Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 29 September 2020 |
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima perkiraan biaya uji usap atau swab test dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
“BPKP telah memberikan estimasi harga. Untuk yang sifatnya kontraktual itu sebesar Rp439 ribu per spesimen, sedangkan untuk yang sifatnya mandiri, usulan dari BPKP adalah sebesar Rp797 ribu,” kata Doni Monardo kepada wartawan dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring, kemarin.
Namun, lanjut Kepala BNPB tersebut, biaya itu masih akan dievaluasi oleh tim dari Kementerian Kesehatan sehingga tidak memberatkan masyarakat tetapi juga tidak merugikan para pengusaha yang bergerak di bidang jasa pemeriksaan laboratorium.
Masker SNI
Doni Monardo mengungkapkan bahwa pemerintah akan membuat standarisasi masker untuk daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi. “Semuanya (masker) berguna, tidak ada masker yang tidak berguna. Namun, bagi daerah-daerah yang zona merah lantas risiko penularannya tinggi perlu kita buatkan sebuah standarisasi,” ungkap Doni menjawab pertanyaan wartawan mengenai masker Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Tim dari Satgas Covid-19 dan tim pakar bersama beberapa perusahaan telah berhasil membuat masker produksi lokal dengan standar filter yang cukup tinggi, yaitu antara 70-80 persen.
“Ini sudah mendapatkan rekomendasi dari BPPT dan juga standar dari Jerman. Kita akan coba untuk kembangkan terus sehingga nantinya kualitas masker yang digunakan oleh masyarakat semakin baik,” ujar Ketua Satgas.
Doni menghimbau agar masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi terutama zona merah untuk menggunakan masker standar yang berkualitas sehingga risiko penularan kecil. [ind]
KalbarOnline.com – Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima perkiraan biaya uji usap atau swab test dari BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan).
“BPKP telah memberikan estimasi harga. Untuk yang sifatnya kontraktual itu sebesar Rp439 ribu per spesimen, sedangkan untuk yang sifatnya mandiri, usulan dari BPKP adalah sebesar Rp797 ribu,” kata Doni Monardo kepada wartawan dalam keterangan pers yang disampaikan secara daring, kemarin.
Namun, lanjut Kepala BNPB tersebut, biaya itu masih akan dievaluasi oleh tim dari Kementerian Kesehatan sehingga tidak memberatkan masyarakat tetapi juga tidak merugikan para pengusaha yang bergerak di bidang jasa pemeriksaan laboratorium.
Masker SNI
Doni Monardo mengungkapkan bahwa pemerintah akan membuat standarisasi masker untuk daerah dengan risiko penularan Covid-19 yang tinggi. “Semuanya (masker) berguna, tidak ada masker yang tidak berguna. Namun, bagi daerah-daerah yang zona merah lantas risiko penularannya tinggi perlu kita buatkan sebuah standarisasi,” ungkap Doni menjawab pertanyaan wartawan mengenai masker Standar Nasional Indonesia atau SNI.
Tim dari Satgas Covid-19 dan tim pakar bersama beberapa perusahaan telah berhasil membuat masker produksi lokal dengan standar filter yang cukup tinggi, yaitu antara 70-80 persen.
“Ini sudah mendapatkan rekomendasi dari BPPT dan juga standar dari Jerman. Kita akan coba untuk kembangkan terus sehingga nantinya kualitas masker yang digunakan oleh masyarakat semakin baik,” ujar Ketua Satgas.
Doni menghimbau agar masyarakat di daerah dengan risiko penularan tinggi terutama zona merah untuk menggunakan masker standar yang berkualitas sehingga risiko penularan kecil. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini