Haedar Nashir: Si Kaya Jangan Rakus dan Si Miskin Harus Bermartabat

KalbarOnline.com – Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir membuka secara resmi Rakernas Lazismu secara virtual Jumat (4/12). Dalam kesempatan itu dia berpesan supaya lembaga amil zakat (LAZ) seperti Lazismu bisa mempertemukan antara si kaya dengan si miskin. Selain itu bisa mengatasi persoalan ketidakadilan sosial ekonomi.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Haedar mengatakan, Lazismu sebagai bagian dari Muhammadiyah harus bisa membawa gerakan baru. Yaitu mempertemukan dua potensi besar. Yaitu potensi dari kelompok masyarakat kaya dengan masyarakat miskin atau dhuafa.

“Yang miskin bisa didorong supaya mandiri,” katanya. Kemudian memiliki semangat hidup bermartabat dan lebih memiliki makna dalam hidupnya.

Kemudian kepada si kaya untuk diingatkan jangan rakus. “Tidak merusak alam dan tidak mementingkan diri sendiri,” katanya. Kelompok masyarakat kaya itu didorong supaya mau berbagi lewat gerakan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Baca Juga :  Kalbar Dukung Daud Yordan Rebut Titel Juara Dunia ke-4 pada September Mendatang

Haedar juga berpesan jangan sampai si kaya itu membayar ZIS seperti membuang barang ke tempat tidak berguna. Tetapi disadarkan supaya membayar ZIS dengan penuh kesyukuran. “Bahwa dia hanya dilewati rezeki oleh Allah,” jelasnya.

Haedar juga mengingatkan dana zakat memiliki potensi besar. Diantaranya adalah memutus rantai kesenjangan atau ketidakadilan. Baginya kondisi kesenjangan itu rawan memicu konflik sosial, ekonomi, dan politik. Dia juga berharap negara dengan segala kewenangannya ikut terlibat.

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief mengatakan, ke depan, mereka ingin amil Lazismu lebih bergairah. “Skill full, memiliki visi, dan kemampuan manajerial yang baik,” katanya. Ketika semua itu tercapai, baru bicara soal keberhasilan lembaga.

Baca Juga :  Perginya Jakob Oetama, Orang Bijak dari Palmerah

Baca juga: Muhammadiyah Modernis-Moderat

Selain itu, Hilman mengatakan amil-amil Lazismu harus semakin sadar dengan angka, fakta, dan data. Kesadaran angka adalah kesadaran penting untuk memutuskan sesuatu dengan tepat.

Menurutnya dengan digital fundraising yang dipadukan dengan literasi angka, gerakan dan pencapaian Lazismu dapat semakin terukur dan terarah. “Ada data yang bisa dibaca oleh masyarakat dengan jelas,” katanya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment