KalbarOnline.com – Kemacetan lalu lintas telah menjadi hal yang umum di mana-mana di seluruh dunia. Padahal hal ini menghabiskan beberapa jam setiap hari terjebak dalam perjalanan pulang dan ke kantor. Namun seolah sudah menjadi bagian dari rutinitas biasa. Kemacetan lalu lintas nyatanya bukan hanya masalah biasa, lebih serius, kemacetan rupanya bisa menjadi biang dari masalah lainnya seperti kesehatan, psikologis, keuangan dan bahkan isu lingkungan.
Mencoba mengatasi hal tersebut, pihak berwenang di Toronto, Kanada mencoba menggunakan teknologi baru. Teknologi tersebut bernama MoveTO yang mereka klaim dapat menangani semua masalah lalu lintas di negara tersebut.
Wali Kota John Tory baru-baru ini mengumumkan MoveTO, sebuah rencana ambisius yang bertujuan untuk mengurangi kemacetan dan menyediakan sistem transportasi yang lebih cepat dan lebih aman bagi penduduk. Dan seperti yang diharapkan, MoveTO hampir seluruhnya bergantung pada teknologi generasi terbaru, karena otoritas lokal percaya, pendekatan ini dapat mengurangi waktu perjalanan terlepas dari alat transportasi yang digunakan.
Lebih khusus lagi, rencana tersebut dibagi menjadi lima langkah berbeda, dan pelaksanaannya diproyeksikan akan dimulai tahun depan. Pertama dan terpenting, Toronto akan memasang sinyal lalu lintas pintar, yang sudah digunakan di lokasi lain di seluruh dunia dan seharusnya menyesuaikan lampu lalu lintas berdasarkan kondisi lalu lintas terkini.
Baca juga: Lalu Lintas Macet, Contraflow Diberlakukan di KM 47 Tol Japek
Tory mengatakan, sekitar 500 sinyal lalu lintas pintar semacam itu akan dipasang di seluruh kota dalam lima tahun ke depan.
Selain rambu lalu lintas baru, Toronto juga akan mengubah 100 lokasi menjadi persimpangan cerdas bagi pejalan kaki dan pengendara sepeda.
Meski sudah diumumkan, saat ini tidak ada informasi spesifik yang diberikan tentang cara kerjanya. Kemudian juga, otoritas lokal akan menerapkan sistem yang disebut Advanced Transit Signal Priority, atau ATSP, yang berperan untuk mendeteksi bus yang berjalan pelan dan kemudian mengubah lampu lalu lintas menjadi hijau, untuk membantu mereka tiba di tujuan tepat waktu.
Toronto juga akan memperluas Program Percontohan Hub Konstruksi, yang secara khusus dibuat untuk mengatasi kemacetan yang disebabkan oleh konstruksi di sekitar zona kerja. Dan yang tak kalah pentingnya, dikatakan bahwa Strategi Manajemen Permintaan Transportasi akan hadir dengan serangkaian tindakan dinamis yang secara khusus akan menargetkan waktu, lokasi, dan sarana transportasi tertentu sebagai bagian dari kolaborasi antara otoritas dan pengusaha.
Jelas, revolusi lalu lintas ini tidak akan terjadi dalam semalam, dan wali kota mengatakan perlu waktu hingga lima tahun untuk menyelesaikan implementasinya. Proyek ini diperkirakan menelan biaya USD 38,8 juta atau berkisar Rp 566 miliaran.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment