Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 28 Desember 2020 |
KalbarOnline.com – Para dokter dan tenaga kesehatan sudah kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Setiap hari kasus sudah di atas 6 ribu kasus baru. Alhasil ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang isolasi pasien Covid-19 penuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mulai menyerukan peringatan bagu masyarakat dan imbauan kemanusiaan bagi para kepala daerah agar pesta malam tahun baru ditiadakan. Sebab IGD penuh, ruang isolasi penuh, ICU penuh, dan obat-obatan pun terbatas.
“Bagaimana kalau bapak ibu (kepala daerah) semua kompak meniadakan acara malam tahun baru serta memberlakukan jam malam pada malam tahun baru kali ini (sebagai) upaya nyata menekan penularan,” tegasnya dalam kicauannya.
“Rs Islam Cempaka Putih dan RS Pondok Kopi (penuh). Kebetulan ada kenalan yang butuh rawat ICU,” tegas Prof Ari kepada KalbarOnline.com, Minggu (27/12).
Kondisi senada diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru dr. Jaka Pradipta Sp.P dalam akun media sosialnya. Menurut dr. Jaka, kondisi sebenarnya di tiap fasilitas kesehatan saat ini sudah karam alias tak sanggup lagi menampung pasien Covid-19.
Pemerintah menyediakan media untuk kita bisa memantau ketersediaan bed ICU COVID. Namun,realitanya tetap susah dan ketika dihubungi ternyata sudah full. Kemungkinan karena input atau update data di RS yg tidak baik. Imbasnya terkesan masih baik2 saja, padahal faskes sdh mau karam pic.twitter.com/KJIndsUr9S
— dr. Jaka Pradipta Sp.P (@jcowacko) December 28, 2020
“Akun resmi Pemerintah menyediakan media untuk kita bisa memantau ketersediaan bed ICU COVID. Namun, realitanya tetap susah dan ketika dihubungi ternyata sudah full. Kemungkinan karena input atau update data di RS yang tidak baik. Imbasnya terkesan masih baik-baik saja, padahal faskes sudah mau karam,” kicaunya.
Kondisi penuhnya fasilitas kesehatan sebelumnya juga diakui oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Prof Wiku menegaskan berulang kali mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saat liburan.
“Kami melihat tetap banyak individu yang memutuskan untuk bepergian. Dengan demikian khusus mereka yang memutuskan melakukan perjalanan, saya ingatkan bahwa kita masih berada dalam suasana pandemi. Covid-19 masih ada di tengah masyarakat dan penularannya pun masih tinggi,” tegas Prof Wiku.
Dirinya mengingatkan kondisi keterisian rumah sakit Covid-19 di beberapa daerah pada saat ini bahkan sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu jadi perhatian pemda dan masyarakat.
“Bagi pemda segera lakukan koordinasi dengan satgas pusat dan kemenkes apabila kapasitas RS terus alami peningkatan sehingga dapat diambil langkah strategis seperti pendirian RS darurat. Bagi masyarakat, ingat Covid-19 dapat menyerang siapapun. Langkah pencegahan yang saat ini bisa kita lakukan adalah protokol kesehatan,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Para dokter dan tenaga kesehatan sudah kewalahan menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Setiap hari kasus sudah di atas 6 ribu kasus baru. Alhasil ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan ruang isolasi pasien Covid-19 penuh.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Universitas Indonesia (FKUI) Prof Ari Fahrial Syam mulai menyerukan peringatan bagu masyarakat dan imbauan kemanusiaan bagi para kepala daerah agar pesta malam tahun baru ditiadakan. Sebab IGD penuh, ruang isolasi penuh, ICU penuh, dan obat-obatan pun terbatas.
“Bagaimana kalau bapak ibu (kepala daerah) semua kompak meniadakan acara malam tahun baru serta memberlakukan jam malam pada malam tahun baru kali ini (sebagai) upaya nyata menekan penularan,” tegasnya dalam kicauannya.
“Rs Islam Cempaka Putih dan RS Pondok Kopi (penuh). Kebetulan ada kenalan yang butuh rawat ICU,” tegas Prof Ari kepada KalbarOnline.com, Minggu (27/12).
Kondisi senada diungkapkan oleh Dokter Spesialis Paru dr. Jaka Pradipta Sp.P dalam akun media sosialnya. Menurut dr. Jaka, kondisi sebenarnya di tiap fasilitas kesehatan saat ini sudah karam alias tak sanggup lagi menampung pasien Covid-19.
Pemerintah menyediakan media untuk kita bisa memantau ketersediaan bed ICU COVID. Namun,realitanya tetap susah dan ketika dihubungi ternyata sudah full. Kemungkinan karena input atau update data di RS yg tidak baik. Imbasnya terkesan masih baik2 saja, padahal faskes sdh mau karam pic.twitter.com/KJIndsUr9S
— dr. Jaka Pradipta Sp.P (@jcowacko) December 28, 2020
“Akun resmi Pemerintah menyediakan media untuk kita bisa memantau ketersediaan bed ICU COVID. Namun, realitanya tetap susah dan ketika dihubungi ternyata sudah full. Kemungkinan karena input atau update data di RS yang tidak baik. Imbasnya terkesan masih baik-baik saja, padahal faskes sudah mau karam,” kicaunya.
Kondisi penuhnya fasilitas kesehatan sebelumnya juga diakui oleh Juru Bicara Pemerintah Untuk Covid-19 Prof Wiku Adisasmito. Prof Wiku menegaskan berulang kali mengimbau masyarakat untuk tetap di rumah saat liburan.
“Kami melihat tetap banyak individu yang memutuskan untuk bepergian. Dengan demikian khusus mereka yang memutuskan melakukan perjalanan, saya ingatkan bahwa kita masih berada dalam suasana pandemi. Covid-19 masih ada di tengah masyarakat dan penularannya pun masih tinggi,” tegas Prof Wiku.
Dirinya mengingatkan kondisi keterisian rumah sakit Covid-19 di beberapa daerah pada saat ini bahkan sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu jadi perhatian pemda dan masyarakat.
“Bagi pemda segera lakukan koordinasi dengan satgas pusat dan kemenkes apabila kapasitas RS terus alami peningkatan sehingga dapat diambil langkah strategis seperti pendirian RS darurat. Bagi masyarakat, ingat Covid-19 dapat menyerang siapapun. Langkah pencegahan yang saat ini bisa kita lakukan adalah protokol kesehatan,” tegasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini