Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 23 Maret 2020 |
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Rumah Sakit Umum Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda yang terletak di Jalan Hertasning, Kota Makassar dikabarkan akan menjadi Rumah Sakit Khusus Orang Dalam Pemantauan(ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pasien covid-19.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak rumah sakit saat, “Iya betul, pihak owner sudah menyatakan akan menjadi rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Makassar,” ungkap pihak RS kepada fajar.co.id, Senin (23/3/2020).
Menurutnya, langkah tersebut merupakan niat baik pihak Rumah Sakit Sayang Bunda demi mencegah penyebaran covid-19 di Kota Makassar.
“Melihat semakin mewabahnya covid-19 ini, owner kami pun membuka diri demi menambah rumah sakit rujukan di Kota Makassar,” katanya, melanjutkan.
Sebelumnya, pihak Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan sudah berkomunikasi dengan owner rumah sakit Sayang Bunda mengenai penambahan rumah sakit rujukan tersebut.
Kendati demikian, warga yang bermukim di sekitar tidak setuju dengan langkah Rumah Sakit Sayang Bunda untuk menjadi rumah sakit rujukan covid-19.
Pihak rumah sakit disuruh bercermin dengan kasus evakuasi mahasiswa dari Wuhan, China.
“Sedangkan kemarin mahasiswa karantinanya saja di Bandara Natuna, tetapi penduduk Natuna memprotes keras, sementara, RS Sayang Bunda bukan untuk karantina, tetapi untuk penderita yang sudah terinfeksi covid 19,” protes Andi, warga di Jalan Hertasning.
“Sangat rawan karena rumah sakit ini berada di lingkungan warga sekitar. Namanya rumah sakit isolasi harusnya jauh dari permukiman,” beber Andi.
Untuk mencapai jalan keluar, pihak rumah sakit akan mengadakan pertemuan dengan camat setempat, tokoh masyarakat, dan warga guna membahas hal tersebut lebih lanjut. (iqbal)
KalbarOnline.com, MAKASSAR — Rumah Sakit Umum Ibu dan Anak (RSIA) Sayang Bunda yang terletak di Jalan Hertasning, Kota Makassar dikabarkan akan menjadi Rumah Sakit Khusus Orang Dalam Pemantauan(ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pasien covid-19.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak rumah sakit saat, “Iya betul, pihak owner sudah menyatakan akan menjadi rumah sakit rujukan covid-19 di Kota Makassar,” ungkap pihak RS kepada fajar.co.id, Senin (23/3/2020).
Menurutnya, langkah tersebut merupakan niat baik pihak Rumah Sakit Sayang Bunda demi mencegah penyebaran covid-19 di Kota Makassar.
“Melihat semakin mewabahnya covid-19 ini, owner kami pun membuka diri demi menambah rumah sakit rujukan di Kota Makassar,” katanya, melanjutkan.
Sebelumnya, pihak Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan sudah berkomunikasi dengan owner rumah sakit Sayang Bunda mengenai penambahan rumah sakit rujukan tersebut.
Kendati demikian, warga yang bermukim di sekitar tidak setuju dengan langkah Rumah Sakit Sayang Bunda untuk menjadi rumah sakit rujukan covid-19.
Pihak rumah sakit disuruh bercermin dengan kasus evakuasi mahasiswa dari Wuhan, China.
“Sedangkan kemarin mahasiswa karantinanya saja di Bandara Natuna, tetapi penduduk Natuna memprotes keras, sementara, RS Sayang Bunda bukan untuk karantina, tetapi untuk penderita yang sudah terinfeksi covid 19,” protes Andi, warga di Jalan Hertasning.
“Sangat rawan karena rumah sakit ini berada di lingkungan warga sekitar. Namanya rumah sakit isolasi harusnya jauh dari permukiman,” beber Andi.
Untuk mencapai jalan keluar, pihak rumah sakit akan mengadakan pertemuan dengan camat setempat, tokoh masyarakat, dan warga guna membahas hal tersebut lebih lanjut. (iqbal)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini