Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 28 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Beberapa kota di Tiongkok, terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur (anal swab test).
Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.
Demikian halnya di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.
Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung. ’’Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah,’’ ujarnya dikutip media setempat.
Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan. Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di Tiongkok.
’’Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali,’’ kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.
Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi. Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu. ’’Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus,” ujar pria tersebut kepada Antara, Kamis malam (28/1). (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Beberapa kota di Tiongkok, terutama yang masuk kategori berisiko tinggi penularan Covid-19, mewajibkan warga yang baru datang melakukan tes usap melalui dubur (anal swab test).
Pemerintah Kota Beijing dan Qingdao di Provinsi Shandong mulai Kamis memberlakukan kewajiban anal swab test tersebut terhadap para penumpang pesawat internasional sebelum mengakhiri masa karantina.
Demikian halnya di Kota Yangzhou, Provinsi Jiangsu, juga menerapkan metode tersebut kepada para pekerja di perusahaan makanan beku.
Direktur Pusat Kesehatan Masyarakat Universitas Fudan, Shanghai, Lu Hongzhou, mengatakan bahwa pengambilan sampel melalui anus tersebut lebih akurat daripada melalui tenggorokan atau hidung. ’’Mengambil sampel dari hidung atau tenggorokan ada kemungkinan hasilnya salah,’’ ujarnya dikutip media setempat.
Para ilmuwan juga mendapati bahwa virus di hidung dan tenggorokan lebih cepat hilang daripada di anus. Oleh sebab itu, diduga ada banyak kasus Covid-19 tanpa gejala yang ditemukan. Akan tetapi, metode tes Covid melalui anus tersebut memunculkan perdebatan di jagat dunia maya di Tiongkok.
’’Kau angkat pantatmu, letakkan di atas kasur, lalu kau akan merasakan kapas lidi dimasukkan di anusmu dua kali atau mungkin beberapa kali,’’ kata seorang warganet yang menceritakan pengalamannya kepada Beijing News.
Pemkot Shanghai pernah menerapkan metode tersebut pada awal 2020, namun kemudian tidak dipakai lagi. Seorang warga negara Indonesia yang baru saja menjalani karantina selama 14 hari di Guangzhou sebelum memasuki wilayah Beijing juga mengaku risih saat mengetahui kebijakan anal swab test itu. ’’Aneh-aneh saja, masak tes swab melalui anus,” ujar pria tersebut kepada Antara, Kamis malam (28/1). (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini