Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 02 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Angka Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tand penurunan. Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Sitorus, meminta pemerintah fokus untuk menghentikan penyebaran virus dan meningkatkan jangkauan tes Covid-19. Terutama di daerah dengan aktivitas ekonomi dan kegiatan bersifat massal yang tinggi.
“Sejauh ini, penanganan pandemi Covid-19 masih berjalan pada rel yang benar, meski tampak kenaikan angka penderita yang terus meningkat. Pemerintah harus fokus pada upaya mengerem laju peningkatan angka penyebaran dan perluasan jangkauan tes Covid-19,” ujar Deddy kepada wartawan, Jumat (1/10).
Deddy menyampaikan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 30 September 2020, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 287.008 orang, atau setara 0,001% dari total populasi. Adapun jumlah penderita yang sembuh sebanyak 214.947 orang, atau sekitar 75% dari orang yang tertular.
Lalu jumlah penderita Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 10.470 orang, atau lebih kurang 3,5% dari yang tertular.
“Berarti sisanya masih dalam proses isolasi, baik isolasi mandiri atau fasilitas kesehatan, dan selebihnya dalam proses perawatan atau sekitar 21,5% dari yang tertular, setara 60 ribu-an pasien,” katanya.
Selanjutnya, Deddy juga menyampaikan bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit (RS) di Indonesia pada 2018 berdasarkan laporan Kemenkes mencapai 310,7 ribu, meningkat 1,85% dari tahun sebelumnya. Sementara rasio tempat tidur RS pada 2018 yakni 1,17 per 1.000 penduduk, meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni 1,16 per 1.000 penduduk.
Jumlah tempat tidur ICU di Indonesia sebanyak 20.705 tempat tidur, sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat inap hingga 2 September 2020 mencapai 19.467. Adapun tingkat keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi pada rumah sakit yang paling tinggi berada di Bali, yakni 82%, di Jakarta dengan jumlah tempat tidur ruang isolasi yang terpakai mencapai 75%, dan Kalimantan Selatan mencapai 67%.
Sedangkan persentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi paling banyak ada di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan.
“Tingkat hunian ruang perawatan intensif menunjukkan titik kritis dibanding ketersediaan. Untuk itu pemerintah perlu segera meningkatkan kapasitas ruang ICU secara eksponensial dengan menambah jumlah rumah sakit rujukan atau melibatkan rumah sakit swasta,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Angka Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tand penurunan. Anggota Komisi VI DPR, Deddy Yevri Sitorus, meminta pemerintah fokus untuk menghentikan penyebaran virus dan meningkatkan jangkauan tes Covid-19. Terutama di daerah dengan aktivitas ekonomi dan kegiatan bersifat massal yang tinggi.
“Sejauh ini, penanganan pandemi Covid-19 masih berjalan pada rel yang benar, meski tampak kenaikan angka penderita yang terus meningkat. Pemerintah harus fokus pada upaya mengerem laju peningkatan angka penyebaran dan perluasan jangkauan tes Covid-19,” ujar Deddy kepada wartawan, Jumat (1/10).
Deddy menyampaikan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada 30 September 2020, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 287.008 orang, atau setara 0,001% dari total populasi. Adapun jumlah penderita yang sembuh sebanyak 214.947 orang, atau sekitar 75% dari orang yang tertular.
Lalu jumlah penderita Covid-19 yang meninggal dunia sebanyak 10.470 orang, atau lebih kurang 3,5% dari yang tertular.
“Berarti sisanya masih dalam proses isolasi, baik isolasi mandiri atau fasilitas kesehatan, dan selebihnya dalam proses perawatan atau sekitar 21,5% dari yang tertular, setara 60 ribu-an pasien,” katanya.
Selanjutnya, Deddy juga menyampaikan bahwa jumlah tempat tidur rumah sakit (RS) di Indonesia pada 2018 berdasarkan laporan Kemenkes mencapai 310,7 ribu, meningkat 1,85% dari tahun sebelumnya. Sementara rasio tempat tidur RS pada 2018 yakni 1,17 per 1.000 penduduk, meningkat dibanding tahun sebelumnya yakni 1,16 per 1.000 penduduk.
Jumlah tempat tidur ICU di Indonesia sebanyak 20.705 tempat tidur, sedangkan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat inap hingga 2 September 2020 mencapai 19.467. Adapun tingkat keterpakaian tempat tidur di ruang isolasi pada rumah sakit yang paling tinggi berada di Bali, yakni 82%, di Jakarta dengan jumlah tempat tidur ruang isolasi yang terpakai mencapai 75%, dan Kalimantan Selatan mencapai 67%.
Sedangkan persentase keterpakaian ICU dengan pasien yang dirawat per provinsi paling banyak ada di DKI Jakarta, Nusa Tenggara Barat, Papua, dan Kalimantan Selatan.
“Tingkat hunian ruang perawatan intensif menunjukkan titik kritis dibanding ketersediaan. Untuk itu pemerintah perlu segera meningkatkan kapasitas ruang ICU secara eksponensial dengan menambah jumlah rumah sakit rujukan atau melibatkan rumah sakit swasta,” katanya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini