KalbarOnline.com – Partai Republik di ambang kekalahan. Hasil penghitungan sementara pemilihan putaran kedua senator di Negara Bagian Georgia membawa dua kandidat Demokrat memimpin. Jika bertahan, Demokrat bakal meruntuhkan dominasi Republik dengan memimpin lembaga eksekutif dan legislatif Amerika Serikat.
Kemenangan pertama sudah dipastikan oleh beberapa media kepada kandidat Demokrat Raphael Warnock. Pastor dari Ebenezer Baptist Church di Atlanta itu memimpin 53.430 suara atas rivalnya, Kelly Loeffler.
”Saya berjanji malam ini. Saya akan menjadi senator yang bekerja untuk warga Georgia,” ungkap Warnock dalam pidato daring seperti yang dilansir Agence France-Presse.
Baca juga: Kutuk Rusuh di Gedung Capitol AS, Bush dan Obama: Muak dan Memalukan!
Kandidat Demokrat lainnya, Jon Ossoff, juga memimpin perolehan suara dibandingkan David Perdue. Namun, selisihnya terlalu sempit, yakni 16.370 suara. Karena itu, media belum mengklaim Ossoff pemenang meski pakar menyatakan sangat mungkin hasil tak akan berubah. Sebab, suara yang belum dihitung berasal dari Atlanta yang notabene daerah simpatisan Demokrat.
Sebenarnya, Perdue dan Loeffler punya peluang besar untuk mempertahankan dominasi Republik di Georgia. Perdue unggul 88 ribu suara dibandingkan Ossoff pada pemilu 3 November lalu. Namun, Loeffler melalui pemilu khusus kalah oleh Warnock. Jika suara Loeffler digabung dengan Doug Collins, kandidat Republik lainnya, Republik unggul.
Baca juga: Pendukung Trump Rusuh di Gedung Capitol, 4 Tewas, Perempuan Ditembak
”Yang terjadi adalah popularitas Perdue dan Loeffler dipangkas dari dua sisi. Yakni, dana kampanye Demokrat yang besar dan Trump,” ungkap Heath Garrett, manajer kampanye untuk mantan senator Johnny Isakson, kepada CNN.
Banyak pakar menilai bahwa sikap Trump pascapemilu justru mengakibatkan popularitas kandidat menurun. Pertama, suami Melania itu bersikeras bahwa pemilu sudah dimanipulasi. Sikap tersebut membuat sebagian simpatisan Republik merasa percuma untuk datang mencoblos.
Baca juga: Tak Akui Kekalahan, Sejumlah Klaim Trump dan Pendukungnya Bikin Gaduh
Kedua, sang taipan saat ini sedang membelah partai Republik. Hal tersebut membuat Republik yang moderat menghindari Loeffler dan Perdue. Sebab, mereka berkali-kali menunjukkan loyalitas kepada Trump.
”Jika koalisi Anda bergantung pada satu orang (Donald Trump, Red) untuk meraih suara, ada risiko Anda tak dipilih saat nama orang tersebut tak ada dalam surat suara yang sama,” papar Dave Wasserman, pakar politik dari Cook Political Report.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment