Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menekankan mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan tatap muka untuk berada dalam kondisi sehat. Salah satunya dengan melakukan swab test untuk membuktikan mahasiswa benar-benar terbebas dari Covid-19.
“Bisa melakukan swab test atau tes usap,” jelasnya dalam webinar SE Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19, Rabu (2/11).
Apalagi untuk mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Jika swab test dirasa terlalu mahal, maka mahasiswa dapat melakukan isolasi mandiri selepas datang dari daerahnya.
“Atau yang lebih murah adalah datang ke kota tempat kampus itu berada dan melakukan itu isolasi mandiri selama 14 hari,” terangnya.
Mewajibkan kesehatan para mahasiswa ini harus dilakukan sebagai upaya meminimalisasi potensi penularan di kawasan kampus. Kemudian juga bagi para mahasiswa yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas sebaiknya tidak mengikuti perkuliahan secara offline.
“Kalau tidak sebaiknya mengikuti pembelajaran secara daring saja,” ungkapnya.
Untuk itu, tentunya kebutuhan akan kuota masih diperlukan mahasiswa. Namun, pihaknya belum tahu apakah akan melanjutkan program bantuan subsidi kuota atau tidak.
“Mungkin nanti akan kita evaluasi,” jelasnya.
Selain itu, perguruan tinggi juga diminta untuk menyiapkan sarana prasarana dalam pembelajaran secara campuran antara daring dan luring.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menekankan mahasiswa yang akan melakukan perkuliahan tatap muka untuk berada dalam kondisi sehat. Salah satunya dengan melakukan swab test untuk membuktikan mahasiswa benar-benar terbebas dari Covid-19.
“Bisa melakukan swab test atau tes usap,” jelasnya dalam webinar SE Pembelajaran Selama Masa Pandemi Covid-19, Rabu (2/11).
Apalagi untuk mahasiswa yang berasal dari luar daerah. Jika swab test dirasa terlalu mahal, maka mahasiswa dapat melakukan isolasi mandiri selepas datang dari daerahnya.
“Atau yang lebih murah adalah datang ke kota tempat kampus itu berada dan melakukan itu isolasi mandiri selama 14 hari,” terangnya.
Mewajibkan kesehatan para mahasiswa ini harus dilakukan sebagai upaya meminimalisasi potensi penularan di kawasan kampus. Kemudian juga bagi para mahasiswa yang memiliki penyakit penyerta atau komorbiditas sebaiknya tidak mengikuti perkuliahan secara offline.
“Kalau tidak sebaiknya mengikuti pembelajaran secara daring saja,” ungkapnya.
Untuk itu, tentunya kebutuhan akan kuota masih diperlukan mahasiswa. Namun, pihaknya belum tahu apakah akan melanjutkan program bantuan subsidi kuota atau tidak.
“Mungkin nanti akan kita evaluasi,” jelasnya.
Selain itu, perguruan tinggi juga diminta untuk menyiapkan sarana prasarana dalam pembelajaran secara campuran antara daring dan luring.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini