Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 01 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Pihak militer Myanmar, atau Tatmadaw memastikan sudah mengambil alih pemerintahan selama satu tahun ke depan. Pengumuman pihak militer itu mewujudkan kekhawatiran akan terjadinya kudeta militer, dan terjadi tepat pada hari dimana parlemen Myanmar dijadwalkan bersidang.
Bersamaan dengan itu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh senior lainnya dari partai berkuasa ditangkap dalam penggerebekan dini hari, menurut juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Senin (1/2/2021).
Melansir ANTARA, penangkapan adalah puncak dari ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer selama beberapa hari terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran kudeta pascapemilu. Militer menyebutkan bahwa pemilu di Myanmar diwarnai kecurangan.
Juru bicara Myo Nyunt melalui telepon mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan sejumlah pemimpin lainnya “dibawa” pada dini hari.
“Saya ingin memberitahu masyarakat kami untuk tidak langsung menanggapi (kejadian itu) dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum yang ada,” katanya, mengaku bahwa dirinya kemungkinan juga bakal ditahan.
Melansir Reuters, pihak militer sebelumnya telah menyatakan bahwa terjadi kecurangan dalam pemilu Myanmar. Usai penangkapan itu, pemerintahan kini diambil alih oleh pimpinan militer Min Aung Hlaing.
Masa darurat bakal berlangsung di Myanmar selama satu tahun ke depan, demikian disampaikan kanal televisi milik militer.
Aung San Suu Kyi, wanita berumur 75 tahun yang pernah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian, memimpin Myanmar setelah memenangi pemilu pada tahun 2015. Hal itu mengakhiri rentetan tahanan rumah yang ia alami akibat upayanya memperjuangkan demokrasi di tengah rezim militer di Myanmar.
Nama Suu Kyi sempat tercemar menyusul kaburnya ratusan ribu warga etnis Rohingya dari kawasan barat Myanmar sejak tahun 2017. Namun, namanya tetap populer di dalam negeri. [rif]
KalbarOnline.com – Pihak militer Myanmar, atau Tatmadaw memastikan sudah mengambil alih pemerintahan selama satu tahun ke depan. Pengumuman pihak militer itu mewujudkan kekhawatiran akan terjadinya kudeta militer, dan terjadi tepat pada hari dimana parlemen Myanmar dijadwalkan bersidang.
Bersamaan dengan itu, pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan sejumlah tokoh senior lainnya dari partai berkuasa ditangkap dalam penggerebekan dini hari, menurut juru bicara Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), Senin (1/2/2021).
Melansir ANTARA, penangkapan adalah puncak dari ketegangan antara pemerintahan sipil dan militer selama beberapa hari terakhir, yang menimbulkan kekhawatiran kudeta pascapemilu. Militer menyebutkan bahwa pemilu di Myanmar diwarnai kecurangan.
Juru bicara Myo Nyunt melalui telepon mengatakan kepada Reuters bahwa Suu Kyi, Presiden Win Myint dan sejumlah pemimpin lainnya “dibawa” pada dini hari.
“Saya ingin memberitahu masyarakat kami untuk tidak langsung menanggapi (kejadian itu) dan saya ingin mereka bertindak sesuai hukum yang ada,” katanya, mengaku bahwa dirinya kemungkinan juga bakal ditahan.
Melansir Reuters, pihak militer sebelumnya telah menyatakan bahwa terjadi kecurangan dalam pemilu Myanmar. Usai penangkapan itu, pemerintahan kini diambil alih oleh pimpinan militer Min Aung Hlaing.
Masa darurat bakal berlangsung di Myanmar selama satu tahun ke depan, demikian disampaikan kanal televisi milik militer.
Aung San Suu Kyi, wanita berumur 75 tahun yang pernah dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian, memimpin Myanmar setelah memenangi pemilu pada tahun 2015. Hal itu mengakhiri rentetan tahanan rumah yang ia alami akibat upayanya memperjuangkan demokrasi di tengah rezim militer di Myanmar.
Nama Suu Kyi sempat tercemar menyusul kaburnya ratusan ribu warga etnis Rohingya dari kawasan barat Myanmar sejak tahun 2017. Namun, namanya tetap populer di dalam negeri. [rif]
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini