Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 30 September 2020 |
Menjadi orang tua pasti ada kalanya melelahkan. Tidak hanya mengurus rumah tangga atau mungkin sambil bekerja, Mums tetap harus mengurus si Kecil. Sebagai manusia, normal rasanya bila sesekali merasakan emosi tertentu, sehingga rasanya ingin menangis. Namun, pernahkah Mums menangis dan tepergok anak? Apa efeknya jika si Kecil melihat Mums menangis?
Masih banyak orang tua yang khawatir terlihat lemah di depan anak mereka, apalagi bila anak masih di tahapan balita. Alasan lainnya adalah tidak ingin membuat anak merasa tidak aman dan ketakutan. Namun, sebenarnya anak perlu sesekali melihat Mums dan Dads menangis. Mengapa?
Bayi dan anak-anak menangis. Ekspresi perasaan ini wajar bagi mereka, terutama bila sedang sakit, melalui hal yang buruk, ataupun takut. Namun, anak juga harus tahu bahwa menangis bisa juga mengungkapkan rasa bahagia. Misalnya, Mums terharu saat si Kecil tampil dengan baik di atas panggung saat acara musik di sekolah TK-nya.
Lalu bagaimana menjelaskan kepada si Kecil bila Mums atau Dads tidak sengaja terpergok sedang menangis? Pastinya bukan hal yang mudah, ya. Apalagi bila alasannya karena sesuatu yang menyedihkan, seperti kematian anggota keluarga, ada masalah di pekerjaan, hingga masalah relasi Mums dan Dads.
Sangat wajar bila Mums dan Dads ingin melindungi si Kecil dari perasaan tidak nyaman, seperti was-was, takut, dan sedih. Namun, ternyata menurut Nancy S. Buck, PhD, psikolog dari Peaceful Parenting, hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Sama halnya dengan tertawa, orang tua tidak perlu menyembunyikan tangisannya. Keduanya sama-sama emosi yang normal dialami oleh manusia.
Menurut Beth Proudfoot, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga serta penulis buku The Magic of Positive Parenting, anak-anak cenderung salah mengartikan air mata orang tua mereka. Justru ini saat yang paling tepat bagi Mums atau Dads untuk menjelaskan bahwa menangis tidak selalu karena mereka.
Mums bisa menenangkan mereka dengan mengatakan, “Sebentar ya, Mama butuh waktu sebentar. Mama akan menemani adik main sebentar lagi.” Beri waktu untuk menenangkan diri, lalu baru temui si Kecil dan jelaskan kepadanya apa penyebab Mums menangis.
Amankah membiarkan si Kecil melihat Mums menangis? Tentu saja. Ada beberapa cara untuk menjelaskan alasan Mums menangis tanpa membuatnya takut:
Jadi, amankah membiarkan si kecil melihat Mums menangis? Tentu saja. Anak jadi bisa belajar bahwa menangis adalah respons manusiawi yang berhak dirasakan siapa pun. Anak juga akan terinspirasi ketika melihat Mums dan Dads cepat bangkit dari perasaan sedih sesudah menangis. (AS)
Referensi
She Knows: Crying in front of kids: Emotional education
Pop Sugar: When Is It Okay to Cry in Front of Your Kids?
Huffington Post: Why It's OK To Cry In Front Of Your Kids Sometimes
Menjadi orang tua pasti ada kalanya melelahkan. Tidak hanya mengurus rumah tangga atau mungkin sambil bekerja, Mums tetap harus mengurus si Kecil. Sebagai manusia, normal rasanya bila sesekali merasakan emosi tertentu, sehingga rasanya ingin menangis. Namun, pernahkah Mums menangis dan tepergok anak? Apa efeknya jika si Kecil melihat Mums menangis?
Masih banyak orang tua yang khawatir terlihat lemah di depan anak mereka, apalagi bila anak masih di tahapan balita. Alasan lainnya adalah tidak ingin membuat anak merasa tidak aman dan ketakutan. Namun, sebenarnya anak perlu sesekali melihat Mums dan Dads menangis. Mengapa?
Bayi dan anak-anak menangis. Ekspresi perasaan ini wajar bagi mereka, terutama bila sedang sakit, melalui hal yang buruk, ataupun takut. Namun, anak juga harus tahu bahwa menangis bisa juga mengungkapkan rasa bahagia. Misalnya, Mums terharu saat si Kecil tampil dengan baik di atas panggung saat acara musik di sekolah TK-nya.
Lalu bagaimana menjelaskan kepada si Kecil bila Mums atau Dads tidak sengaja terpergok sedang menangis? Pastinya bukan hal yang mudah, ya. Apalagi bila alasannya karena sesuatu yang menyedihkan, seperti kematian anggota keluarga, ada masalah di pekerjaan, hingga masalah relasi Mums dan Dads.
Sangat wajar bila Mums dan Dads ingin melindungi si Kecil dari perasaan tidak nyaman, seperti was-was, takut, dan sedih. Namun, ternyata menurut Nancy S. Buck, PhD, psikolog dari Peaceful Parenting, hal itu sebenarnya tidak perlu dilakukan. Sama halnya dengan tertawa, orang tua tidak perlu menyembunyikan tangisannya. Keduanya sama-sama emosi yang normal dialami oleh manusia.
Menurut Beth Proudfoot, LMFT, terapis pernikahan dan keluarga serta penulis buku The Magic of Positive Parenting, anak-anak cenderung salah mengartikan air mata orang tua mereka. Justru ini saat yang paling tepat bagi Mums atau Dads untuk menjelaskan bahwa menangis tidak selalu karena mereka.
Mums bisa menenangkan mereka dengan mengatakan, “Sebentar ya, Mama butuh waktu sebentar. Mama akan menemani adik main sebentar lagi.” Beri waktu untuk menenangkan diri, lalu baru temui si Kecil dan jelaskan kepadanya apa penyebab Mums menangis.
Amankah membiarkan si Kecil melihat Mums menangis? Tentu saja. Ada beberapa cara untuk menjelaskan alasan Mums menangis tanpa membuatnya takut:
Jadi, amankah membiarkan si kecil melihat Mums menangis? Tentu saja. Anak jadi bisa belajar bahwa menangis adalah respons manusiawi yang berhak dirasakan siapa pun. Anak juga akan terinspirasi ketika melihat Mums dan Dads cepat bangkit dari perasaan sedih sesudah menangis. (AS)
Referensi
She Knows: Crying in front of kids: Emotional education
Pop Sugar: When Is It Okay to Cry in Front of Your Kids?
Huffington Post: Why It's OK To Cry In Front Of Your Kids Sometimes
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini