KalbarOnline.com, MAKASSAR – Aktfitas perkuliahan di Sekolah Tinggi Islam dan Bahasa Arab (Stiba) Kota Makassar, juga berdampak karena virus corona.
Mahasiswa dan dosen pun dilarang masuk. Spanduk warna biru yang dibentangkan di sebuah besi panjang, menolak semua orang luar masuk di lingkungan kampus Islam tersebut.
“Memang kita sudah larang semua orang masuk, termasuk warga sekitar. Ini sudah kami lakukan sejak hari Senin, 16 Maret 2020 lalu,” kata Ketua Takmir Masjid Anas bin Malik, Ustaz Muhammad Yusran Anshar kepada Fajar.co.id, Jumat (20/3/2020).
Kampus pencetak ulama ini sangat paham dengan virus dari negara China. Olehnya itu, mahasiswa dan dosen dilarang menginjakkan kaki di kampus itu.
Apalagi sampai berinteraksi dengan orang-orang sekitar kampus, yang tinggal di dalam asrama. Untuk kalangan dosen sendiri, lanjut Ustaz Yusran, diperbolehkan masuk kampus jika keadaan mendesak.
“Kalau dosen mau masuk untuk urus administrasi, silahkan. Tapi itu kalau mendesak saja,” ujarnya.
Akan tetapi, kedatangan itu tidak dalam waktu yang lama. Hal itu dilakukan untuk mengurangi interaksi dengan penghuni kampus itu sendiri.
Untuk pelaksanaan salat Jumat, pihak kampus melarang orang luar untuk datang sembahyang di masjid itu. Termasuk warga sekitar yang tinggal di dekat kampus itu sendiri.”Untuk masyarakat sekitar, kami mohon maaf. Yang biasa ikut salat berjamaah dengan kita, dipersilakan untuk salat di masjid lain,” ujarnya. (Agus)
Comment