Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 14 Maret 2020 |
KalbarOnline.com,MAKASSAR– Selain virus corona atau covid-19 yang menjadi perhatian masyarakat, Demam Berdarah Daunge (DBD) juga harus memerlukan perhatian khusus. Pasalnya penyakit yang satu ini adalah salah satu penyakit menular.
Berdasarkan data Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo yang beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan, tercatat sejak Januari hingga 13 Maret 2020 sekitar 68 orang pasien DBD yang dirawat. Hal tersebut diungkapkan oleh Dewi Resky Kepala Bagian Humas RS Wahidin Sudirohusodo saat dikonfirmasi hari ini sabtu (14/3).
Menurutnya terjadi peningkatan 10 persen dari tahun sebelumnya, terkait pasien yang terjangkit penularan DBD.
“Ada peningkatan sekitar 10%, tahun lalu rata-rata perbulan hanya 19-20 orang, tahun ini 22-23 orang.” ucapnya.
Dibandingkan tahun lalu, kata dia, hingga saat ini belum ada kasus kematian yang terjadi terhadap pasien penularan DBD. “Tahun lalu 2 orang yang meninggal, tahun ini belum ada,” terangnya.
Ia mengaku penanganan DBD tidak membutuhkan fasilitas khusus, mengingat rumah sakit type D maupun C dapat merawat pasien yang terjangkit penularan DBD. Kendati demikian, pihak rumah sakit hingga saat ini diketahui tidak mengalami kesulitan apapun.
Dewi Resky juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, terlebih yang menjadi titik bersarangnya jentik nyamuk.
“Jadi gunakan 3M Plus (Menguas, Menuup dan Memanfaatkan Kembali) serta menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,”bebernya.
Selain itu, kata dia, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,”Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,” tutupnya. (qyswanty)
KalbarOnline.com,MAKASSAR– Selain virus corona atau covid-19 yang menjadi perhatian masyarakat, Demam Berdarah Daunge (DBD) juga harus memerlukan perhatian khusus. Pasalnya penyakit yang satu ini adalah salah satu penyakit menular.
Berdasarkan data Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo yang beralamat di jalan Perintis Kemerdekaan, tercatat sejak Januari hingga 13 Maret 2020 sekitar 68 orang pasien DBD yang dirawat. Hal tersebut diungkapkan oleh Dewi Resky Kepala Bagian Humas RS Wahidin Sudirohusodo saat dikonfirmasi hari ini sabtu (14/3).
Menurutnya terjadi peningkatan 10 persen dari tahun sebelumnya, terkait pasien yang terjangkit penularan DBD.
“Ada peningkatan sekitar 10%, tahun lalu rata-rata perbulan hanya 19-20 orang, tahun ini 22-23 orang.” ucapnya.
Dibandingkan tahun lalu, kata dia, hingga saat ini belum ada kasus kematian yang terjadi terhadap pasien penularan DBD. “Tahun lalu 2 orang yang meninggal, tahun ini belum ada,” terangnya.
Ia mengaku penanganan DBD tidak membutuhkan fasilitas khusus, mengingat rumah sakit type D maupun C dapat merawat pasien yang terjangkit penularan DBD. Kendati demikian, pihak rumah sakit hingga saat ini diketahui tidak mengalami kesulitan apapun.
Dewi Resky juga mengimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menjaga kebersihan, terlebih yang menjadi titik bersarangnya jentik nyamuk.
“Jadi gunakan 3M Plus (Menguas, Menuup dan Memanfaatkan Kembali) serta menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan,”bebernya.
Selain itu, kata dia, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah,”Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk,” tutupnya. (qyswanty)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini