Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 20 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR— Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Irman Yasin Limpo mengapresiasi langkah beberapa kepala daerah yang telah mengambil keputusan meliburkan anak sekolah.
Langkah itu memang perlu diambil menyikapi makin berkembangnya Covid19. Diharapkan dengan langkah ini, mampu menekan tingkat penularan virus tersebut.
Hanya saja, kata None (sapaan akrab Irman Yasin Limpo) upaya meliburkan sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19 harus dilakukan menyeluruh. Dia meminta kepada pemerintah agar guru juga “dirumahkan”.
Pasca merebaknya virus corona, meskipun proses belajar siswa dipindahkan ke rumah, guru masih diwajibkan ke sekolah. “Saya minta untuk guru juga dirumahkan,” kata None, Jumat (20/03/2020).
Menurut bakal calon Wali Kota Makassar ini, proses belajar dalam situasi saat ini, tetap harus melalui sistem online. Interaksi dengan anak-anak dalam online juga merelaksasi stres diantara sesama anak dan juga guru.
“Mereka bisa ceria dan guyon serta bersosialisasi dengan online, apakah melalui aplikasi Zoom, Google Class Room, dan sebagainya,” terangnya.
None menuturkan, guru menjadi bagian edukasi dalam memberdayakan masyarakat untuk menghadapi virus corona. Begitupun dengan para orang tua.
“Saat bom Nagasaki dan Hiroshima di Jepang, maka Kaisar Jepang meminta agar guru menjadi yang prioritas diselamatkan,” imbuhnya.
None mengimbau agar para guru tetap semangat, gelorakan semangat pengabdian, dan tetap waspada serta berhati-hati. (Mirsan)
KalbarOnline.com, MAKASSAR— Ketua Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Irman Yasin Limpo mengapresiasi langkah beberapa kepala daerah yang telah mengambil keputusan meliburkan anak sekolah.
Langkah itu memang perlu diambil menyikapi makin berkembangnya Covid19. Diharapkan dengan langkah ini, mampu menekan tingkat penularan virus tersebut.
Hanya saja, kata None (sapaan akrab Irman Yasin Limpo) upaya meliburkan sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19 harus dilakukan menyeluruh. Dia meminta kepada pemerintah agar guru juga “dirumahkan”.
Pasca merebaknya virus corona, meskipun proses belajar siswa dipindahkan ke rumah, guru masih diwajibkan ke sekolah. “Saya minta untuk guru juga dirumahkan,” kata None, Jumat (20/03/2020).
Menurut bakal calon Wali Kota Makassar ini, proses belajar dalam situasi saat ini, tetap harus melalui sistem online. Interaksi dengan anak-anak dalam online juga merelaksasi stres diantara sesama anak dan juga guru.
“Mereka bisa ceria dan guyon serta bersosialisasi dengan online, apakah melalui aplikasi Zoom, Google Class Room, dan sebagainya,” terangnya.
None menuturkan, guru menjadi bagian edukasi dalam memberdayakan masyarakat untuk menghadapi virus corona. Begitupun dengan para orang tua.
“Saat bom Nagasaki dan Hiroshima di Jepang, maka Kaisar Jepang meminta agar guru menjadi yang prioritas diselamatkan,” imbuhnya.
None mengimbau agar para guru tetap semangat, gelorakan semangat pengabdian, dan tetap waspada serta berhati-hati. (Mirsan)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini