Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Sabtu, 29 Agustus 2020 |
Pemkab Ketapang Kembali Salurkan Bantuan Masyarakat Pra Sejahtera dan Penyandang Disabilitas
KalbarOnline, Ketapang – Untuk menunjang penguatan ketahanan keluarga di bidang perekonomian masyarakat pra sejahtera dan sebagai wujud kepedulian pemerintah pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat pra sejahtera, Pemerintah Kabupaten Ketapang terus jalankan program Bansos (Bantuan Sosial), seperti PKH dan BPNT (Bantuan Pemerintah Non Tunai) berupa sembako.
Berkenaan dengan itu, Bupati Ketapang, Martin Rantan dalam kunjungan kerjanya didampingi Assisten Sekda Bidang Perekenomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ass. III), Assisten Sekda Bidang Adsministrasi dan Umum (Ass III), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, para Kepala OPD, para Kepala Bagian di lingkup Setda Ketapang, Camat, tokoh masyarakat, menghadiri kegiatan fasilitasi pembentukan kelompok ketahanan keluarga dan kampanye 1000 hari pertama kehidupan di Desa Lokus Stunting, Kabupaten Ketapang tahun 2020, sekaligus penyerahan Bansos untuk masyarakat pra sejahtera Desa Penjawaan, di Gedung Serba Guna Desa Penjawaan, Kecamatan Sandai, Senin (24/8/2020).
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Ass. III, Marwan Noor berdasarkan data dari Dinas Sosial Ketapang, pemerintah telah menyalurkan bantuan PKH untuk 19.471 KK dan BPNT untuk 24.244 KK.
Adapun bantuan pangan berupa beras kepada penyandang disabilitas (cacat) sebanyak 519 jiwa dengan sumber data Aplikasi SIMPD (Sistim Informasi Penyandang Disabilitas), kemudian bantuan paket sembako kepada mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Ketapang yang keberadaannya di Pontianak selama pandemi covid-19 sebanyak 707 jiwa dengan sumber data Penghubung Pemerintah Kabupaten Ketapang di Pontianak.
Berikutmya bantuan paket sembako kepada masyarakat yang terpapar covid-19 sebanyak 92 jiwa dengan sumber data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang. Sedangkan bansos berupa beras yang belum terakomodir di APBN sebanyak 32.681 KK berdasar pada Data Dinsos Ketapang merujuk dari data Kelurahan dan Desa.
Terkait dengan stanting, dikatakan oleh Ass III, banyak faktor penyebab terjadinya kasus stunting, di antaranya adalah pola pengasuhan anak dalam keluarga yang tidak tepat sejak dari dalam kandungan sampai usia remaja, pernikahan dini, buruknya sanitasi, dan terbatasnya layanan kesehatan.
"Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap adanya perubahan yang mengarah kepada perbaikan,” katanya.
Lebih lanjut, perubahan yang pemerintah harapkan tersebut ialah timbulnya kesadaran masyarakat menyangkut perbaikan pola pengasuhan anak sejak dari dalam kandungan sampai usia remaja, kemudian adanya perbaikan perencanaan pembangunan SDM melalui proses pemberdayaan yang dimulai dari desa dan kecamatan, selanjutnya meningkatnya ketahanan keluarga melalui stabilitas ekonomi dan terciptanya situasi yang kondusif di lingkungan masyarakat. (Adi LC/Humpro Ketapang)
Pemkab Ketapang Kembali Salurkan Bantuan Masyarakat Pra Sejahtera dan Penyandang Disabilitas
KalbarOnline, Ketapang – Untuk menunjang penguatan ketahanan keluarga di bidang perekonomian masyarakat pra sejahtera dan sebagai wujud kepedulian pemerintah pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat pra sejahtera, Pemerintah Kabupaten Ketapang terus jalankan program Bansos (Bantuan Sosial), seperti PKH dan BPNT (Bantuan Pemerintah Non Tunai) berupa sembako.
Berkenaan dengan itu, Bupati Ketapang, Martin Rantan dalam kunjungan kerjanya didampingi Assisten Sekda Bidang Perekenomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat (Ass. III), Assisten Sekda Bidang Adsministrasi dan Umum (Ass III), Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Barat, para Kepala OPD, para Kepala Bagian di lingkup Setda Ketapang, Camat, tokoh masyarakat, menghadiri kegiatan fasilitasi pembentukan kelompok ketahanan keluarga dan kampanye 1000 hari pertama kehidupan di Desa Lokus Stunting, Kabupaten Ketapang tahun 2020, sekaligus penyerahan Bansos untuk masyarakat pra sejahtera Desa Penjawaan, di Gedung Serba Guna Desa Penjawaan, Kecamatan Sandai, Senin (24/8/2020).
Dalam sambutan Bupati yang dibacakan oleh Ass. III, Marwan Noor berdasarkan data dari Dinas Sosial Ketapang, pemerintah telah menyalurkan bantuan PKH untuk 19.471 KK dan BPNT untuk 24.244 KK.
Adapun bantuan pangan berupa beras kepada penyandang disabilitas (cacat) sebanyak 519 jiwa dengan sumber data Aplikasi SIMPD (Sistim Informasi Penyandang Disabilitas), kemudian bantuan paket sembako kepada mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Ketapang yang keberadaannya di Pontianak selama pandemi covid-19 sebanyak 707 jiwa dengan sumber data Penghubung Pemerintah Kabupaten Ketapang di Pontianak.
Berikutmya bantuan paket sembako kepada masyarakat yang terpapar covid-19 sebanyak 92 jiwa dengan sumber data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang. Sedangkan bansos berupa beras yang belum terakomodir di APBN sebanyak 32.681 KK berdasar pada Data Dinsos Ketapang merujuk dari data Kelurahan dan Desa.
Terkait dengan stanting, dikatakan oleh Ass III, banyak faktor penyebab terjadinya kasus stunting, di antaranya adalah pola pengasuhan anak dalam keluarga yang tidak tepat sejak dari dalam kandungan sampai usia remaja, pernikahan dini, buruknya sanitasi, dan terbatasnya layanan kesehatan.
"Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap adanya perubahan yang mengarah kepada perbaikan,” katanya.
Lebih lanjut, perubahan yang pemerintah harapkan tersebut ialah timbulnya kesadaran masyarakat menyangkut perbaikan pola pengasuhan anak sejak dari dalam kandungan sampai usia remaja, kemudian adanya perbaikan perencanaan pembangunan SDM melalui proses pemberdayaan yang dimulai dari desa dan kecamatan, selanjutnya meningkatnya ketahanan keluarga melalui stabilitas ekonomi dan terciptanya situasi yang kondusif di lingkungan masyarakat. (Adi LC/Humpro Ketapang)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini