KalbarOnline.com – Eksekusi atlet gulat Iran Navid Afkari memancing kemarahan dunia. Pemerintah dan badan olahraga internasional menganggap pemerintah Iran terburu-buru menghukum mati bintang dunia gulat internasional tersebut.
Jaksa Provinsi Fars Kazem Mousavi menjelaskan, eksekusi Afkari dilakukan pada Sabtu (12/9) di penjara Shiraz. Pria 27 tahun itu dihukum karena dituduh membunuh petugas keamanan saat demonstrasi anti pemerintahan pada 2018 lalu. ’’Hukuman mati ini dilakukan karena permintaan dari keluarga korban,’’ ujar Mousavi sebagaimana dilansir Agence France-Presse.
Laporan tersebut membuat geram pemerintahan AS, Swedia, bahkan Komite Olimpiade. Afkari mendapatkan perhatian semenjak dia ditangkap pada 2018 lalu. Petugas mengatakan bahwa dia dan dua saudaranya menikam Hossein Torkman, pegawai departemen air, hingga tewas.
Stasiun televisi nasional pun menyiarkan rekaman pengakuan Afkari. Namun, tak lama setelah itu, dia mengatakan bahwa rekaman tersebut dibuat setelah dia disiksa petugas. ’’Kami mengutuk (eksekusi Afkari, Red). Saya yakin suara rakyat Iran tak bisa dibungkam,’’ tegas Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Pihak keluarga menyangkal hal itu. Bersama dengan lembaga HAM, mereka mengkritisi proses persidangan yang janggal. Afkari pun tak diberi kesempatan bertemu keluarganya sebelum dieksekusi. Padahal, regulasi Iran menyebutkan bahwa tahanan hukuman mati punya hak bertemu keluarga sebelum dihukum.
Pengacara pribadi Afkari, Hassan Younessi, mengungkapkan bahwa mereka sebenarnya berencana bertemu dengan keluarga Torkman untuk meminta pengampunan. Namun, semua terlambat karena pemerintah Iran telah mengeksekusi Afkari.
’’Kenapa mereka harus buru-buru melakukan eksekusi sehingga membuang semua hak Navid,’’ keluh sang pengacara.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment