Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 29 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – ’’Iran tidak akan menghentikan program percepatan pengembangan nuklirnya selama Amerika Serikat tidak mencabut sanksi yang ditujukan kepada Teheran,’’ kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Jumat (29/1), seperti dikutip Antara dari Reuters.
’’Tuntutan yang disampaikan AS tidak praktis dan tidak akan terwujud,’’ kata Zarif saat menyampaikan keterangan pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul.
Presiden baru AS, Joe Biden mengatakan, Iran harus tunduk terhadap isi kesepakatan nuklir yang disepakati oleh beberapa negara pada 2015 sebelum kembali resmi bergabung dalam perjanjian tersebut.
Iran secara perlahan melanggar beberapa isi kesepakatan nuklir setelah pendahulu Biden, Donald Trump, mengeluarkan AS dari perjanjian tersebut pada 2018 dan kembali menjatuhkan sanksi ke Teheran.
Iran awal bulan ini melanjutkan pengayaan uraniumnya sampai 20 persen di Fordow, fasilitas pembangkit nuklir yang berada di bawah tanah. Kegiatan itu sebelumnya dilakukan Iran sebelum adanya perjanjian antara Iran dan negara-negara Barat pada 2015.
Walaupun demikian, Teheran mengatakan pihaknya dapat segera menghentikan kegiatan tersebut jika AS mencabut sanksinya terhadap Iran jika AS memenuhi kewajibannya. ’’Maka kami akan memenuhi kewajiban kami,’’ tegas Zarif.
Parlemen Iran, didominasi oleh anggota dewan garis keras, bulan lalu mengesahkan undang-undang yang memaksa pemerintah untuk memperkuat aktivitas pengembangan nuklir Iran jika AS tidak mencabut sanksi dalam waktu dua bulan. Zarif juga mengecam sanksi AS terhadap Turki karena negara itu membeli alat sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
’’Pemerintah Amerika Serikat kecanduan menjatuhkan sanksi dan itu akan mengancam dunia serta AS sendiri,’’ kecam Zarif. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – ’’Iran tidak akan menghentikan program percepatan pengembangan nuklirnya selama Amerika Serikat tidak mencabut sanksi yang ditujukan kepada Teheran,’’ kata Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif, Jumat (29/1), seperti dikutip Antara dari Reuters.
’’Tuntutan yang disampaikan AS tidak praktis dan tidak akan terwujud,’’ kata Zarif saat menyampaikan keterangan pers bersama Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu di Istanbul.
Presiden baru AS, Joe Biden mengatakan, Iran harus tunduk terhadap isi kesepakatan nuklir yang disepakati oleh beberapa negara pada 2015 sebelum kembali resmi bergabung dalam perjanjian tersebut.
Iran secara perlahan melanggar beberapa isi kesepakatan nuklir setelah pendahulu Biden, Donald Trump, mengeluarkan AS dari perjanjian tersebut pada 2018 dan kembali menjatuhkan sanksi ke Teheran.
Iran awal bulan ini melanjutkan pengayaan uraniumnya sampai 20 persen di Fordow, fasilitas pembangkit nuklir yang berada di bawah tanah. Kegiatan itu sebelumnya dilakukan Iran sebelum adanya perjanjian antara Iran dan negara-negara Barat pada 2015.
Walaupun demikian, Teheran mengatakan pihaknya dapat segera menghentikan kegiatan tersebut jika AS mencabut sanksinya terhadap Iran jika AS memenuhi kewajibannya. ’’Maka kami akan memenuhi kewajiban kami,’’ tegas Zarif.
Parlemen Iran, didominasi oleh anggota dewan garis keras, bulan lalu mengesahkan undang-undang yang memaksa pemerintah untuk memperkuat aktivitas pengembangan nuklir Iran jika AS tidak mencabut sanksi dalam waktu dua bulan. Zarif juga mengecam sanksi AS terhadap Turki karena negara itu membeli alat sistem pertahanan S-400 buatan Rusia.
’’Pemerintah Amerika Serikat kecanduan menjatuhkan sanksi dan itu akan mengancam dunia serta AS sendiri,’’ kecam Zarif. (*)
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini