Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 14 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menginformasi adanya temuan baru radiasi zat radioaktif di perumahan Batan Indah. Temuan baru itu didapat petugas kepolisian setelah menyisir blok G perumahan itu. Zat radioaktif yang ditemukan itu mirip seperti temuan sebelumnya di blok A. Jarak antara blok A dan blok F tidak lebih dari 200 meter.
Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan benarkan adanya temuan baru itu. Dia mengatakan, Polisi memang tak tinggal diam sejak adanya temuan pertama di Blok A bulan lalu. Mereka terus bekerja. Polisi menyisir blok lain dan terbukti benar. Petugas temukan adanya paparan radiasi zat radioaktif di blok F perumahan itu.
“Jarak antara blok A dan blok F itu 100 sampai 200 meter. Blok A itu lokasi temuan pertama. Temuan kedua ini di blok F,” katanya kepada Indopolitika.com (14/3).
Bapeten memang tak bisa memberi penjelasan detil soal temuan baru itu. Terutama menyangkut apa saja material yang terkandung dalam zat radioaktif yang didapat Polisi di blok F. Sebab, kasus temuan zat radioaktif itu kini sudah ditangani Polisi.
“Sekarang memang masih dalam penyelidikan Polisi. Kami tidak bisa simpulkan apakah ada kaitan antara temuan di blok A dengan blok F, apa saja temuan-temuan itu,” ungkapnya.
Adanya rangkaian temuan zat radioaktif itu membuat citra negatif pemerintah Indonesia. Itu tak bisa dimungkiri. Cita-cita menjadikan nuklir sebagai sumber energi masa depan Indonesia kini temukan tantangan baru. Tekanan untuk membangun fasilitas nuklir juga dipastikan akan makin kuat. Terutama dari dunia internasional. Sebab, Indonesia dinilai tidak mampu mengelola teknologi nuklir.
“Itu pasti. Apalagi dari kelompok masyarakat yang memang anti PLTN. Ini jadi angin segar untuk mereka menolak PLTN,” katanya. [rif]
KalbarOnline.com – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menginformasi adanya temuan baru radiasi zat radioaktif di perumahan Batan Indah. Temuan baru itu didapat petugas kepolisian setelah menyisir blok G perumahan itu. Zat radioaktif yang ditemukan itu mirip seperti temuan sebelumnya di blok A. Jarak antara blok A dan blok F tidak lebih dari 200 meter.
Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan benarkan adanya temuan baru itu. Dia mengatakan, Polisi memang tak tinggal diam sejak adanya temuan pertama di Blok A bulan lalu. Mereka terus bekerja. Polisi menyisir blok lain dan terbukti benar. Petugas temukan adanya paparan radiasi zat radioaktif di blok F perumahan itu.
“Jarak antara blok A dan blok F itu 100 sampai 200 meter. Blok A itu lokasi temuan pertama. Temuan kedua ini di blok F,” katanya kepada Indopolitika.com (14/3).
Bapeten memang tak bisa memberi penjelasan detil soal temuan baru itu. Terutama menyangkut apa saja material yang terkandung dalam zat radioaktif yang didapat Polisi di blok F. Sebab, kasus temuan zat radioaktif itu kini sudah ditangani Polisi.
“Sekarang memang masih dalam penyelidikan Polisi. Kami tidak bisa simpulkan apakah ada kaitan antara temuan di blok A dengan blok F, apa saja temuan-temuan itu,” ungkapnya.
Adanya rangkaian temuan zat radioaktif itu membuat citra negatif pemerintah Indonesia. Itu tak bisa dimungkiri. Cita-cita menjadikan nuklir sebagai sumber energi masa depan Indonesia kini temukan tantangan baru. Tekanan untuk membangun fasilitas nuklir juga dipastikan akan makin kuat. Terutama dari dunia internasional. Sebab, Indonesia dinilai tidak mampu mengelola teknologi nuklir.
“Itu pasti. Apalagi dari kelompok masyarakat yang memang anti PLTN. Ini jadi angin segar untuk mereka menolak PLTN,” katanya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini