KalbarOnline.com-Tim Ploso sukses menjadi juara Grup A nomor beregu putra pada ajang Liga Djarum 2020.
Ploso meraih dua kemenangan dan satu kekalahan dalam tiga pertandingan di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah. Kemarin, Ploso mendulang dua victory. Yakni mengalahkan Tanjung dengan skor 4-1 dan Jati juga dengan skor 4-1.
Namun, dalam laga hari ini (8/12), Ploso yang diperkuat pemain nomor 382 dunia berusia 20 tahun Bagas Kristianto Nugroho dikandaskan Gondangmanis dengan skor tipis 2-3.
- Baca Juga: Eks Bintang Tim Indonesia No 110 Dunia Sapu Bersih Dua Kemenangan
Tanjung akhirnya menjadi runner-up Grup A. Mereka sejatinya meraih hasil yang sama dengan Ploso yakni dua menang dan satu kalah. Namun, Tanjung harus puas berada di ranking kedua karena kalah head-to-head melawan Tanjung.
Pada laga hari ini, Ploso membuka kemenangan saat Bagas Kristianto Nugroho mengalahkan Kafi Raditya Pandika dengan skor telak 21-10, 21-13. Bagas tampil dominan sepanjang pertandingan. Jelas, levelnya masih berada di atas Kafi.
Ploso memperlebar keunggulan menjadi 2-0 saat ganda putra Marwan Faza/Patra Harapan Rindorindo menang straight game atas Iqbal Asrullah/Verrell Yustin Mulia dengan skor 22-20, 21-16.
Hanya butuh satu poin untuk mengunci kemenangan, Ploso justru tumbang tragis dalam tiga partai sisa. Gondangmanis mengambil poin lewat dua tunggal putra yakni Jason Christ Alexander dan Muhammad Pranandha Adhitya. Plus satu angka dari ganda putra Michael Owen/Yuke Gamareza Radjasa.
Pelatih PB Djarum Sigit Budiarto mengatakan bahwa setiap partai yang tergelar selalu seru dan asyik untuk ditonton. Karena kejuaraan digelar tanpa penonton, dukungan rekan-rekan setim di pinggir lapangan turut membantu perjuangan sebuah tim.
“Beban seorang atlet kategori perorangan itu terbilang minim daripada saat bermain di kategori beregu. Sebab kalau bermain beregu, mereka punya beban kebersamaan bagi timnya,” tutur mantan pemain ganda putra legendaris Indonesia tersebut dikutip dari siaran pers PB Djarum.
Sigit sangat berpengalaman di nomor beregu karena pernah meraih trofi Piala Thomas 1998, 2000, dan 2002.
“Dengan pertandingan beregu seperti ini, mereka akan terasah baik dari segi mental maupun kebersamaan. Jadi bisa membangun sebuah tim yang solid,” ucap Sigit.
“Ini adalah hal positif. Karena kelak, di Thomas Cup atau Uber Cup yang sarat dengan pertandingan-pertandingan beregu, mereka sudah sedini mungkin dilatih, bertarung, hingga akhirnya terbiasa bermain di ajang beregu,” tambah pemain yang menjadi juara dunia 1997 bersama Candra Wijaya itu.
Pada kategori beregu, Liga PB Djarum 2020 menggunakan format seperti Thomas dan Uber Cup, dengan susunan pemain tiga tunggal dan dua ganda.
Setiap tim diperkuat atlet U-15 hingga atlet dewasa. Masing-masing tim harus bermain lima partai. Tujuannya adalah untuk menambah pengalaman bertanding para atlet. Sebab, para atlet sudah lama tidak bertanding di ajang nasional maupun internasional karena pandemi global Covid-19.
Kewajiban bagi setiap tim untuk bertanding lima partai, dimanfaatkan secara maksimal oleh juara tunggal putri U-17 Liga PB Djarum 2020 Juli lalu, Mutiara Ayu Puspitasari.
“Excited banget, karena setahun ini kan minim sekali pertandingan. Semua lawan berat, karena yang saya lawan adalah senior-senior. Jadi saya maksimalin setiap pertandingan,” jelas pebulu tangkis kelahiran Ngawi, Jawa Timur ini.
Liga PB Djarum 2020 memperebutkan total hadiah senilai lebih dari Rp 120 juta untuk 17 kategori yang dipertandingkan. Karena digelar tanpa penonton, pecinta bulu tangkis dapat menyaksikan jalannya pertandingan Liga PB Djarum 2020 melalui live streaming di kanal YouTube PB Djarum, Facebook PB Djarum, dan Kaskus TV.
Laga digelar mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai untuk sesi pertama. Serta pukul 14.00 WIB sampai selesai untuk sesi kedua.
Comment