Radiasi Zat Radioaktif Baru Kembali Ditemukan

KalbarOnline.com – Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) menginformasi adanya temuan baru radiasi zat radioaktif di perumahan Batan Indah. Temuan baru itu didapat petugas kepolisian setelah menyisir blok G perumahan itu. Zat radioaktif yang ditemukan itu mirip seperti temuan sebelumnya di blok A. Jarak antara blok A dan blok F tidak lebih dari 200 meter.

Kepala Biro Hukum, Kerjasama, dan Komunikasi Publik Bapeten Indra Gunawan benarkan adanya temuan baru itu. Dia mengatakan, Polisi memang tak tinggal diam sejak adanya temuan pertama di Blok A bulan lalu. Mereka terus bekerja. Polisi menyisir blok lain dan terbukti benar. Petugas temukan adanya paparan radiasi zat radioaktif di blok F perumahan itu.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Jarak antara blok A dan blok F itu 100 sampai 200 meter. Blok A itu lokasi temuan pertama. Temuan kedua ini di blok F,” katanya kepada Indopolitika.com (14/3).

Baca Juga :  Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadhan 1442 H Jatuh Pada Hari Selasa Wage 13 April 2021

Bapeten memang tak bisa memberi penjelasan detil soal temuan baru itu. Terutama menyangkut apa saja material yang terkandung dalam zat radioaktif yang didapat Polisi di blok F. Sebab, kasus temuan zat radioaktif itu kini sudah ditangani Polisi.

“Sekarang memang masih dalam penyelidikan Polisi. Kami tidak bisa simpulkan apakah ada kaitan antara temuan di blok A dengan blok F, apa saja temuan-temuan itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  KPU dan Bawaslu Diminta Tindak Tegas Paslon yang Melanggar Protokol Kesehatan Saat Pendaftaran

Adanya rangkaian temuan zat radioaktif itu membuat citra negatif pemerintah Indonesia. Itu tak bisa dimungkiri. Cita-cita menjadikan nuklir sebagai sumber energi masa depan Indonesia kini temukan tantangan baru. Tekanan untuk membangun fasilitas nuklir juga dipastikan akan makin kuat. Terutama dari dunia internasional. Sebab, Indonesia dinilai tidak mampu mengelola teknologi nuklir.

“Itu pasti. Apalagi dari kelompok masyarakat yang memang anti PLTN. Ini jadi angin segar untuk mereka menolak PLTN,” katanya. [rif]

Comment