan mereka. Kebanyakan anak menunjukkan kebiasaan menggigit ketika sudah memasuki usia 1 tahun. Namun, pada umumnya kebiasaan ini berhenti ketika anak sudah memasuki usia 3 tahun.
Berikut alasan mengapa anak suka menggigit:
Tidak hanya tahu alasan mengapa anak suka menggigit, Mums juga perlu tahu cara mengatasinya. Sebagai orang tua, ketika anak menggigit, ini yang bisa Mums lakukan:
Langsung menenangkan anak lain yang digigit: Yang pertama kali perlu dilakukan orang tua adalah mengarahkan perhatian kepada orang atau anak yang digigit oleh si Kecil. Anak sering kali menggigit untuk mendapatkan perhatian. Dengan menenangkan orang atau anak yang digigit, Mums juga memberikan informasi kepada anak bahwa apa yang ia lakukan merupakan perilaku yang tidak baik.
Tegas dan tenang: Orang tua harus merespons kebiasaan menggigit anak secara tegas, khususnya jika ia suka menggigit orang lain. Jelaskan dengan simpel dan tenang kepada si Kecil supaya ia paham.
Mengalihkan perhatiannya: Kebiasaan menggigit sering kali muncul ketika tingkat emosi dan energi anak sedang tinggi atau ketika ia sedang bosan. Kalau hal ini terjadi, Mums harus melakukan intervensi dan membantu si Kecil untuk mengalihkan perhatiannya pada aktivitas fisik yang positif.
Kalau kebiasaan menggigit si Kecil menjadi ekstrem atau terlalu sering, meskipun intervensi sudah dilakukan, maka Mums perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mencari penyebabnya.
Pasalnya, kebiasaan menggigit yang terlalu sering dan perilaku agresif bisa menjadi gejala sejumlah gangguan, seperti keterlambatan berbicara, gangguan sensorik, atau gangguan autisme spektrum. (AS)
Sumber
Baby Gooroo. Toddlers who bite: what it means and when to worry. Maret 2018.
Zero to Three. Toddlers and Biting: Finding the Right Response. Februari 2016.
Anak-anak suka menggigit, khususnya balita. Penelitian membuktikan hal tersebut. Namun, terkadang kebiasaan menggigit bisa melukai dirinya maupun orang lain. Mungkin ini yang menjadi kekhawatiran Mums.
Banyak orang tua yang tidak tahu alasan di balik mengapa anak suka menggigit. Kalau anak Mums termasuk yang punya kebiasaan menggigit, maka Mums perlu membaca informasinya di bawah ini!
Menggigit adalah kebiasaan di masa kanak-kanak. Anak menggigit untuk mencoba hal-hal baru atau mengekspresikan perasaan mereka. Kebanyakan anak menunjukkan kebiasaan menggigit ketika sudah memasuki usia 1 tahun. Namun, pada umumnya kebiasaan ini berhenti ketika anak sudah memasuki usia 3 tahun.
Berikut alasan mengapa anak suka menggigit:
Tidak hanya tahu alasan mengapa anak suka menggigit, Mums juga perlu tahu cara mengatasinya. Sebagai orang tua, ketika anak menggigit, ini yang bisa Mums lakukan:
Langsung menenangkan anak lain yang digigit: Yang pertama kali perlu dilakukan orang tua adalah mengarahkan perhatian kepada orang atau anak yang digigit oleh si Kecil. Anak sering kali menggigit untuk mendapatkan perhatian. Dengan menenangkan orang atau anak yang digigit, Mums juga memberikan informasi kepada anak bahwa apa yang ia lakukan merupakan perilaku yang tidak baik.
Tegas dan tenang: Orang tua harus merespons kebiasaan menggigit anak secara tegas, khususnya jika ia suka menggigit orang lain. Jelaskan dengan simpel dan tenang kepada si Kecil supaya ia paham.
Mengalihkan perhatiannya: Kebiasaan menggigit sering kali muncul ketika tingkat emosi dan energi anak sedang tinggi atau ketika ia sedang bosan. Kalau hal ini terjadi, Mums harus melakukan intervensi dan membantu si Kecil untuk mengalihkan perhatiannya pada aktivitas fisik yang positif.
Kalau kebiasaan menggigit si Kecil menjadi ekstrem atau terlalu sering, meskipun intervensi sudah dilakukan, maka Mums perlu berkonsultasi dengan dokter anak untuk mencari penyebabnya.
Pasalnya, kebiasaan menggigit yang terlalu sering dan perilaku agresif bisa menjadi gejala sejumlah gangguan, seperti keterlambatan berbicara, gangguan sensorik, atau gangguan autisme spektrum. (AS)
Sumber
Baby Gooroo. Toddlers who bite: what it means and when to worry. Maret 2018.
Zero to Three. Toddlers and Biting: Finding the Right Response. Februari 2016.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini