Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 20 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR – Aktfitas perkuliahan di Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (Stiba) Kota Makassar, juga berdampak karena virus corona.
Mahasiswa dan dosen pun dilarang masuk. Spanduk warna biru yang dibentangkan di sebuah besi panjang, menolak semua orang luar masuk di lingkungan kampus Islam tersebut.
“Memang kita sudah larang semua orang masuk, termasuk warga sekitar. Ini sudah kami lakukan sejak hari Senin, 16 Maret 2020 lalu,” kata Ketua Takmir Masjid Anas bin Malik, Ustaz Muhammad Yusran Anshar kepada Fajar.co.id, Jumat (20/3/2020).
Kampus pencetak ulama ini sangat paham dengan virus dari negara China. Olehnya itu, mahasiswa dan dosen dilarang menginjakkan kaki di kampus itu.
Apalagi sampai berinteraksi dengan orang-orang sekitar kampus, yang tinggal di dalam asrama. Untuk kalangan dosen sendiri, lanjut Ustaz Yusran, diperbolehkan masuk kampus jika keadaan mendesak.
“Kalau dosen mau masuk untuk urus administrasi, silahkan. Tapi itu kalau mendesak saja,” ujarnya.
Akan tetapi, kedatangan itu tidak dalam waktu yang lama. Hal itu dilakukan untuk mengurangi interaksi dengan penghuni kampus itu sendiri.
Untuk pelaksanaan salat Jumat, pihak kampus melarang orang luar untuk datang sembahyang di masjid itu. Termasuk warga sekitar yang tinggal di dekat kampus itu sendiri.”Untuk masyarakat sekitar, kami mohon maaf. Yang biasa ikut salat berjamaah dengan kita, dipersilakan untuk salat di masjid lain,” ujarnya. (Agus)
KalbarOnline.com, MAKASSAR – Aktfitas perkuliahan di Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (Stiba) Kota Makassar, juga berdampak karena virus corona.
Mahasiswa dan dosen pun dilarang masuk. Spanduk warna biru yang dibentangkan di sebuah besi panjang, menolak semua orang luar masuk di lingkungan kampus Islam tersebut.
“Memang kita sudah larang semua orang masuk, termasuk warga sekitar. Ini sudah kami lakukan sejak hari Senin, 16 Maret 2020 lalu,” kata Ketua Takmir Masjid Anas bin Malik, Ustaz Muhammad Yusran Anshar kepada Fajar.co.id, Jumat (20/3/2020).
Kampus pencetak ulama ini sangat paham dengan virus dari negara China. Olehnya itu, mahasiswa dan dosen dilarang menginjakkan kaki di kampus itu.
Apalagi sampai berinteraksi dengan orang-orang sekitar kampus, yang tinggal di dalam asrama. Untuk kalangan dosen sendiri, lanjut Ustaz Yusran, diperbolehkan masuk kampus jika keadaan mendesak.
“Kalau dosen mau masuk untuk urus administrasi, silahkan. Tapi itu kalau mendesak saja,” ujarnya.
Akan tetapi, kedatangan itu tidak dalam waktu yang lama. Hal itu dilakukan untuk mengurangi interaksi dengan penghuni kampus itu sendiri.
Untuk pelaksanaan salat Jumat, pihak kampus melarang orang luar untuk datang sembahyang di masjid itu. Termasuk warga sekitar yang tinggal di dekat kampus itu sendiri.”Untuk masyarakat sekitar, kami mohon maaf. Yang biasa ikut salat berjamaah dengan kita, dipersilakan untuk salat di masjid lain,” ujarnya. (Agus)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini