Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 17 November 2020 |
KalbarOnline.com – Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu bernegosiasi dengan sekutunya untuk menetapkan aturan perdagangan global guna melawan pengaruh China yang semakin besar.
Pada konferensi pers di Wilmington, Delaware Senin (16/11/2020, Joe Biden tidak menjelaskan apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) 15 negara yang berfokus pada Asia.
Biden mengatakan dia belum dapat membahas kebijakan perdagangan AS karena dia belum menjabat. “Kami membentuk 25 persen… dari ekonomi di dunia,” kata Biden tentang AS.
“Kita perlu selaras dengan negara demokrasi lain, 25 persen atau lebih sehingga kita dapat menetapkan aturan jalan alih-alih membuat China dan lainnya mendikte hasilnya,” jelas Biden.
Seperti diketahui, penandatanganan RCEP pada KTT regional di Hanoi menciptakan perjanjian perdagangan terbesar di dunia, mencakup 30 persen ekonomi global dan sepertiga dari populasinya, dan mempertemukan kekuatan Asia, China, Jepang, dan Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Ini juga menandai kemunduran lain bagi pengaruh AS di kawasan itu setelah Presiden Donald Trump pada 2017 keluar dari pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) 12 negara yang dinegosiasikan saat Biden menjadi Wakil Presiden. [ind]
KalbarOnline.com – Presiden terpilih AS Joe Biden mengatakan bahwa Amerika Serikat perlu bernegosiasi dengan sekutunya untuk menetapkan aturan perdagangan global guna melawan pengaruh China yang semakin besar.
Pada konferensi pers di Wilmington, Delaware Senin (16/11/2020, Joe Biden tidak menjelaskan apakah Amerika Serikat akan bergabung dengan perjanjian Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) 15 negara yang berfokus pada Asia.
Biden mengatakan dia belum dapat membahas kebijakan perdagangan AS karena dia belum menjabat. “Kami membentuk 25 persen… dari ekonomi di dunia,” kata Biden tentang AS.
“Kita perlu selaras dengan negara demokrasi lain, 25 persen atau lebih sehingga kita dapat menetapkan aturan jalan alih-alih membuat China dan lainnya mendikte hasilnya,” jelas Biden.
Seperti diketahui, penandatanganan RCEP pada KTT regional di Hanoi menciptakan perjanjian perdagangan terbesar di dunia, mencakup 30 persen ekonomi global dan sepertiga dari populasinya, dan mempertemukan kekuatan Asia, China, Jepang, dan Korea Selatan untuk pertama kalinya.
Ini juga menandai kemunduran lain bagi pengaruh AS di kawasan itu setelah Presiden Donald Trump pada 2017 keluar dari pakta perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) 12 negara yang dinegosiasikan saat Biden menjadi Wakil Presiden. [ind]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini