BPPT Siagakan Kapal Baruna Jaya IV untuk Temukan CVR Black Box SJ 182

KalbarOnline.com – Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyiagakan Kapal Riset Baruna Jaya IV untuk misi kecelakaan pesawat terbang Sriwijaya Air SJ-182. Kepala BPPT Hammam Riza mengatakan, sejak Selasa (12/1) Kapal Riset Baruna Jaya IV sudah bergabung memasuki area pencarian kotak hitam.

IKLANSUMPAHPEMUDA

’’Semoga dari pengalaman Baruna Jaya IV yang berhasil mengangkat black box Lion Air PK LQP dua tahun lalu, dapat menjadi pelajaran penting untuk kami dapat membantu menemukan hingga mengangkat seluruh bagian black box SJ 128,’’ ungkap Hammam di Jakarta Rabu (12/1).

Dia menjelaskan, hingga malam ini, posisi Kapal Riset Baruna Jaya IV masih di area pencarian. Meski diketahui FDR Black box sudah ditemukan. Namun CVR menurutnya, masih belum ditemukan.

Baca Juga :  PSBB Ketat Lagi, Begini Aturan Operasional Rumah Ibadah di Jakarta

Perlu diketahui, black box terdiri dari dua kombinasi perangkat, yaitu CVR (cockpit voice recorder) atau perekam percakapan dalam kokpit pesawat dan FDR (flight data recorder) atau rekaman data penerbangan. ’’FDR fungsinya merekam beragam data tentang aspek pesawat selama penerbangan. Sementara CVR merekam percakapan di ruang kemudi, dek penerbangan, dan suara-suara seperti transmisi radio dan alarm otomatis,’’ urainya.

Hammam pun menuturkan bahwa Kapal Riset Baruna Jaya IV yang berada di area pencarian, selalu siap jika diminta untuk mencari CVR tersebut. Para awak KR Baruna Jaya smasih melakukan simulasi pencarian CVR. Simulasi inti penting, mengingat kendala ada sedimen-sedimen di lautan. Kemudian baterai CVR yang sudah tidak ada.

Baca Juga :  Doa untuk Keselamatan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182 Warnai Peringatan HUT PDI Perjuangan di Kalbar

’’Saat ini kami terus menyiagakan peralatan pendukung seperti robot ROV (remotely operated vehicle) yang dilengkapi dengan kamera dan lampu, dan mengetesnya,’’ katanya. Sehingga jika dibutuhkan dapat langsung difungsikan untuk mencari CVR tersebut. BPPT juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait seperti KNKT dan Basarnas. (*)

Saksikan video menarik berikut ini:

Comment