Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 29 November 2020 |
KalbarOnline.com – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih untuk pencegahan infeksi Covid-19 bisa diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.
’’Namun apabila pemenuhan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dan juga ada kebutuhan Indonesia untuk membantu negara lain tentunya kita siap nantinya setelah vaksin ini melalui uji klinis, mendapatkan izin dan diproduksi massal untuk ditawarkan ke negara lain,’’ kata Menristek Bambang dalam rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat (29/11), seperti dilansir dari Antara.
Vaksin Merah Putih adalah vaksin Covid-19 yang menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang memang bertransmisi di Indonesia, dan pengembangan bibit vaksinnya dikerjakan oleh para ahli dan peneliti Indonesia dan pada akhirnya produksinya pun dilakukan di Indonesia.
Bambang Brodjonegoro menuturkan, vaksin Merah Putih diutamakan dulu untuk memenuhi kebutuhan lokal yang relatif besar, karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.
Jika ingin mewujudkan kekebalan massal (herd immunity), maka dua per tiga jumlah penduduk Indonesia harus diberikan vaksin sehingga dibutuhkan kurang lebih 170 juta orang yang harus divaksinasi.
Dan, apabila dibutuhkan dua dosis per orang, maka kebutuhan vaksin bisa mencapai kurang lebih 360 juta ampul. Selain itu, vaksin Merah Putih juga perlu untuk mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya. ’’Kita harus mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya pada periode setelahnya, dan juga adanya booster sehingga kita benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri,’’ tuturnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan vaksin Merah Putih untuk pencegahan infeksi Covid-19 bisa diekspor jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi.
’’Namun apabila pemenuhan kebutuhan dalam negeri dipenuhi dan juga ada kebutuhan Indonesia untuk membantu negara lain tentunya kita siap nantinya setelah vaksin ini melalui uji klinis, mendapatkan izin dan diproduksi massal untuk ditawarkan ke negara lain,’’ kata Menristek Bambang dalam rapat kerja Kementerian Riset dan Teknologi, di Jakarta, Jumat (29/11), seperti dilansir dari Antara.
Vaksin Merah Putih adalah vaksin Covid-19 yang menggunakan isolat virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang memang bertransmisi di Indonesia, dan pengembangan bibit vaksinnya dikerjakan oleh para ahli dan peneliti Indonesia dan pada akhirnya produksinya pun dilakukan di Indonesia.
Bambang Brodjonegoro menuturkan, vaksin Merah Putih diutamakan dulu untuk memenuhi kebutuhan lokal yang relatif besar, karena Indonesia memiliki jumlah penduduk yang banyak.
Jika ingin mewujudkan kekebalan massal (herd immunity), maka dua per tiga jumlah penduduk Indonesia harus diberikan vaksin sehingga dibutuhkan kurang lebih 170 juta orang yang harus divaksinasi.
Dan, apabila dibutuhkan dua dosis per orang, maka kebutuhan vaksin bisa mencapai kurang lebih 360 juta ampul. Selain itu, vaksin Merah Putih juga perlu untuk mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya. ’’Kita harus mengantisipasi kemungkinan vaksinasi berikutnya pada periode setelahnya, dan juga adanya booster sehingga kita benar-benar fokus pada pemenuhan kebutuhan dalam negeri,’’ tuturnya. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini