Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 04 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan uji klinis vaksin, Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat telah berhasil melakukan uji klinis lebih dari 30 vaksin sejak 2002.
Hampir semua vaksin yang beredar di Indonesia, uji klinisnya dilakukan oleh Unpad. Kurang lebih 30 jenis vaksin berhasil dilakukan uji klinis oleh Unpad khususnya yang dilakukan oleh Prof. Kusnandi Rusmil dan tim dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad, kata Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE.
’’Tentunya, proses uji klinis vaksin ini mengikuti alur perencanaan dan produksi vaksin yang sudah ditetapkan di Indonesia. Termasuk uji klinis vaksin Covid-19 Fase III yang saat ini sedang dilakukan berlangsung,” jelas Prof. Rina dalam peluncuran International Conference Covid-19 Pandemic and Global Vaccine melalui Zoom, Senin (4/1), seperti dikutip dari Antara.
Dalam acara itu, Rektor Unpad berharap bahwa konferensi internasioal mengenai penanganan Covid-19 tersebut dapat menghasilkan masukan dan rekomendasi yang mampu memberikan solusi dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia maupun global.
International Conference Covid-19 Pandemic and Global Vaccine yang bakal berlangsung 23–25 Februari mendatang itu digelar atas kerja sama Unpad, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA).
Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan mengatakan, dilema penanganan Covid-19, antara dua pilihan kesehatan atau ekonomi, harus dipecahkan dengan formulasi yang tepat sehingga pandemi tetap tertangani dengan baik dan pemulihan ekonomi nasional juga berjalan.
’’Konferensi internasional ini sebagai salah satu upaya dalam menyediakan ruang bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan formula penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi yang tepat,’’ tambah Irawati.
Selanjutnya Irawati menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, konferensi internasional ini akan difokuskan dalam menjawab beberapa pertanyaan besar, seperti regulasi keamanan dan efektivitas vaksin, diplomasi Indonesia dalam penyediaan vaksin, regulasi dan sumber daya penanganan pandemi, serta pemulihan ekonomi pascapendemi.
Konferensi akan menghadirkan pembicara kunci, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Kesehatan, dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, kemudian Menteri Kesehatan Saudi Arabia, Ketua Gugus Tugas Covid-19, Gubernur Jawa Barat, ICCIA, Biofarma, akademisi maupun dari sektor swasta terkait. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang melakukan uji klinis vaksin, Universitas Padjajaran (Unpad) di Bandung, Jawa Barat telah berhasil melakukan uji klinis lebih dari 30 vaksin sejak 2002.
Hampir semua vaksin yang beredar di Indonesia, uji klinisnya dilakukan oleh Unpad. Kurang lebih 30 jenis vaksin berhasil dilakukan uji klinis oleh Unpad khususnya yang dilakukan oleh Prof. Kusnandi Rusmil dan tim dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad, kata Rektor Unpad, Prof. Dr. Rina Indiastuti, M.SIE.
’’Tentunya, proses uji klinis vaksin ini mengikuti alur perencanaan dan produksi vaksin yang sudah ditetapkan di Indonesia. Termasuk uji klinis vaksin Covid-19 Fase III yang saat ini sedang dilakukan berlangsung,” jelas Prof. Rina dalam peluncuran International Conference Covid-19 Pandemic and Global Vaccine melalui Zoom, Senin (4/1), seperti dikutip dari Antara.
Dalam acara itu, Rektor Unpad berharap bahwa konferensi internasioal mengenai penanganan Covid-19 tersebut dapat menghasilkan masukan dan rekomendasi yang mampu memberikan solusi dalam menangani pandemi virus corona di Indonesia maupun global.
International Conference Covid-19 Pandemic and Global Vaccine yang bakal berlangsung 23–25 Februari mendatang itu digelar atas kerja sama Unpad, Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unpad, Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), dan The Islamic Chamber of Commerce, Industry and Agriculture (ICCIA).
Ketua IKA Unpad Irawati Hermawan mengatakan, dilema penanganan Covid-19, antara dua pilihan kesehatan atau ekonomi, harus dipecahkan dengan formulasi yang tepat sehingga pandemi tetap tertangani dengan baik dan pemulihan ekonomi nasional juga berjalan.
’’Konferensi internasional ini sebagai salah satu upaya dalam menyediakan ruang bagi para pemangku kepentingan dalam merumuskan formula penanganan pandemi Covid-19 serta pemulihan ekonomi yang tepat,’’ tambah Irawati.
Selanjutnya Irawati menambahkan bahwa untuk mewujudkan hal tersebut, konferensi internasional ini akan difokuskan dalam menjawab beberapa pertanyaan besar, seperti regulasi keamanan dan efektivitas vaksin, diplomasi Indonesia dalam penyediaan vaksin, regulasi dan sumber daya penanganan pandemi, serta pemulihan ekonomi pascapendemi.
Konferensi akan menghadirkan pembicara kunci, antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Kesehatan, dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, kemudian Menteri Kesehatan Saudi Arabia, Ketua Gugus Tugas Covid-19, Gubernur Jawa Barat, ICCIA, Biofarma, akademisi maupun dari sektor swasta terkait. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini