Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 28 Agustus 2020 |
KalbarOnline.com–Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, merasakan pegal-pegal seusai penyuntikan pertama vaksin dalam rangkaian uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Tiongkok. Ridwan menjalani uji klinis vaksin di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8).
”Jadi setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal. Ada rasa nyut-nyutan selama lima menit,” ujar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara pada Jumat (28/8).
Penyuntikan vaksin tersebut merupakan yang pertama karena Ridwan akan kembali disuntik vaksin yang kedua pada 14 hari setelah penyuntikan yang pertama. Ridwan menuturkan, hal berbeda dirasakan sejumlah pejabat lain yang juga menjadi relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 seperti Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi yang juga turut disuntik vaksin tersebut.
”Nah, kalau Beliau-Beliau mungkin lebih kuat. Ternyata tidak merasakan hal yang sama. Namun kalau yang saya berlangsung kurang lebih hanya lima menit. Setelah itu semua terlihat normal walaupun ada sedikit baal di sebelah kiri,” terang Ridwan.
Ridwan mengatakan, dia, Kapolda Jabar, dan Pangdam III Siliwangi menjalani banyak prosedur. Dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, rapid test, penyuntikan, kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit.
Dia menjelaskan, seluruh perkembangan selanjutnya akan selalu dicatat dan dilaporkan kepada tim penguji vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. ”Berikutnya ini yang saya belum bisa prediksi. Namun, kami optimistis tidak akan masalah. Itu karena laporan selama ini juga yang sudah sudah di minggu-minggu sebelumnya tidak ada indikasi-indikasi yang mengkhawatirkan,” tutur Ridwan.
Dia mengaku teringat dengan kenangan masa kecil saat disuntik vaksin. Dia hanya merasakan efek pegal selama 10 hingga 30 menit pertama. Selama dua pekan atau 14 hari setelah menjalani penyuntikan pertama, lanjut Ridwan, dirinya harus mengisi sejumlah laporan yang mengindikasikan kondisi kebugaran.
”Jadi nanti bertemu lagi di 14 hari dari sekarang dan kami akan mendapatkan penyuntikan yang kedua kali, karena memang tipe vaksin ini harus dua kali ya. Setelah itu, kami akan melakukan proses pengecekan harian lagi sampai ujung-ujungnya disimpulkan imunitas kami ini naik, apa tetap saja atau bagaimana,” ujar Ridwan.
”Dan itulah kenapa kami untuk mengurangi kekhawatiran, datang berempat. Jadinya empat sekawan, semua saling mendoakan. Kami ini mewakili militer, ada juga yang mewakili kepolisian, aparat hukum, dan saya wakil pemerintah dan ASN. Jadi kami di sini saling menguatkan lah istilahnya,” tambah Ridwan.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com–Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, merasakan pegal-pegal seusai penyuntikan pertama vaksin dalam rangkaian uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 buatan Sinovac Biotech, Tiongkok. Ridwan menjalani uji klinis vaksin di Puskesmas Garuda, Kecamatan Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (28/8).
”Jadi setelah disuntik itu, testimoni pribadi saya ini agak pegal-pegal. Ada rasa nyut-nyutan selama lima menit,” ujar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara pada Jumat (28/8).
Penyuntikan vaksin tersebut merupakan yang pertama karena Ridwan akan kembali disuntik vaksin yang kedua pada 14 hari setelah penyuntikan yang pertama. Ridwan menuturkan, hal berbeda dirasakan sejumlah pejabat lain yang juga menjadi relawan uji klinis tahap tiga vaksin Covid-19 seperti Kapolda Jabar dan Pangdam III Siliwangi yang juga turut disuntik vaksin tersebut.
”Nah, kalau Beliau-Beliau mungkin lebih kuat. Ternyata tidak merasakan hal yang sama. Namun kalau yang saya berlangsung kurang lebih hanya lima menit. Setelah itu semua terlihat normal walaupun ada sedikit baal di sebelah kiri,” terang Ridwan.
Ridwan mengatakan, dia, Kapolda Jabar, dan Pangdam III Siliwangi menjalani banyak prosedur. Dimulai dengan pemeriksaan tekanan darah dan kondisi tubuh, rapid test, penyuntikan, kemudian menunggu reaksi penyuntikan selama 30 menit.
Dia menjelaskan, seluruh perkembangan selanjutnya akan selalu dicatat dan dilaporkan kepada tim penguji vaksin dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. ”Berikutnya ini yang saya belum bisa prediksi. Namun, kami optimistis tidak akan masalah. Itu karena laporan selama ini juga yang sudah sudah di minggu-minggu sebelumnya tidak ada indikasi-indikasi yang mengkhawatirkan,” tutur Ridwan.
Dia mengaku teringat dengan kenangan masa kecil saat disuntik vaksin. Dia hanya merasakan efek pegal selama 10 hingga 30 menit pertama. Selama dua pekan atau 14 hari setelah menjalani penyuntikan pertama, lanjut Ridwan, dirinya harus mengisi sejumlah laporan yang mengindikasikan kondisi kebugaran.
”Jadi nanti bertemu lagi di 14 hari dari sekarang dan kami akan mendapatkan penyuntikan yang kedua kali, karena memang tipe vaksin ini harus dua kali ya. Setelah itu, kami akan melakukan proses pengecekan harian lagi sampai ujung-ujungnya disimpulkan imunitas kami ini naik, apa tetap saja atau bagaimana,” ujar Ridwan.
”Dan itulah kenapa kami untuk mengurangi kekhawatiran, datang berempat. Jadinya empat sekawan, semua saling mendoakan. Kami ini mewakili militer, ada juga yang mewakili kepolisian, aparat hukum, dan saya wakil pemerintah dan ASN. Jadi kami di sini saling menguatkan lah istilahnya,” tambah Ridwan.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini