Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 18 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo menyinggung soal oligarki kekuasaan saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot bertindak sebagai deklarator KAMI bersama sejumlah tokoh seperti Din Syamsudin, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, MS Kaban dan Rizal Ramli.
Para petinggi kami ini membacakan maklumat secara bergantian. Mereka menyoroti berbagai hal mulai dari politik hingga ekonomi Indonesia yang menurut mereka belum berjalan sempurna hingga saat ini.
Usai membacakan maklumat beberapa petinggi memberikan sambutan termasuk gatot nurmantyo. Dia bicara panjang lebar mengenai kondisi bangsa saat ini hingga pada kesempatan dia menyinggung senjata pemusnah massal.
Awalnya, Gatot menyebut soal ancaman proxy war yang pernah ia sampaikan saat masih menjabat sebagai Pangkostrad pada 2014.
“Maret 2014 saya berdialog dengan civitas akademika UI. Saya bicara tentang proxy war yang menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa, tidak lagi dengan fisik tapi menggunakan proxy,” ujar Gatot di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/8).
Ancaman ini, menurutnya, telah mengintervensi proses pemilu hingga terpilihnya pejabat yang bisa dikendalikan untuk kepentingan pribadi.
Saat ini, lanjut Gatot, ancaman proxy war semakin diperburuk dengan berkembangnya oligarki kekuasaan.
“Bahaya proxy war hari ini diperburuk dengan tumbuh dan berkembangnya oligarki kekuasaan di negeri ini, dikuasai, dipermainkan sekelompok orang. Dan lebih tidak beruntung lagi bagi kita semua, mereka melakukan dengan topeng konstitusi,” katanya.
Gatot juga mengaku pernah berbicara mengenai senjata biologis pemusnah massal dan pandemi corona. saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Kata dia, senjata biologis ini telah disingungnya tiga tahun lalu dalam satu pertemuan internasional. Senjata pemusnah massal itu kata dia bisa saja disamarkan dalam bentuk wabah mematikan.
“Kita patut mewaspadai senjata biologis. Senjata pemusnah massal yang bisa menimbulkan pandemi,” kata Gatot.
Dia lantas menghubungkan ngerinya senjata kimia dengan kondisi Indonesia saat ini yang tengah dirundung bencana non alam yakni wabah Corona. Tetapi Gatot menegaskan tidak semua pernyataanya ini benar adanya. Jelas korelasi antara senjata kimia dan wabah corona perlu penelitian yang lebih jauh.
“Benar hari-hari ini kita sedang menghadapai pandemi (covid-19) saya tidak mengatakan pernyataan saya benar adanya,” pungkasanya
Sebelumnya, ratusan partisipan membanjiri Tugu Proklamasi Menteng Jakarta Pusat Selasa (18/8/2020) untuk menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (kami).
Dalam deklarasi tersebut, KAMI membacakan 10 Jati Diri yang di antaranya memuat tentang KAMI sebagai gerakan moral rakyat, bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan. [rif]
KalbarOnline.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo menyinggung soal oligarki kekuasaan saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Gatot bertindak sebagai deklarator KAMI bersama sejumlah tokoh seperti Din Syamsudin, Rocky Gerung, Ichsanuddin Noorsy, MS Kaban dan Rizal Ramli.
Para petinggi kami ini membacakan maklumat secara bergantian. Mereka menyoroti berbagai hal mulai dari politik hingga ekonomi Indonesia yang menurut mereka belum berjalan sempurna hingga saat ini.
Usai membacakan maklumat beberapa petinggi memberikan sambutan termasuk gatot nurmantyo. Dia bicara panjang lebar mengenai kondisi bangsa saat ini hingga pada kesempatan dia menyinggung senjata pemusnah massal.
Awalnya, Gatot menyebut soal ancaman proxy war yang pernah ia sampaikan saat masih menjabat sebagai Pangkostrad pada 2014.
“Maret 2014 saya berdialog dengan civitas akademika UI. Saya bicara tentang proxy war yang menjadi ancaman luar biasa terhadap kedaulatan suatu bangsa, tidak lagi dengan fisik tapi menggunakan proxy,” ujar Gatot di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta, Selasa (18/8).
Ancaman ini, menurutnya, telah mengintervensi proses pemilu hingga terpilihnya pejabat yang bisa dikendalikan untuk kepentingan pribadi.
Saat ini, lanjut Gatot, ancaman proxy war semakin diperburuk dengan berkembangnya oligarki kekuasaan.
“Bahaya proxy war hari ini diperburuk dengan tumbuh dan berkembangnya oligarki kekuasaan di negeri ini, dikuasai, dipermainkan sekelompok orang. Dan lebih tidak beruntung lagi bagi kita semua, mereka melakukan dengan topeng konstitusi,” katanya.
Gatot juga mengaku pernah berbicara mengenai senjata biologis pemusnah massal dan pandemi corona. saat menghadiri deklarasi organisasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Kata dia, senjata biologis ini telah disingungnya tiga tahun lalu dalam satu pertemuan internasional. Senjata pemusnah massal itu kata dia bisa saja disamarkan dalam bentuk wabah mematikan.
“Kita patut mewaspadai senjata biologis. Senjata pemusnah massal yang bisa menimbulkan pandemi,” kata Gatot.
Dia lantas menghubungkan ngerinya senjata kimia dengan kondisi Indonesia saat ini yang tengah dirundung bencana non alam yakni wabah Corona. Tetapi Gatot menegaskan tidak semua pernyataanya ini benar adanya. Jelas korelasi antara senjata kimia dan wabah corona perlu penelitian yang lebih jauh.
“Benar hari-hari ini kita sedang menghadapai pandemi (covid-19) saya tidak mengatakan pernyataan saya benar adanya,” pungkasanya
Sebelumnya, ratusan partisipan membanjiri Tugu Proklamasi Menteng Jakarta Pusat Selasa (18/8/2020) untuk menghadiri deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (kami).
Dalam deklarasi tersebut, KAMI membacakan 10 Jati Diri yang di antaranya memuat tentang KAMI sebagai gerakan moral rakyat, bergerak untuk melakukan pengawasan sosial, kritik, koreksi, dan meluruskan kiblat negara dari penyimpangan dan penyelewengan. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini