KalbarOnline.com – Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu bernegosiasi dengan sekutunya untuk menetapkan aturan perdagangan global guna melawan pengaruh China yang semakin besar.
Pada konferensi pers di Wilmington, Delaware Senin (16/11/2020, Joe Biden tidak menjelaskan apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) 15 negara yang berfokus pada Asia.
Biden mengatakan dia belum dapat membahas kebijakan perdagangan AS karena dia belum menjabat. “Kami membentuk 25 persen… dari ekonomi di dunia,” kata Biden tentang AS.
“Kita perlu selaras dengan negara demokrasi lain, 25 persen atau lebih sehingga kita dapat menetapkan aturan jalan alih-alih membuat China dan lainnya mendikte hasilnya,” jelas Biden.
Seperti diketahui, penandatanganan RCEP pada KTT regional di Hanoi menciptakan perjanjian perdagangan terbesar di dunia, mencakup 30 persen ekonomi global dan sepertiga dari populasinya, dan mempertemukan kekuatan Asia, China, Jepang, dan Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Ini juga menandai kemunduran lain bagi pengaruh AS di kawasan itu setelah Presiden Donald Trump pada 2017 keluar dari pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) 12 negara yang dinegosiasikan saat Biden menjadi Wakil Presiden. [ind]
Comment