Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 14 Oktober 2020 |
KalbarOnline.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pelacakan kontak amat penting dalam memutus rantai penyebaran Covi-19 sekaligus mencegah ledakan jumlah kasus baru. Untuk meningkatkan rasio pelacakan kontak, pihaknya akan berinovasi dengan menggunakan QR Code.
Penggunaan QR Code ini dinilai ampuh melacak secara terukur pembatasan untuk meminimalisir kerumunan dan jaga jarak dengan efektif memutus mata rantai penularan Virus Corona atau COVID-19. Ridwan Kamil bakal mewajibkan pengelola fasilitas publik mulai dari restoran, cafe dan perkantoran memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung menggunakan QR Code.
“Salah satu inovasi yang lagi disiapkan adalah setiap kafe, restoran, dan kantor itu harus ada kertas yang ada QR Code. Jadi setiap yang datang harus memindai seperti absen,” katanya dikutip Rabu (14/10/2020).
Jika QR Code diaktifkan, menurutnya, pelacakan mudah ditemukan kalau ada temuan kasus positif di fasilitas atau perkantoran. Karena data pribadi pengunjung terekam.
“Kekurangan di Bodebek adalah pelacakan kontak. Saat ini rasio pelacakan kontak di Bodebek masih di bawah standar. Idealnya, 1 banding 30 orang,” ujar Emil.
Emil meminta Kota Depok menjadi daerah pertama yang menerapkan inovasi tersebut. Sebab, Kota Depok secara umum menyumbang kasus harian terbanyak di Jabar.
“Inilah cara yang akan kami terapkan mungkin dalam dua minggu kedepan. Kami minta Kota Depok jadi salah satu daerah pertama yang menerapkan itu,” katanya. [rif]
KalbarOnline.com – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, pelacakan kontak amat penting dalam memutus rantai penyebaran Covi-19 sekaligus mencegah ledakan jumlah kasus baru. Untuk meningkatkan rasio pelacakan kontak, pihaknya akan berinovasi dengan menggunakan QR Code.
Penggunaan QR Code ini dinilai ampuh melacak secara terukur pembatasan untuk meminimalisir kerumunan dan jaga jarak dengan efektif memutus mata rantai penularan Virus Corona atau COVID-19. Ridwan Kamil bakal mewajibkan pengelola fasilitas publik mulai dari restoran, cafe dan perkantoran memberlakukan pembatasan jumlah pengunjung menggunakan QR Code.
“Salah satu inovasi yang lagi disiapkan adalah setiap kafe, restoran, dan kantor itu harus ada kertas yang ada QR Code. Jadi setiap yang datang harus memindai seperti absen,” katanya dikutip Rabu (14/10/2020).
Jika QR Code diaktifkan, menurutnya, pelacakan mudah ditemukan kalau ada temuan kasus positif di fasilitas atau perkantoran. Karena data pribadi pengunjung terekam.
“Kekurangan di Bodebek adalah pelacakan kontak. Saat ini rasio pelacakan kontak di Bodebek masih di bawah standar. Idealnya, 1 banding 30 orang,” ujar Emil.
Emil meminta Kota Depok menjadi daerah pertama yang menerapkan inovasi tersebut. Sebab, Kota Depok secara umum menyumbang kasus harian terbanyak di Jabar.
“Inilah cara yang akan kami terapkan mungkin dalam dua minggu kedepan. Kami minta Kota Depok jadi salah satu daerah pertama yang menerapkan itu,” katanya. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini