Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 06 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Resesi ekonomi merupakan kenormalan baru dalam masa pandemi Covid-19. Hampir semua negara saat ini mengalami resesi, sehingga kondisi tersebut tidak perlu dijadikan momok yang menganggu proses pemulihan ekonomi.
’’Kami menilai resesi adalah bentuk kewajaran baru yang tidak perlu dijadikan momok. Kami sepakat dengan pandangan beberapa narasumber lain jika resesi terus dijadikan momok maka akan membuat kepanikan di dunia usaha maupun kian menurunnya tingkat komsumsi masyarakat hingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi saat menjadi narasumber dalam Webminar Fraksi PKB DPR bertajuk Menakar Efektivitas PEN sebagai Senjata Atasi Resesi, Selasa (6/10/2020).
Selain Wakil Ketua Komisi XI DPR, hadir sebagai narasumber Webminar tersebut adalah Febrio N. Kacaribu, Ph.D. (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Dr. Piter Abdullah (Direktur Riset CORE Indonesia), dan Dipl. Ing. H. Benny Soetrisno (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.
Fathan mengatakan sepakat dengan sejumlah analisis jika proses recovery Indonesia akan lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa indikator atas asumsi tersebut pertama pola penanganan Covid-19 yang menyeimbangkan pendekatan Kesehatan dan pendekatan ekonomi, kedua basis agroindustri Indonesia cukup kuat, ketiga uji klinis vaksin tahap III sudah mendekati hasil akhir. “Kami yakin jika recovery Indonesia pasca resesi akan berlangsung cepat karena sejumlah pondasi ekonomi kita untuk rebound cukup kuat,” katanya.
Kendati demikian, Sekretaris Fraksi PKB ini menegaskan jika recovery ekonomi ini akan berbanding lurus dengan keseriusan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan Covid-19 di sektor Kesehatan. Pun juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol Kesehatan.
Saat ini pengusaha bukannya tidal mempunyai uang untuk investasi. Masyarakat juga masih banyak yang punya tabungan. Namun, mereka masih menahan diri untuk tidak berinvestasi dan belanja karena situasi Covid-19. Mereka takut dengan keadaan yang ada. “Jika pemerintah mampu mengembalikan trust publik terkait pengendalian Covid-19, maka saya yakin recovery ekonomi akan cepat terjadi,” tegasnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Resesi ekonomi merupakan kenormalan baru dalam masa pandemi Covid-19. Hampir semua negara saat ini mengalami resesi, sehingga kondisi tersebut tidak perlu dijadikan momok yang menganggu proses pemulihan ekonomi.
’’Kami menilai resesi adalah bentuk kewajaran baru yang tidak perlu dijadikan momok. Kami sepakat dengan pandangan beberapa narasumber lain jika resesi terus dijadikan momok maka akan membuat kepanikan di dunia usaha maupun kian menurunnya tingkat komsumsi masyarakat hingga menghambat pertumbuhan ekonomi itu sendiri,” ujar Wakil Ketua Komisi XI DPR Fathan Subchi saat menjadi narasumber dalam Webminar Fraksi PKB DPR bertajuk Menakar Efektivitas PEN sebagai Senjata Atasi Resesi, Selasa (6/10/2020).
Selain Wakil Ketua Komisi XI DPR, hadir sebagai narasumber Webminar tersebut adalah Febrio N. Kacaribu, Ph.D. (Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia), Dr. Piter Abdullah (Direktur Riset CORE Indonesia), dan Dipl. Ing. H. Benny Soetrisno (Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia.
Fathan mengatakan sepakat dengan sejumlah analisis jika proses recovery Indonesia akan lebih cepat dibandingkan dengan negara lain. Ada beberapa indikator atas asumsi tersebut pertama pola penanganan Covid-19 yang menyeimbangkan pendekatan Kesehatan dan pendekatan ekonomi, kedua basis agroindustri Indonesia cukup kuat, ketiga uji klinis vaksin tahap III sudah mendekati hasil akhir. “Kami yakin jika recovery Indonesia pasca resesi akan berlangsung cepat karena sejumlah pondasi ekonomi kita untuk rebound cukup kuat,” katanya.
Kendati demikian, Sekretaris Fraksi PKB ini menegaskan jika recovery ekonomi ini akan berbanding lurus dengan keseriusan pemerintah dalam mengambil langkah-langkah penanggulangan Covid-19 di sektor Kesehatan. Pun juga dengan tingkat kepatuhan masyarakat dalam melakukan protokol Kesehatan.
Saat ini pengusaha bukannya tidal mempunyai uang untuk investasi. Masyarakat juga masih banyak yang punya tabungan. Namun, mereka masih menahan diri untuk tidak berinvestasi dan belanja karena situasi Covid-19. Mereka takut dengan keadaan yang ada. “Jika pemerintah mampu mengembalikan trust publik terkait pengendalian Covid-19, maka saya yakin recovery ekonomi akan cepat terjadi,” tegasnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini