KalbarOnline.com – Hubungan yang memburuk antara Tiongkok dan Amerika Serikat memengaruhi sektor ekonomi kedua negara. Saling kritik tak hanya perang dagang, selama pandemi Covid-19, kedua negara terperosok ke titik hubungan paling rendah selama hampir satu dekade terakhir.
Arus investasi antara Tiongkok dan AS turun ke level terendah dalam hampir satu dekade pada paruh pertama tahun ini. Pandemi Covid-19 dan ketegangan politik membayangi aktivitas lintas batas. Arus modal antara kedua negara berjumlah USD 10,9 miliar dalam enam bulan pertama tahun 2020, lebih rendah dari periode sebelumnya sejak 2011. Hal itu berdasar laporan dari konsultan Rhodium Group dan Komite Nasional Hubungan Amerika Serikat-Tiongkok, sebuah organisasi non-pemerintah.
Baca juga: Hubungan Memanas, 92 Persen Perusahaan AS Ogah Hengkang dari Tiongkok
Hubungan AS-Tiongkok telah jatuh ke titik terendah dalam beberapa dekade setelah pandemi virus Korona. Kondisi ini memperburuk gesekan perdagangan dan mengantarkan kekhawatiran akan perang dingin antara dua ekonomi terbesar dunia itu.
Laporan tersebut, yang melacak investasi asing langsung dan investasi modal ventura di kedua arah, juga memperingatkan tentang tekanan AS setelah Donald Trump memerintahkan penjualan operasi TikTok, aplikasi video milik perusahaan Tiongkok. Kondisi ini dinilai sebagai situasi terburuk.
Presiden Komite Nasional Hubungan AS-Tiongkok Stephen Orlins, menambahkan bahwa hubungan kali ini lebih buruk daripada periode apa pun yang dia alami sejak tahun 1970-an. Termasuk setelah pembantaian di Lapangan Tiananmen pada tahun 1989.
- Baca juga: Tegas, Menlu Tiongkok Minta AS Tak Campuri Urusan Negara Lain
“Dari mulai hak asasi manusia, reformasi ekonomi, Laut China Selatan, Hukum Keamanan Nasional Hong Kong, Taiwan. daftar masalah yang sangat panjang di mana terdapat ketegangan yang sangat tinggi,” katanya seperti dilansir dari Financial Times.
Laporan tersebut menemukan bahwa investasi lintas batas akan jauh lebih rendah jika tidak ada kesepakatan tunggal di pihak AS. Perusahaan teknologi China Tencent membeli saham senilai USD 3,4 miliar di Universal Music Group.
“Jumlah transaksi investasi yang diselesaikan tetap rendah karena serangkaian kebijakan AS yang lebih luas dan lebih ketat diterapkan, terutama di sektor teknologi,” kata laporan itu.
Di Tiongkok, investasi AS turun sebesar 31 persen tahun-ke-tahun di semester pertama. Penurunan hampir semua terjadi terkait pandemi.
Sebuah survei yang diterbitkan minggu lalu oleh Kamar Dagang Amerika di Shanghai menemukan bahwa kurang dari 4 persen responden merelokasi kapasitas produksi ke AS. Selama beberapa minggu terakhir, perusahaan besar AS di Tiongkok juga sedang bimbang atas suasana politik dan ketegangan yang terjadi antara dua negara.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment