Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 30 Maret 2020 |
KalbarOnline.com – Jakarta disebut sebagai episentrum wabah korona di Indonesia karena banyaknya kasus yang terjadi di sana. Oleh karena itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta masyarakat agar tidak ke Jakarta sementara waktu.
“Aktivitas warga Bekasi karena di Jakarta sebagai episentrum, ya sudah lah menyadari diri karena ini penyebarannya kan melalui interkasi seperti ini,” katanya Minggu (29/3/2020).
Ia melihat saat ini aktivitas warga Bekasi yang ke Jakarta masih tinggi. Padahal, di Jakarta sudah ada imbauan agar aktivitas perkantoran ditutup.
“Kalau di Jakarta sama Gubernur sudah diimbau ya kantor-kantornya tutup berarti orang Bekasi (pekerja) kan enggak ke Jakarta. Pada saat saya sidak ke terminal dan stasiun frekuensinya masih tinggi masih 70.000-an yang ke Jakarta,” ucap dia.
“Kalau 70.000 itu, 20 persennya bawa dapat (virus) dari Jakarta dibawa ke Bekasi interaksi lagi ke Bekasi. Wah kan celaka kita,” sambungnya.
Pepen, sebutan akrab Rahmat, meminta warga Kota Bekasi patuh atas imbauan yang dikeluarkan Pemkot demi keselamatan bersama.
“Cara paling efektif mungkin jika ibu kota di-lockdown (karantina wilayah) dan memaksa seluruh warga berhenti beraktivitas,” paparnya.
Namun, Pemerintah Kota Bekasi sendiri tidak akan melakukan lockdown. Sebab, kebijakan itu murni di pemerintahan pusat.
“Enggak ada kita enggak ada lockdown, tapi melarang warga kita untuk tidak beraktivitas karena posisinya semakin membahayakan wajar,” tutup Pepen.[ab]
KalbarOnline.com – Jakarta disebut sebagai episentrum wabah korona di Indonesia karena banyaknya kasus yang terjadi di sana. Oleh karena itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi meminta masyarakat agar tidak ke Jakarta sementara waktu.
“Aktivitas warga Bekasi karena di Jakarta sebagai episentrum, ya sudah lah menyadari diri karena ini penyebarannya kan melalui interkasi seperti ini,” katanya Minggu (29/3/2020).
Ia melihat saat ini aktivitas warga Bekasi yang ke Jakarta masih tinggi. Padahal, di Jakarta sudah ada imbauan agar aktivitas perkantoran ditutup.
“Kalau di Jakarta sama Gubernur sudah diimbau ya kantor-kantornya tutup berarti orang Bekasi (pekerja) kan enggak ke Jakarta. Pada saat saya sidak ke terminal dan stasiun frekuensinya masih tinggi masih 70.000-an yang ke Jakarta,” ucap dia.
“Kalau 70.000 itu, 20 persennya bawa dapat (virus) dari Jakarta dibawa ke Bekasi interaksi lagi ke Bekasi. Wah kan celaka kita,” sambungnya.
Pepen, sebutan akrab Rahmat, meminta warga Kota Bekasi patuh atas imbauan yang dikeluarkan Pemkot demi keselamatan bersama.
“Cara paling efektif mungkin jika ibu kota di-lockdown (karantina wilayah) dan memaksa seluruh warga berhenti beraktivitas,” paparnya.
Namun, Pemerintah Kota Bekasi sendiri tidak akan melakukan lockdown. Sebab, kebijakan itu murni di pemerintahan pusat.
“Enggak ada kita enggak ada lockdown, tapi melarang warga kita untuk tidak beraktivitas karena posisinya semakin membahayakan wajar,” tutup Pepen.[ab]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini