KalbarOnline.com – Jakarta disebut sebagai episentrum wabah korona di Indonesia karena banyaknya kasus yang terjadi di sana. Oleh karena itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta masyarakat agar tidak ke Jakarta sementara waktu.
“Aktivitas warga Bekasi karena di Jakarta sebagai episentrum, ya sudah lah menyadari diri karena ini penyebarannya kan melalui interkasi seperti ini,” katanya Minggu (29/3/2020).
Ia melihat saat ini aktivitas warga Bekasi yang ke Jakarta masih tinggi. Padahal, di Jakarta sudah ada imbauan agar aktivitas perkantoran ditutup.
“Kalau di Jakarta sama Gubernur sudah diimbau ya kantor-kantornya tutup berarti orang Bekasi (pekerja) kan enggak ke Jakarta. Pada saat saya sidak ke terminal dan stasiun frekuensinya masih tinggi masih 70.000-an yang ke Jakarta,” ucap dia.
“Kalau 70.000 itu, 20 persennya bawa dapat (virus) dari Jakarta dibawa ke Bekasi interaksi lagi ke Bekasi. Wah kan celaka kita,” sambungnya.
Pepen, sebutan akrab Rahmat, meminta warga Kota Bekasi patuh atas imbauan yang dikeluarkan Pemkot demi keselamatan bersama.
“Cara paling efektif mungkin jika ibu kota di-lockdown (karantina wilayah) dan memaksa seluruh warga berhenti beraktivitas,” paparnya.
Namun, Pemerintah Kota Bekasi sendiri tidak akan melakukan lockdown. Sebab, kebijakan itu murni di pemerintahan pusat.
“Enggak ada kita enggak ada lockdown, tapi melarang warga kita untuk tidak beraktivitas karena posisinya semakin membahayakan wajar,” tutup Pepen.[ab]
Comment