Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 29 September 2020 |
KalbarOnline.com – Sebanyak 17 di antara 100 responden menyatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin atau tidak mungkin tertular Covid-19. ’’Jadi, ada 17 persen. Ini persentase yang lumayan tinggi,’’ ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto kemarin (28/9).
Ya, survei perilaku masyarakat di masa pandemi kepada 90.967 responden yang dirilis BPS menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap bahaya Covid-19 terbilang rendah. Masih ada masyarakat yang sangat yakin bahwa dirinya tidak terinfeksi atau tertular Covid-19.
Dia melanjutkan, persepsi tidak mungkin tertular itu amat berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan responden. Mayoritas yang yakin tak akan terinfeksi itu berasal dari jenjang SD. ’’Ketika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa ’saya pasti nggak tertular’. Tetapi, semakin pendidikannya tinggi, kesadarannya sudah tinggi,’’ imbuhnya.
Baca juga: Dampak Covid-19 di Dunia: 33 Juta Tertular, Kematian Tembus 1 Juta
Sementara itu, jika dilihat berdasar penerapan protokol kesehatan di tempat umum, 17,32 persen responden mengaku bahwa lokasi pasar tradisional dan pedagang kaki lima yang dikunjunginya tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali (lihat grafis). ’’Catatan khusus untuk pasar/pedagang kaki lima dan tempat ibadah. Dua tempat ini perlu perhatian lebih ketika melakukan sosialisasi protokol kesehatan,’’ ujarnya.
Baca juga: Kasus Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Polri Tak Beri Izin Liga 1
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut 17 persen dari responden BPS yang meyakini tak tertular adalah angka yang sangat besar. Jika dianalogikan berdasar hitungan persentase penduduk Indonesia, berarti ada sekitar 45 juta orang yang merasa yakin tak terpapar Covid-19. ’’Padahal, kita semua tahu bahwa status yang kita hadapi sekarang adalah pandemi. Artinya, tidak ada satu jengkal tanah pun yang akan betul-betul aman atau bebas dari Covid-19,’’ katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Sebanyak 17 di antara 100 responden menyatakan bahwa mereka sangat tidak mungkin atau tidak mungkin tertular Covid-19. ’’Jadi, ada 17 persen. Ini persentase yang lumayan tinggi,’’ ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto kemarin (28/9).
Ya, survei perilaku masyarakat di masa pandemi kepada 90.967 responden yang dirilis BPS menunjukkan bahwa kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap bahaya Covid-19 terbilang rendah. Masih ada masyarakat yang sangat yakin bahwa dirinya tidak terinfeksi atau tertular Covid-19.
Dia melanjutkan, persepsi tidak mungkin tertular itu amat berkaitan erat dengan latar belakang pendidikan responden. Mayoritas yang yakin tak akan terinfeksi itu berasal dari jenjang SD. ’’Ketika pendidikannya rendah, mereka yakin bahwa ’saya pasti nggak tertular’. Tetapi, semakin pendidikannya tinggi, kesadarannya sudah tinggi,’’ imbuhnya.
Baca juga: Dampak Covid-19 di Dunia: 33 Juta Tertular, Kematian Tembus 1 Juta
Sementara itu, jika dilihat berdasar penerapan protokol kesehatan di tempat umum, 17,32 persen responden mengaku bahwa lokasi pasar tradisional dan pedagang kaki lima yang dikunjunginya tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali (lihat grafis). ’’Catatan khusus untuk pasar/pedagang kaki lima dan tempat ibadah. Dua tempat ini perlu perhatian lebih ketika melakukan sosialisasi protokol kesehatan,’’ ujarnya.
Baca juga: Kasus Penularan Covid-19 Masih Tinggi, Polri Tak Beri Izin Liga 1
Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyebut 17 persen dari responden BPS yang meyakini tak tertular adalah angka yang sangat besar. Jika dianalogikan berdasar hitungan persentase penduduk Indonesia, berarti ada sekitar 45 juta orang yang merasa yakin tak terpapar Covid-19. ’’Padahal, kita semua tahu bahwa status yang kita hadapi sekarang adalah pandemi. Artinya, tidak ada satu jengkal tanah pun yang akan betul-betul aman atau bebas dari Covid-19,’’ katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini