Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 19 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengultimatum agar distribusi vaksin merata bagi semua populasi dunia termasuk negara miskin. Jika tidak, kekebalan kawanan atau herd immunity sulit tercapai.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata antara negara kaya dan miskin akan memperpanjang masa pandemi global. Tedros menyampaikan peringatan keras tersebut pada Senin (18/1) dalam pembukaan pertemuan selama seminggu Dewan Eksekutif WHO.
Dilansir dari VOA, Selasa (19/1), Tedros menyebut pengembangan dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif kurang dari setahun setelah virus Korona muncul sebagai pencapaian ilmiah yang menakjubkan. Namun, dia memperingatkan bahwa harapan untuk segera mengakhiri pandemi terancam bahaya. Hal ini karena negara-negara kaya membeli dan menimbun semua vaksin yang tersedia, tidak menyisakan untuk negara-negara miskin.
“Lebih dari 39 juta dosis vaksin sekarang telah diberikan di setidaknya 49 negara berpenghasilan tinggi. Hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara berpenghasilan terendah. Bukan 25 juta, bukan 25 ribu,” kata Tedros.
Inisiatif global, COVAX, dibentuk sembilan bulan lalu untuk memastikan akses yang adil dan merata vaksin Covid-19 untuk setiap negara. Organisasi tersebut telah berhasil mengamankan dua miliar dosis dari lima produsen, dengan opsi untuk menerima lebih dari satu miliar dosis lebih.
Namun, Tedros mengatakan rencana untuk memulai pengiriman vaksin pada Februari ke banyak negara miskin di dunia kini terancam. Dia mengatakan khawatir sejumlah negara berpenghasilan tinggi mungkin mundur dari janji mereka tentang distribusi yang adil.
“Saya harus terus terang, dunia berada di ambang kehancuran moral yang dahsyat dan harga dari kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara-negara termiskin di dunia,” katanya.
Dia memperingatkan negara-negara kaya akan membayar mahal jika mengabaikan kebutuhan orang-orang termiskin dan paling rentan di dunia. Tindakan ini, katanya, akan memperpanjang pandemi. Akibatnya pembatasan makin panjang untuk menanggulangi virus dan akan meningkatkan penderitaan manusia dan ekonomi.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengultimatum agar distribusi vaksin merata bagi semua populasi dunia termasuk negara miskin. Jika tidak, kekebalan kawanan atau herd immunity sulit tercapai.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, memperingatkan distribusi vaksin Covid-19 yang tidak merata antara negara kaya dan miskin akan memperpanjang masa pandemi global. Tedros menyampaikan peringatan keras tersebut pada Senin (18/1) dalam pembukaan pertemuan selama seminggu Dewan Eksekutif WHO.
Dilansir dari VOA, Selasa (19/1), Tedros menyebut pengembangan dan persetujuan vaksin yang aman dan efektif kurang dari setahun setelah virus Korona muncul sebagai pencapaian ilmiah yang menakjubkan. Namun, dia memperingatkan bahwa harapan untuk segera mengakhiri pandemi terancam bahaya. Hal ini karena negara-negara kaya membeli dan menimbun semua vaksin yang tersedia, tidak menyisakan untuk negara-negara miskin.
“Lebih dari 39 juta dosis vaksin sekarang telah diberikan di setidaknya 49 negara berpenghasilan tinggi. Hanya 25 dosis telah diberikan di satu negara berpenghasilan terendah. Bukan 25 juta, bukan 25 ribu,” kata Tedros.
Inisiatif global, COVAX, dibentuk sembilan bulan lalu untuk memastikan akses yang adil dan merata vaksin Covid-19 untuk setiap negara. Organisasi tersebut telah berhasil mengamankan dua miliar dosis dari lima produsen, dengan opsi untuk menerima lebih dari satu miliar dosis lebih.
Namun, Tedros mengatakan rencana untuk memulai pengiriman vaksin pada Februari ke banyak negara miskin di dunia kini terancam. Dia mengatakan khawatir sejumlah negara berpenghasilan tinggi mungkin mundur dari janji mereka tentang distribusi yang adil.
“Saya harus terus terang, dunia berada di ambang kehancuran moral yang dahsyat dan harga dari kegagalan ini akan dibayar dengan nyawa dan mata pencaharian di negara-negara termiskin di dunia,” katanya.
Dia memperingatkan negara-negara kaya akan membayar mahal jika mengabaikan kebutuhan orang-orang termiskin dan paling rentan di dunia. Tindakan ini, katanya, akan memperpanjang pandemi. Akibatnya pembatasan makin panjang untuk menanggulangi virus dan akan meningkatkan penderitaan manusia dan ekonomi.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini